Scene 137-143: Stick to the Plan

155 7 0
                                    

137 EXT. KEDIAMAN KELUARGA - MALAM

Rumah kediaman keluarga tampak sunyi.

CUT TO:

138 INT. RUANG MAKAN - MALAM

WIDE:

Orang-orang berkumpul di ruang makan.

Wina membantu meletakkan makanan bersama Bibi. Hari itu beberapa kursi kosong. Disana hanya ada Ibu, Wina, dan Martin.

INSERT:

Ayah sedang berisritahat di kamar.

Wina membantu meletakkan makanan bersama Bibi. Lalu di tengah suasana ruang makan yang hening, Martin memperhatikan sekeliling.

MARTIN

"Kak Adam tidak ikut makan?"

WINA

"Adam keluar sebentar. Sedang ada keperluan katanya."

Martin kembali pada dirinya, memikirkan sesuatu.

CUT TO:

139 INT. TAKSI - MALAM

Ben duduk bersandar di belakang.

CUT TO:

140 INT. RUANG MAKAN - MALAM

Martin mengambil handphone di sakunya. Martin keluar dari meja makan.

MARTIN

"Ben, kamu dimana?"

CUT TO BLACK:

141 INT. RUMAH SAKIT - MALAM

POV:

Seseorang bergegas menuju ruangan dimana Rizka sebelumnya diistirahatkan. Pintu ruangan dibuka. Tidak ada siapa-siapa di dalam.

WIDE:

Adam tidak bisa menemukan adik angkatnya.

CUT TO:

142 INT. LORONG RUMAH SAKIT - MALAM

Adam mencari-cari Rizka di lorong-lorong rumah sakit, ia memperhatikan PASIEN-pasien yang mungkin saja salah satunya adalah Rizka.

Ketika kembali ke pintu masuk, Adam menemukan seorang pria dan perempuan membelakanginya (sang pria merangkul sang wanita di lengan atasnya). Baginya mereka terlihat seperti Ben dan juga Rizka.

Adam menghampiri mereka.

Kedua pasangan itu berbalik, mereka bukan Ben dan Rizka-hanya orang lain.

ADAM

"Maaf, tadi saya pikir adik saya."

Pasangan tersebut pergi. Adam menatapi balik lorong rumah sakit yang sudah disusurinya.

CUT TO:

143 INT. RUANG MAKAN - MALAM

Martin menutup teleponnya (menghadap CAMERA). Ayah tiba-tiba berjalan mendekat di belakang. Mama terlihat memperhatikan mereka. Ayah menghantamkan sebuah piring di belakang kepalanya. Martin seketika jatuh.

POV:

Dengan pandangannya yang kabur Martin bisa melihat Ayah berdiri memandanginya. Ibu datang ke arah mereka. Martin yakin Ibu bergegas mendekat sambil menyebutkan 'Martin' dari mulutnya-walaupun ia tidak benar-benar bisa mendengarkan dengan jelas.

Martin tidak sadarkan diri.

CUT TO:

Cerita KeluargaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang