20. Threat

52.8K 2.9K 85
                                    

Apa yang sedang Carly hadapi saat ini? Kenapa ia harus merasakan perasaan yang tak pernah ia rasakan sebelumnya pada pria mana pun?

Dan jawabannya adalah karena ia sudah terlanjur mencintainya tanpa ia sadari.

Carly masih diam merasakan semilir angin malam yang tak mampu menghilangkan semua kerisauannya, perasaan bimbang, marah dan bingung semuanya semakin penuh dipikirannya saat ia kembali pada tempatnya.

Setelah kunjungan tak terduga  Christina Logan dan memintanya untuk mengobrol dengan nyaman dirumahnya, hingga merasakan begitu sesaknya saat ia melihat foto itu. Bahkan ia segera berpamitan dengan Christina untuk pulang dan membuat wanita itu sedikit bingung dengan permintaannya. Chirstina tetap memaksanya agar supir pribadinya mengantarkannya pulang dengan selamat atau ia tidak pulang sama sekali.

Tidak ada pilihan dan ia Ingin segera  menyendiri, membuat Carly menyetujuinya dan meminta supir pribadi itu untuk menurunkannya beberapa blok dari apartemen Jessica agar ia bisa berjalan dan menyendiri dengan langkah siputnya.

Carly terus berjalan tanpa menyadari sebuah bayangan hitam dimana seseorang yang dekat namun tak terjangkau darinya mencoba untuk mencelakainya. Gadis itu berhenti seketika saat sudut matanya menangkap bayang hitam itu. Carly membalikan tubuhnya dengan cepat dan terkejut saat bayang hitam itu adalah seseorang yang mengenakan jubah hitam yang menutupi tubuh dan wajahnya.

Carly memundurkan langkahnya saat ia melihat sebuah pisau tajam yang tergenggam erat dan mengayun di tangan bayangan hitam itu. SIAL! kenapa Carly baru menyadari jika tempat ini begitu sepi pada malam hari.

Dalam hati Carly berteriak untuk lari, tapi kekeras kepalaannya membuatnya tetap mematung karena ia tahu maksud dari semua ini. Ancaman Myrna sudah dimulai, dan jika gadis itu mengira jika ia akan takut, maka gadis itu salah besar.

" why didn't you run?"

"kenapa aku harus lari?" Carly menyunggingkan senyum sinisnya dengan susah. "aku tidak takut dengan ancaman mu Myrna"balas Carly datar saat gadis yang ada dalam mantel hitam itu menegakan wajahnya dan menatapnya dengan penuh kebencian.

"benarkah? apa kau tidak takut jika pisau ini tertancap di tubuhmu? tepat di jantungmu" Myrna mengangkat pisau kecil tajam itu dihadapan wajah Carly yang pucat.

"lihat? Kau takut bukan?...tapi jangan khawatir, aku tidak mau mengotori tangan suciku untuk melukai mu tapi percayalah seseorang akan melakukannya pada mu atas perintahku" jentikan jari Myrna membuat seseorang yang ia maksud keluar dari persembunyiannya.

Seorang pria tinggi tajam layaknya pembunuh bayaran yang begitu kejam. Itu jelas bukan lawan yang setimpal.

"Jack, lakukan cara terkejam untuk melukainya"ucap Myrna dengan senyum sinis dan bahagianya.

Jack segera mencekal tangan Carly saat ia berusaha untuk mundur dan melangkah pergi. Sementara Myrna masuk kedalam mobil hitam dimana pria bernama Jack itu keluar. Kenapa Carly tidak menyadari mobil itu. Apa mobil itu terus mengikutinya setelah ia bertemu dengan Christina?.

"Lepaskan aku!"teriak Carly marah.

Jack menarik tubuh Carly pada gang kecil di sisi gedung yang sepi.

"kau tidak akan selamat nona kecil...semakin cepat menyingkirkanmu, semakin cepat aku mendapat uangku"ucap Jack mengancam sambil mengeluarkan pisau yang lebih tajam dan besar dari milik Myrna.

Saat Carly pikir jika pisau itu akan segera menusuk tubuhnya tanpa tawaran apapun lagi pada pembunuh bayaran itu, tapi apa yang bisa ia tawarkan selain perasaan bimbang dan bingung yang tengah melandanya. Sebuah tubuh lain menghalangi dan menariknya cepat, dan sebuah pukulan keras tepat di tangan pembunuh itu membuat pisau tajam itu meluncur jatuh dari tanah.

Can't Fall In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang