RAUNGAN WAKTU

4.5K 3 1
                                    

Dari lembaran itu...

Putri.... Di manakah sekarang kamu berada.......? Kujumpai tiap kata yang dulu menyembahmu. Kutarik lembar demi lembar kenangan yang telah bersedia menjadi saksi dari senyum kita. Kusapa tiap kata dalam sebuah perenungan panjang, dan aku tenggelam lagi dalam kerinduan tentangmu.

Aku menjamahmu dan kau menggenggam erat hatiku. Kau cairkan luka hati kesendirianku. Kau jadikan semua penuh arti, lalu aku kehilanganmu. Aku sempat lumpuh karenamu. Kini tiap anganku masih menjuntai di antara langit dan bumi.

Putri, di manakah sekarang kamu berada........? pernah kuceritakan tiap keraguan hatiku padamu. Tapi matamu telah menumbuhkn satu jiwa yang lain selain jiwaku. Benih itu benar-benar telah menemukan kebutuhan hidupnya. Sepertinya dia memang adalah jiwa cintaku padamu, karena dia telah menemukan unsur-unsur itu dari pancaranmu. Tapi kadang kamu memancar terlalu terang. Silau dan panas yang sangat hebat telah membuat aku layu dan meninggalkanmu.

Putri,,,, di manakah sekarang kamu berada....? Aku telah menjelmakan semestaku hingga semua orang mampu melihat taburan bintang di sudut mataku. Aku bertahta di atas tiap kata-kata yang terpancar dari ujung langit, dan aku menghadiahkan semuanya untukmu. Aku kini menjadi imajinasi murni yang tersadar akan kenyataan. Aku mencintaimu karena Tuhan telah menyematkan benih itu pada ladang hatiku. Aku mencintaimu, karena para mlaikat telah merestuai keluhuran hati yang tertanam dalam dada manusia. Aku mencintaimu karena cinta, tapi kini aku benar-benar kehilanganmu.

sayatan-sayatan tajam dan warna pancaran cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang