51 EXT. MALAM
Bulan berbentuk seperti sebuah mata.
CUT TO:
52 INT. RUANG MAKAN - MALAM
WIDE:
Makan malam sudah selesai.
Ben yang lebih dahulu keluar dari kursinya-diikuti Martin. Bibi datang mengambil piring-piring kotor, dibantu Wina dan Rizka dengan inisiatif mereka. Saat Rizka mengambil piring yang ingin diangkatnya juga, Wina memandang dari sudut matanya, tidak suka dengan cara Rizka mengambil sikap.
AYAH
"Adam, nanti ke ruang kerja sebentar. Ada yang ingin Papa bicarakan."
ADAM
"Iya, Pa."
Adam mengangguk.
CUT TO:
53 INT. KAMAR BEN - MALAM
Ben berdiri di lantai kamar dengan tangan yang memegangi sebuah kanvas yang dibalik.
BEN
"Buat kamu."
(Memberikannya dengan dua tangan pada seorang khayalan di hadapannya)
Ben menarik tangannya kembali.
BEN (CONT'D)
"Buat kamu."
(Satu tangannya dimasukkan ke dalam saku celana sementara tangan yang lain memberikan kanvasnya ke depan)
Ben menarik tangannya kembali. Kali ini ia pergi mendekati dinding kamarnya dan menyandar di sana dengan satu lengannya sementara lengan yang lain memegangi kanvas.
BEN
"Buat kamu."
(Sambil menyerahkan kanvas tersebut pada orang khayalan di hadapannya)
Seseorang terdengar menaiki tangga. Ben segera menjauhi dinding dan meletakkan kanvasnya di ranjang. Ia pergi keluar kamarnya untuk memastikan siapa yang baru saja naik ke lantai itu.
CUT TO:
54 INT. LANTAI DUA - MALAM
Dari ambang pintu kamarnya, Ben bisa melihat Rizka yang sedang ingin pergi ke kamarnya.
BEN
"Rizka."
Rizka berbalik.
RIZKA
"Iya, Kak?"
Tanpa mengatakan apapun lagi Ben masuk kembali ke kamar. Rizka menungguinya. Ben keluar dari kamar dengan sesuatu di tangannya. Sebuah kanvas. Rizka tidak bisa melihat gambar apa yang ada di atasnya, kanvas itu sengaja dibalik agar tidak bisa dilihat isinya.
Ben memberikan kanvasnya. Rizka sedikit bingung di tempatnya. Dengan ragu ia menerima yang diberikan Ben. Rizka membalikkan kanvasnya hingga sekarang gambar itu menghadapnya. Sebuat potret dirinya sedang tersenyum di atas kanvas.
RIZKA (cont'd)
"Buat aku, Kak?"
Ben menggangguk.
RIZKA (CONT'D)
"Terima kasih, Kak."
Rizka spontan memeluk Ben. Ben merasa sedikit tidak nyaman dengan itu, ia tampak berpikir dua kali untuk membalas memeluk-Ben memeluk akhirnya.
CUT TO:
55 INT. KAMAR MARTIN - MALAM
Martin mengintip keluar dari celah pintu kamar yang dibukanya sedikit, memandangi Rizka yang memeluk Ben.
CUT TO:
56 INT. LANTAI DUA - MALAM
Rizka melepas pelukannya dari Ben.
RIZKA
"Tapi ini untuk apa Kak? Ulang tahun aku kan udah lewat-dan kemarin Kakak juga udah kasih hadiah."
BEN
"Ahh, itu ..."
RIZKA
"Kakak mau masuk dulu ke kamar?"
BEN
"Kalau tidak mengganggu,"
RIZKA
"Enggak. Sekalian ada yang aku mau bilangin juga, Kak."
Ben mengangguk.
CUT TO:
57 INT. KAMAR MARTIN - MALAM
Martin memandangi Rizka dan Ben masuk ke dalam kamar. Martin menutup pintu kamarnya.
CUT TO:

KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Keluarga
TerrorSCRIPT: FEATURE FILM. Setiap Keluarga Punya Cerita (Kelam) ---- Dengan penambahan lebih dari 20 halaman A4, baca edisi revisi cerita ini di bit.ly/naskahceritakeluarga. Gratis! Selamat membaca!