38 INT. RUANGAN MEETING - SIANG
Adam duduk di ujung pada sebuah meja oval sementara KARYAWAN-karyawannya duduk mengelilingi dua sisi samping meja. Adam memperhatikan seorang karyawan yang sedang berkomentar.
CUT TO:
39 INT. RUANGAN ADAM - SIANG
Adam duduk di kursi ruangannya sendiri. Ia sedang menerima telepon dari Wina.
ADAM
"Ini baru selesai meeting. Danu kenapa, Win? Kedengarannya rewel."
Jeda.
ADAM (CONT'D)
"Kalau begitu kirimkan salam Ayah untuknya."
Adam tersenyum.
ADAM (CONT'D)
"I love you, too."
CUT TO:
40 INT. KAMAR ADAM - SIANG
Wina melemparkan telepon genggam yang habis digunakannya untuk bertelepon dengan Adam ke atas ranjang dengan pelan, sementara sebelah tangannya masih menggendong Danu yang menangis. Kakinya maju-mundur di lantai sembari menenangkan putranya.
CUT TO:
41 INT. KAMAR AYAH - SIANG
Ibu sedang beristirahat siang. Dalam tidurnya ia bermimpi buruk.
CUT TO:
42 INT. RUANG DI BAWAH TANGGA - SIANG
Ibu berada dalam sebuah ruangaN sangat gelap-lampu tidak menyala. Ibu mengangkat LENTERA yang (entah bagaimana) berada di genggamannya. Lalu melangkah ke depan dimana sebuah meja panjang terbentang di tengah ruangan.
Ibu mendengar sesuatu di sudut ruangan-suara TANGIS. Ibu menggerakkan lenteranya ke sisi kanan ruangan, namun ia hanya melihat kegelapan. Perlahan Ibu melangkah mendekat. Suara tangis semakin jelas. Di kejauhan terlihat seorang perempuan berambut panjang sedang menghadap ke dinding.
Suara tangis semakin jelas.
IBU
"Kamu tidak apa-apa?"
Suara tangis wanita itu terhenti. Sesuatu terdengar bergerak di sisi lain (DECITAN sebuah kursi roda) hingga memaksanya untuk berpaling bersama lentera. Tidak ada apa-apa.
Ibu kembali ke tempat perempuan berambut panjang namun ia sudah menghilang. Tak jauh sana, Ibu melihat sesuatu keluar dari kegelapan yang lebih jauh.
TRACKING SHOT:
Sesuatu bergerak ke arah Ibu. Ibu ketakutan, matanya membelalak besar.
EXTREME CLOSE UP: SLOWMOTION:
Lentera di tangan Ibu jatuh ke lantai. Api di dalam lentera padam.
Kegelapan.
CUT TO:
43 INT. KAMAR AYAH - SIANG
Ibu terbangun dari tidurnya dengan banyak keringat. Wajahnya menegang, nafasnya terengah-engah.
CUT TO:
44 INT. HALAMAN BELAKANG - SIANG
Ibu tiba di ambang pintu belakang rumah yang mengarah pada sebuah kolam renang pribadi. Wina terlihat sedang bermain bersama Danu yang dipeganginya berdiri di pangkungannya di bawah payung teduh besar merah-biru yang berdiri tegak bersama empat buah kursi di sekelilingnya. Ibu menghampiri mereka.
IBU
"Cucu Nenek tidak tidur siang?"
(Jeda)
"Sudah tidur siang dia, Win?"
WINA
"Tadi pagi tidak begitu lama sampai rumah, sudah sempat tidur, Ma. Tiga jam. Sekarang tinggal bawelnya saja."
Danu bermain-main di badan ibunya. Wina dan Ibu tersenyum di tempat mereka.
IBU
"Begitu Danu, ya. Sini sama Nenek."
Ibu mengulurkan tanganya. Wina memberikan Danu padanya. Tak lama Ibu bermain dengan Danu, Bibi datang ke arah mereka. Bibi membawa satu teko jus jeruk di tangan dan dua buah gelas di tangan yang lain. Bibi menuangkan gelas untuk Ibu dan Wina.
IBU (CONT'D)
"Terima kasih ya, Bi."
Bibi mengangguk, lalu pergi. Danu bergerak-gerak di tempatnya.
IBU (CONT'D)
"Danu mau minum jus?"
Jeda. Ibu menghadap Wina, seolah-olah meminta izin dari menantunya. Wina tersenyum.
IBU (CONT'D)
"Sedikit saja ya, Danu."
Ibu meminumkan jusnya sedikit (perlahan) pada Danu.
IBU (CONT'D)
"Enak?"
Danu bergerak-gerak di tempatnya.
IBU (CONT'D)
(Pada Wina)
"Enak."
Ibu dan Wina tersenyum.
IBU (CONT'D)
(Pada Danu)
"Lagi?"
Danu bergerak-gerak di tempatnya.
IBU (CONT'D)
"Lagi."
Ibu dan Wina tertawa.
CUT TO:

KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Keluarga
TerrorSCRIPT: FEATURE FILM. Setiap Keluarga Punya Cerita (Kelam) ---- Dengan penambahan lebih dari 20 halaman A4, baca edisi revisi cerita ini di bit.ly/naskahceritakeluarga. Gratis! Selamat membaca!