#1 Start ✅

1.7K 148 20
                                    

#1 Start
[NOT] Over yet
LeeHyunRa
Caramel Machiato

New York – kota yang terkenal dengan hiruk pikuk masyarakatnya ini, terhitung telah menjadi tempat tinggal Kim Jiyeon selama tiga tahun silam. Ia tidak hanya sekedar tinggal di kota yang mayoritas terkenal akan kesibukannya ini, namun ia pun menikah, membangun rumah tangga, melahirkan dan membesarkan anak tunggalnya sendiri disini.

Jangan tanyakan kemana suami Jiyeon pergi – setahun yang lalu, Park Jimin – sang suami  tanpa diduga dipanggil oleh sang khalik, saat ia tengah menunaikan pekerjaannya sebagai seorang pilot.

Pesawat yang sang suami kendarai tiba-tiba hilang ditengah laut dan hanya menyisakan puingan-puingan tak berarti dari bangkai pesawat. Sejak saat itu, hingga sekarang Jiyeon pun harus rela membesarkan anak lelakinya seorang diri.

“Mama, Where’s my pororo?” tanya sebuah suara – yang sangat Jiyeon kenali, siapa lagi jika bukan Jisung, Park Jisung – sang anak semata wayang.

“Bukankah kemarin kau bermain dengannya? Kau pasti lupa meninggalkannya disuatu tempat” balas Jiyeon diiringi sebuah eyes smile – yang selalu berhasil membuat sang anak menurut tanpa diperintah.

Setelah mendengar jawaban dari sang bunda, sosok kecil Jisung pun langsung berlari menuju kamarnya dan mencoba untuk mengingat dimana ia menyimpan boneka penguin berkacamata kesayangannya.

“Sayang, cepatlah – kau bisa terlambat, jemputanmu akan datang lima menit lagi” ingat Jiyeon pada sang anak – yang saat ini masih sibuk mencari boneka untuk dibawa ke tempat penitipan.

Ya, mengingat Jiyeon adalah seorang Single parent yang tak hanya sibuk merawat sang anak, namun sibuk menjadi tulang punggung keluarga – mau tak mau Jiyeon pun harus menitipkan sang anak di tempat penitipan anak, sejenis playgroup - selama ia bekerja.

“Mama, Jisungie menemukannya” teriak Jisung riang – bertepatan dengan sebuah suara klakson mobil yang berbunyi nyaring, tanda bahwa jemputan anaknya telah datang.

“Untunglah. Sekarang – pakai tasmu dan ingat apa yang selalu Mama katakan?”

“Jangan nakal, Jangan nangis dan selalu tersenyum”

“Anak pintar – Em, kau tidak mencium Mama?” Kecewa Jiyeon – saat menyadari bahwa anak berumur tiga tahunnya ini melupakan sesuatu.

“Chu~ Jisungie sayang Mama”

Jiyeon tak bisa menutupi raut bahagianya saat mendapat perlakuan menggemaskan dari sang anak. Bagi Jiyeon, kebahagiaan Jisung adalah yang terpenting sekarang. Ia tak peduli dengan kebahagiaannya sendiri – selama ia bersama dengan sang anak, tentu semua akan baik-baik saja. Benar bukan?

“Baiklah, sekarang, ayo kita berangkat!” seru Jiyeon penuh semangat yang berhasil membuat Jisung ikut tertawa dibuatnya.

Sepasang anak dan ibu itu pun kini mulai berjalan beriringan menuju mobil yang setiap paginya selalu mampir di rumah mereka.

“Jisungie, hati-hati. Ingat pesan Mama..” seru Jiyeon saat dilihatnya mobil yang membawa sang anak mulai meninggalkan daerah rumahnya.

--

Di tempat lain, tepatnya di sebuah rumah mewah di kawasan Seoul – kita akan melihat tiga sosok yang tengah sibuk menikmati acara makan malam mereka.

Hong Family.

Siapa yang tidak mengenal keluarga ini? keluarga yang tidak hanya kaya dengan berbagai aset dan perusaahan yang mereka kelola, namun keluarga ini pun terkenal akan kemurahan hatinya dalam membantu sesama yang membutuhkan.

NOT Over Yet [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang