NOT Over Yet [END]

#14 Path✅

#14 Path
[NOT] Over yet
LeeHyunRa
Caramel Macchiato

Waktu berlalu, tanpa sadar dua bulan sudah Nayeon tertidur dalam tidur tak berujungnya. Entah kapan gadis yang notabene-nya adalah istri seorang Joshua Hong ini akan sadar.

Selama dua bulan pula. Joshua terlarut akan kesedihannya karena melihat kondisi Nayeon yang tak kunjung membaik.

Joshua sendiri tak mengerti, perasaan apa yang kini tengah ia rasa pada gadis bermarga Im itu. Entah itu rasa cinta atau hanya rasa empati. Joshua tak tahu. Tapi yang pasti selama ia dan Nayeon masih memakai satu cincin yang sama, selama itulah seorang Nayeon masih menjadi tanggung jawab seorang Joshua dan Joshua tak akan melepaskan tanggung jawab ini dengan mudah. Karena janji diatas altar adalah sebuah janji yang harus ia tepati – bagaimanapun caranya.

Lalu, bagaimana dengan Jiyeon? Apa Joshua telah melupakan gadis yang selama tiga tahun belakangan ini selalu ia rindukan? Jawabannya tidak. Joshua masih sangat mencintai Jiyeon – ia masih berharap bahwa mereka akan bersama suatu hari kelak. Tapi, apa mungkin?

Saat ini Jiyeon bukanlah siapa-siapa bagi Joshua selain kepingan masa lalunya. Tapi, Nayeon? Gadis yang sayangnya tak pernah Joshua cintai ini adalah istrinya. Istri yang harus ia lindungi dan damping apapun yang terjadi. Terlebih, bukankah saat ini ada Johnny disamping Jiyeon?

Joshua percaya, Johnny pasti akan menjaga dan membahagiakan gadis yang sangat ia cintai itu lebih darinya. Bukankah cinta itu tak harus memiliki?

Joshua akan tetap disini melanjutkan jalan hidup yang telah ia pilih dan melupakan jalan yang telah ia tinggalkan. Termasuk melupakan Jiyeon. Ya, mulai detik ini seorang Joshua akan mencoba untuk melupakan gadis itu.

Maaf.

--

Sama halnya dengan Joshua yang mulai melupakan sosok Jiyeon. Jiyeon pun sama, pelan namun pasti hati Jiyeon mulai mencoba untuk menerima kehadiran sosok Johnny. Meskipun sampai detik ini Jiyeon masih belum memberikan jawaban akan pernyataan cinta Johnny dua bulan yang lalu. Namun, entah mengapa interaksi mereka berdua menunjukkan bahwa mereka memang saling mencintai.

Belum lagi kedekatan sang anak dengan Johnny yang semakin hari semakin melekat dan tak bisa terpisah. Itulah yang membuat Jiyeon sedikit yakin, jika Johnny adalah sosok yang tepat untuk mendampingi sisa hidupnya. Mungkinkah?

Lalu Joshua?

Sudahlah. Jiyeon tak mau banyak berharap akan pria bermarga Hong itu. Jiyeon lelah. Jiyeon muak. Jiyeon sakit. Cukuplah Jiyeon terluka oleh pria itu dan tidak lagi.

Jiyeon merasa ini saatnya untuk Jiyeon untuk membuka lembar baru dan mengubur kenangan yang tak perlu. Ya, saat ini – Jiyeon tengah mencoba untuk melupakan sosok Joshua. Sosok yang tak lain adalah ayah kandung dari sang anak, Jisung.

“Ji, kau melamun?”

“Ya? Tidak – apa yang tadi kau katakan John?” kilah Jiyeon saat seruan Johnny berhasil membuatnya kembali ke dunia nyata.

“Mama– apa Mama sakit?” kali ini Jisung lah yang angkat bicara.

“Hey – siapa yang sakit. Mama baik-baik saja kok”

Mendengar jawaban dari sang Mama,bsontak membuat senyum Jisung yang sebelumnya menghilang kini mulai terbit, “Mama, hari ini – bolehkah Jisung tidur bersama Papa Johnny?”

“Hemm? Jisung tidak mau tidur bersama Mama?” heran Jiyeon tak yakin dengan permintaan sang anak itu. Bukankah selama ini Jisung selalu tidur dengannya – lalu, apa ini?

“Tapi Jisung ingin Papa. Boleh kan Mama?”

Belum sempat Jiyeon menjawab permintaan sang anak, Johnny – sosok yang tengah dibicarakan langsung membuka suaranya. “Tentu boleh sayang. Jisung tentu boleh tidur dengan Papa. Apa Jisung senang?”