28. New Life as Junior Lawyer

37.7K 2.4K 99
                                    

Ini bukan tentang sebuah kehilangan atau kesedihan akan kebenaran yang sesungguhnya. Ini adalah tentang penyesalan yang teramat yang membuat dirinya mengurung dan menjauh dari dunia luar.

Ia hanya mensugestikan hal negatif tentang dirinya yang terlalu bodoh hingga banyak menyebabkan kesedihan pada banyak pihak. Andai ia sadar jika memang dulu Myrna tidak pernah menganggapnya lebih dari teman. Atau mungkin jika ia tidak terlena dengan pengakuan cinta Myrna yang ternyata memiliki tujuan lain untuk kembarannya.

"Dave" pria itu menolehkan pandangannya sekilas pada sahabatnya- Kenan.

Kenan selalu mengunjunginya setiap hari, dan disetiap hari itu ia hanya akan diam. Tak bicara sepatah katapun seolah dunia yang dimilikinya telah hancur.

"sampai kapan kau akan mengurung dirimu? berhenti untuk menyesali apapun Dave...apapun yang sudah terjadi pada dirimu, Myrna dan Lionel, mereka pergi bukan karena kesalahanmu Tuhan sudah menuliskan garis takdirnya seperti ini. Dan kau tidak bisa mengubahnya dan menghidupkan Lionel dan Myrna dengan penyesalan seperti ini"ujar Kenan berharap jika David sahabatnya berhenti untuk menyalahkan dirinya sendiri.

Penyesalan seperti sebuah penyakit yang sulit diobati selain dengan keinginan untuk memutar waktu.

Sudah seminggu ini David mengurung dirinya sejak pagi dimana Carly meninggalkannya dalam kehampaan setelah mengungkapkan kebenaran yang menusuk ulu hatinya. Kebenaran jika semua kepedihan dan kehilangan gadis itu selama ini adalah karena dirinya. Ia yang membuat Carly berambisius untuk mengembalikan nama baik kakaknya sementara dirinya dengan tidak tahu malunya menganggap kakaknya sebagai pengkhianat.

"semua salahku Ken, Lionel mengorbankan segalanya untuk Myrna...dan akulah penyebabnya" untuk pertama kalinya David membuka suaranya tentang penyesalannya.

"DAVE...YA Tuhan bantu aku"teriak Kenan frustasi.

Sudah beberapa hari ini Kenan selalu menyakinkan David jika semua yang terjadi bukan salahnya. Kenan menghirup nafas untuk menenangkan sedikit pikirannya. Setidaknya pria itu masih mau berbicara. Ia menatap sedih pada David yang masih menatap kehampaan.

"kita sama-sama penyebabnya, kau tahu kisah hidupku bukan? aku juga kehilangan kakakku, aku juga harus menyerah dan melepaskan Audrey demi memikul tanggung jawab yang bukan seharusnya...kupikir memang seharusnya seperti itu, tapi begitu melihat Carly yang berjuang untuk segalanya bahkan untuk cintanya padamu membuatku mengambil keputusan untuk memperjuangkan cintaku kembali, karena itulah harapan terakhir yang ku miliki" Kenan bangkit dari duduknya dan menatap sendu pada sahabatnya.

"aku akan kembali ke Seattel...aku akan menemuinya dan jika aku masih memiliki kesempatan untuk bersamanya maka aku akan mengambilnya" Ia menahan langkah kakinya saat kenop pintu yang dibukanya membuatnya kembali menoleh pada David.

"jangan seperti ku Dave, aku yang terlambat untuk menyadari untuk kembali berjuang...aku yakin cinta mu pada Carly lebih berharga dibandingkan pada Myrna" Kata-kata terakhir Kenan seakan membangkitkannya dari kehampaan.

Cintanya, astaga bagaimana mungkin ia melupakan itu, tentu saja cintanya pada Carly lebih berharga dibandingkan cintanya pada Myrna yang sudah menghilang bertahun-tahun yang lalu.

Namun masihkah pantas ia mendapatkannya saat ialah yang menjadi penyebab rasa sakit dan kehilangan itu.

Dan satu ingatan itu menghantarkan listrik dalam tubuhnya untuk tersadar jika ia melupakan janjinya. Astaga ia terlalu berpikiran buruk jika kepergian Carly pagi itu adalah karena gadis itu tidak ingin bersamanya lagi. Tapi bagaimana jika itu benar, jika Carly tidak ingin ia berada dihidupnya lagi. Mungkin sebaiknya ia menyerah dan berteman dengan penyesalan itu!

Can't Fall In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang