12. Holiday! Jealous?

73.6K 2.9K 41
                                    


Pesawat pribadi Boeing 747-430 melaju dengan setabil di atas awan Amerika yang hari ini terlihat begitu cerah. Pesawat pribadi miliki Kenan Foster itu di lengkapi dengan fasilitas eksklusif yang mampu membuat para penumpang yang ada didalamnya merasakan layaknya berada didalam istana.

Carly menyadari hal itu, pesawat ini terlalu mewah untuk digunakan liburan. Tentu saja Ryan Jayden pasti mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk akomodasi liburan yang tidak diharapkannya. Namun bukan hal itu yang menjadi rasa penasarannya, sejak Jessica berkata jika David Logan menghubungi ayahnya untuk meminta ijin akan rencana liburan yang mengikut sertakan dirinya, Carly terus menebak-nebak hal apa saja yang kedua pria itu bicarakan.

Apakah ayahnya membicarakan tentang masa kecilnya yang memalukan dimana Carly pernah memanjat pohon namun menangis karena tidak bisa turun. Atau lebih tepatnya takut. Itu sangat konyol dan Carly tidak ingin yang lainnya tahu.

Carly melirik kesekitarnya saat semuanya terlihat asik sendiri, dimana pasangan Ryan-Jessica yang sedang bermesraan selalu membuatnya ingin pergi menjauh. Ia masih merasa jika bayangan akan seorang dosen dan mahasiswi tidak seharusnya seperti itu, saat ini kedua pasangan itu tengah duduk di sofa pojok sebelah kiri saling bertukar saliva. Sementara Kenan Foster sudah tidur dengan gaya yang sulit ia deskripsikan.

"David"bisik Carly pelan meminta perhatian dari pria yang tengah duduk santai memejamkan matanya atau mungkin tengah tertidur.

"David"ulang Carly kembali yang kini mencoba berbisik dengan semakin mendekatkan dirinya pada telinga pria itu.

"Dav...oh" Carly terkejut saat tangan kokoh David yang berada disampingnya kini melilit dengan cepat di pinggangnya dan menarik tubuhnya untuk duduk di pangguan pria itu.

Carly melihat kearah Ryan dan Jessica yang tersenyum seklias akan ulah David, dan kembali sibuk dengan cumbuan yang terhambat karena suara pekikan Carly.

Namun yang membuat Carly malu dan menenggelamkan kepalanya dibahu David adalah saat Jessica menyeringai seolah berkata 'kau sudah menjadi wanita tak tahu malu seperti diriku' dan itu tepat seperti dirinya saat ini.

David menarik tubuh Carly dan memeluknya seperti bantal kesayangan yang selalu nyaman untuk sandaran tidurnya. Aroma tubuh Carly selalu menjadi kesukaannya, begitu manis dan nyaman hingga ia tidak ingin membaginya dengan siapapun.

"David, apa yang kau bicarakan dengan ayah ku"tanya Carly mencoba memanfaatkan situasi ini untuk berbicara dengan David. Ia memang ingin menghilangan rasa penasaran yang selalu membuatnya tidak nyaman.

Dan pikiran tentang David yang berbicara dengan ayahnya yang membuatnya tidak nyaman. Mungkin karena itulah ia memiliki sifat seperti ibunya dimana ia tidak akan merasa tenang saat rasa penasarannya tidak teratasi.

"kau ingin tahu" Carly mengangguk dengan cepat sementara David menyeringai seolah ia bisa membaca rasa penasaran Carly dan mengapa gadis penolak itu mampu menerima posisi sedekat ini jika bukan karena sesuatu.

Sepertinya Carly malu untuk menanyakannya secara gamblang saat teman-teman mereka berada di sekitarnya.

"tidak banyak, hanya pembicaraan biasa antara pria saja"

"antara pria? yang benar saja" dengus Carly memutar matanya kesal.

David menjawab pertanyaannya seperti kata-kata yang selalu ia dengar dari kakaknya saat ia ingin tahu pembicaraan Lionel dan ayahnya yang selalu berbicara sembunyi-sembunyi layaknya sebuah rahasia.

"kau benar-benar ingin tahu?"tanya David kembali, memiliki pikiran iblis dalam otak pintarnya itu.

Dan Carly sudah menyadarinya saat pria itu memberikan seringaian nakal lalu mengangkat dagu menolehkan pandangan irinya pada pasangan Jessica dan Ryan yang tengah berciuman mesra tiada henti.

Can't Fall In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang