32. Last Promise (END)

46.6K 2.4K 127
                                    

Perkebunan Greenwood milik keluarga Keyden terlihat begitu indah. Dipenuhi pohon anggur berwarna hijau segar yg berjejer rapih dengan luas mencapai 265 meter persegi.

Terlihat aktivitas para wedding organizer yang tengah melakukan pengecekan akhir lokasi pernikahan sang putri pemilik perkebunan -Jessica Keyden yang mengambil konsep out door di halaman luas perkebunan milik Keluarganya.

"Ini sangat indah Jess...aku yakin kau akan menjadi pengantin tercantik saat berjalan di altar besok" Carly menatap kagum akan hamparan lurus karpet merah dengan deretan bunga disetiap sisinya menuju ketel pernikahan.

"Dan aku tidak percaya jika besok aku akan menikah"gumam Jessica yang berdiri tepat disamping Carly.

"Kau masih berpikir ini terlalu cepat?"tanya Carly retorik. Raut wajah Jessica sudah menjelaskan segalanya.

Gadis itu dulu sempat mengutarakan jika ia akan menikah di usianya yang ke 29 tahun. Dan kini saat segalanya berjalan lebih cepat, Ia tidak menyukai sesuatu yang diluar rencananya.

Sudah satu minggu ini semenjak Carly keluar dari Penthouse David dengan penuh kekecewaan. Ia menerima panggilan dari Jessica untuk membantu persiapan pernikahannya.

Maka selama satu minggu ini ia tinggal di Boston selatan tempat kedua orangtua Jessica tinggal bersamaan dengan hamparan perkebunan anggur yang mereka kelola. Setidaknya Carly merasa beruntung bisa mengalihkan rasa kecewanya dengan sibuk membantu persiapan pernikahan Jessica.

"Kau beruntung Jess"gumam Carly muram saat mengingat kisah cintanya dengan David mungkin tidak akan pernah berakhir seperti sahabatnya.

Jessica menarik tangan Carly tiba-tiba dan membawanya kesalah-satu meja yang dipersiapkan untuk tamu besok.

"Tell me the truth Carly...what was happen to you"

"Nothing"

"Cukup satu minggu ini aku mencoba untuk tidak menanyakan apapun padamu. . .dan kau tidak bisa berbohong pada ku Winters" cercar Jessica kesal membuat sahabatnya itu menghembuskan nafas sejenak.

"Apa ini masih tentang pria itu?"tanya Jessica kembali. Dan Carly masih diam seolah membenarkan perkataannya.

"Astaga Carly jika kau memang masih menginginkan pria itu datangi dia. . . walaupun aku masih tak setuju kau kembali dengannya" Carly memutar bola matanya saat mendengar kata-kata terakhir dari ucapan Jessica.

Bagi Carly, Jessica tetaplah Jessica yang dikenalnya dulu. Jika sudah membenci sesuatu ia akan sulit untuk menyukainya.

"Kau tahu aku lebih senang jika kau bersama pria lain yang bukan bernama David Logan. . . atau kau ingin melakukan blind date! biar aku yang mengurusnya, banyak pria panas dan kaya di luar sana yang kau anggurkan beberapa tahun ini! Dan lihat apa yang terjadi padamu, tetap menjadi gadis perawan seperti..."

"Aku sudah bukan perawan Jess" potong Carly jengah saat sahabatnya itu selalu mengejeknya dengan kata-kata 'gadis perawan'.

"What? Are you kidding me"pekik Jessica terkejut.

"Aku bukan perawan lagi Jess"ulang Carly dengan nada lelah.

"When? Who?...Oh My God Carly, jangan katakan jika pria itu. . .si berengsek Logan yang ku benci" Jessica terlihat panik menatap sahabatnya.

"Sayangnya itu dia"ucap Carly datar.

"Kalian menggunakan pengaman bukan?" Carly menampilkan raut bingung saat Jessica berbicara terlalu cepat untuk ia tangkap.

"Oh aku yakin kau tidak meminum pil kontrasepsi dan. . .Carly kau bisa memahami materi hukum dalam beberapa menit tapi kau tidak tahu pentingnya pengaman untuk tidak menghasilkan bayi"

Can't Fall In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang