151 INT. MOBIL ADAM - MALAM
Ben memegang stir sementara Adam dan Rizka di bangku belakang. Ben memandangi mereka dari kaca depan mobil. Setelah semenjak tadi mempertimbangkan, Rizka akhirnya memutuskan untuk bicara.
RIZKA
"Sebenarnya ada apa sih, Kak? Apa terjadi sesuatu di rumah-yang aku tidak tahu?"
BEN
"Tidak. Semua baik-baik saja."
RIZKA
"Kak Adam, kenapa Kakak sebegitunya sampai menodongkan senjata? Apa Kak Ben berbuat salah?"
Adam berpaling padanya.
ADAM
"Tentu saja Ben berbuat salah-aku tidak akan begitu jika dia mempermudah malam ini. Dan Kau ingin tahu apa yang terjadi, Rizka?"
BEN
"Kak,"
ADAM
"Kuberitahu apa yang akan terjadi."
(Jeda, lalu dengan irama yang lambat)
"Kau akan mati malam ini."
BEN
"Rizka, jangan dengarkan Kak Adam. Kak Adam hanya sedang memiliki sedikit masalah dengan pekerjaannya. Dan dia-"
ADAM
"Diam, Ben."
(Memukul belakang jok depan, berpaling pada Rizka)
"Kau pikir Papa dan Mama mengadopsimu cuma hanya karena menginginkan seorang anak perempuan? Sesederhana itu? Tidak, Rizka. Kau salah besar jika berpikir demikian. Sejak lama kau dipersiapkan untuk dijadikan tumbal hari ini-dalam ritual tiga belas tahun. Itulah harga yang harus kau bayar setelah menumpang hidup di rumah selama sepuluh tahun."
Jeda. Rizka tidak bergeming.
ADAM (CONT'D)
"Sekarang lebih baik kau diam dan pandangi saja bintang-bintang di luar sana selagi bisa. Kau pasti akan merindukan mereka di neraka."
BEN
"Kak, Kakak tidak perlu bicara seperti itu pada Rizka."
ADAM
"Aku tidak menanyakan pendapatmu tentang apa yang harus kulakukan, Ben. Perhatikan saja jalan di depan. Kau tak ingin salah satu dari kita terluka sebelum waktunya, kan?"
Rizka melamun. Perlahan pandangannya mengarah pada jalanan di luar.
CUT TO:
152 EXT. HALAMAN RUMAH - MALAM
Mobil Adam melaju masuk ke halaman, memarkirkan diri di sudut kanan rumah.
CUT TO:
153 INT./EXT. MOBIL ADAM - MALAM
Adam membawa Rizka keluar dari mobil. Ben tidak melakukan apapun. Ia pandangi Adam dan Rizka yang semakin berjalan menuju pintu depan rumah dari spion (Adam memegangi lengan atas Rizka).
BEN
(Bergumam)
"Sialan."
Ben buru-buru keluar dari mobil.
BEN (CONT'D)
"Kak."
Ben mengejar keduanya.
CUT TO:
154 INT. RUMAH - MALAM
Adam masuk ke dalam rumah dengan menarik Rizka di sampingnya. Ben menyusul mereka di belakang. Bibi yang ketakutan menutup pintu.
BEN
"Kak, dengarkan aku dulu. Kak."
Adam tidak menggubris, melainkan masih tetap melangkah ke dalam rumah.
BEN (CONT'D)
"Kak, Rizka itu adik Kakak. Dia juga tidak tahu-menahu mengenai hal ini. Kakak benar-benar begitu saja akan menuruti keinginan Papa?"
Adam masih melaju. Ben menghalangi Adam dengan berdiri di depan pintu ruang di bawah tangga yang tertutup.
BEN (CONT'D)
"Oke, begini. Jika Kakak tidak membawa Rizka masuk ke dalam aku berjanji sama Papa dan Kakak untuk tidak melukis lagi. Aku akan belajar tekun, dapat beasiswa, melakukan apapun yang menurut kalian pantas buat aku lakukan. Itukan yang diinginkan Papa?"
Jeda.
BEN (CONT'D)
"Ya? Bagaimana?"
Adam melewatkannya.
CUT TO:
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Keluarga
HorrorSCRIPT: FEATURE FILM. Setiap Keluarga Punya Cerita (Kelam) ---- Dengan penambahan lebih dari 20 halaman A4, baca edisi revisi cerita ini di bit.ly/naskahceritakeluarga. Gratis! Selamat membaca!