BANYU SEGARA PANTURA

565 0 0
                                    

Samar-samar aku melihat sesuatu

Agak menyilaukan

Ternyata ia adalah bayanganku sendiri dalam pantulan air

Apa yg kau tahu dari air?

Kau meminumnya, dahagapun sirna

Maka minumlah aku

Lalu?

Air tak punya bentuk, tapi ia menyerupai segala bentuk

Maka lihatlah aku seutuhnya

Apa lagi?

Air mengalir dari ketinggian

Maka pahamilah aku

Selanjutnya?

Air susu mungkin punya warna dan rasa yg sama dg air racun

Maka ketahuilah gejolak hatiku

Apa lagi?

Air yg menggenang akan meresap atau menguap, karena tak tahan dengan kotor dan diam

Maka bebaskanlah aku

Lalu?

Jumlah air tak dapat dihitung, padahal awalnya kita hanya bisa melihat 1 tetes

Maka hargai aku

Terus?

Menyentuh dengan lembut, juga menghancurkan dengan lembut

Maka tampunglah aku dengan bijak

Lalu?

Ketika panas menjadi uap, ketika dingin menjadi batu uap

Maka rasakan suhuku

Selanjutnya?

Beriak, tenang, penuh gelombang, bahkan ombak

Maka tataplah mataku

Satu tetes kata dalam samudra nan luas

Permukaannya tampak begitu mempesona

Tapi kedalaman, siapa yang mencoba?

Aku hanya menatap raut wajahku di permukaan air

Akulah permukaan samudra

Siapapun yang menatap permukaan, mampu menaksir kedalaman

Dan riak-riak cahayaku memantulkan wajahku sendiri

Aku adalah

Seorang banyu, yg terlahir dari segara pantura

Untuk menampakkan riak-riak permukaan yg penuh dengan wajah

Dalam gelombang cinta...

sayatan-sayatan tajam dan warna pancaran cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang