Sebuah gedung yg berlapis gerbang
Dlm sgala aturan tak jua mengekang
Kokohny tembok bagai dinding karang
Tapi aq hanyalah penghuni yg meradang
Sebuah bangunan yg menyediakan mimpi
Sebagian mahasiswanya mjd santri
Sbagian yg lain tak patut dipuji
Namun kebersamaan terbukti sangat berarti
Sebagian dosen layaknya kiyai
Sbagian yg lain bgitu rendah hati
Bgitu ramai di sana sini
Celoteh kami tak pernah digemari
Hahahaha
Ini hanyalah sajak dr seorang alumni
Yg banyak habiskan hari dlm jeruji besi
Kampus tercinta ini
Untuk kenang yg tlah dilampaui
Wahai almamaterku
Aku adl produk pemikiranmu
Aku adl hasil dharma baktimu
Aku adl sisa2 keringat ihlasmu
Maafkan segala lancang masa laluku
Maafkan luapan2 darah mudaku
Krn aku sempat menyesal berada dlm naunganmu
Beranjak dr jejak2 yg penuh onak
Fikiranku berarak diakhiri suara yg serak
Sajak2 yg tercetak dr waktu yg tlh beriak
Membuatku retak maknai luka yg teramat sesak
Idealisme yg menggelayuti dadaku
Membuatku tak pernah bersahabat dg aturanmu
Rapuh bangunan tembokmu
Angkuh dinding2 langkahku
Akupun menikmati berkali tersungkur kala teriak d dpanmu
Wahai almamaterku
Inilah hasil karyamu
Bergeser dr muda mjd layu
Dan kamulah yg brjasa ats dewasaku
Wahai almamaterku
Aku rindu masa2 itu
Aku rindu dicerca dan disingkirkan dr nilaiku
Akupun rindu atas tiap ancaman yg tlah menderaku
Krn saat itu adl saat2 terbaikku
Memangku prinsip dlm hdp yg blm aku tahu
Wahai almamaterku
Ternyata sekarang aku rindu padamu
Aku rindu padamu
Aku rindu padamu
Sungguh...