Nafas...
Berhembus sampai kapan?
Hanya sekarang waktu yang kita punya
Esok tak ada yang tahu
Denting-denting alunan Takdir menyapa
Mengabarkan pada tiap raga
Benahi waktumu, itu kataNya
Selembar jiwa sepenggal waktu
Aku pun menunggu giliran
Tak ada yang tahu akirnya waktu
Berlari...
Mengejar dunia keringat wangi
Tergopoh langkah kaki memburu mimpi
Warna-warni pelangi ada di cakrawala hati
Sekuat harapan beban diemban
Tuangan kehidupan nikmat menggairahkan
Mabuk kedudukan mabuk kekayaan
Manusia lupa awal penciptaan
Aaaah..
Itulah bentuk jiwaku
Manusia selalu dikuasai nafsu
Semampuku semampai akalku
Kulangkahi perut lapar dengan alunan istighfar
Berubah untuk mencoba belajar
Berlayar tanpa pernah menggelepar
Sampai di sini aku mewarnai
Gambar ujung waktu ternyata sunyi
Kuas-kuas malam kubisiki puisi
Malam sendiri kudengarkan nyanyian hati
Demi segala gejolak dipenghujung hari
Hhh...
Rantai roda bumi tlah begitu tua
Rapuh melepuh akhinya luruh
Ini adalah pasti...
Segala yang hidup tersapa mati