#13 New✅

760 95 12
                                    

#13 New?
[NOT] Over yet
LeeHyunRa
Caramel Machiato

Mama Hong memijit pelipisnya pelan, setelah alam bawah sadarnya tanpa sengaja mengingat apa yang telah ia lakukan pada gadis yang ternyata adalah kekasih sang anak.

Mama Hong tak habis pikir - mengapa dulu ia tega melakukan hal itu.

Menyesal? Ya. katakanlah Mama Hong memang menyesal - tapi, mau bagaimana lagi? Nasi telah menjadi bubur bukan? Semua terlambat.

Bahkan saat ini Mama Hong sendiri pun tak tahu dimana keberadaan gadis itu. Apakah ia memang hamil? Atau pada dasarnya Mama Hong memang tak diberi kepercayaan untuk menimang cucu. Entahlah. Namun satu hal yang pasti, Mama Hong menyesal telah membuat gadis itu pergi.

--

Jiyeon tak mampu menutup kelopak matanya sama sekali, tidur di rumah orang lain bukanlah keinginannya - ini adalah paksaan dari seorang Johnny. Sosok yang sore tadi tiba-tiba mengutarakan perasaannya pada Jiyeon.

Jiyeon tak tahu - bagaimana ia harus menjawab pernyataan cinta tersebut. Apakah Jiyeon memang harus membuka lembaran hidupnya yang baru dengan Johnny? Atau -- Tapi, bagaimana dengan Joshua?

Bagaimanapun, jauh didalam hati Jiyeon ia ingin sekali bahwa sang anak - Jisung, suatu saat tinggal dan berbahagia bersama ayah kandungnya sendiri - tapi, apa itu mungkin?

"Mengapa aku harus dihadapkan pada keputusan sulit seperti ini? Haruskah aku menerimanya? Tapi, hati ini?" tanpa sadar, kristal bernama air mata pun mulai menggenang di kedua netra Jiyeon.

Lagi - entah telah berapa kali, Jiyeon menangis hari ini.

--

Lain Jiyeon, lain juga Johnny - setelah dengan nekadnya ia mengungkapkan semua perasaan pada Jiyeon bahkan mengecup bibir yang selalu menggoda Johnny selama ini. Johnny pun hanya bisa termanggu dalam duduknya, seraya kedua netranya tak lelah memandangi sosok kecil Jisung yang kini tengah tertidur lelap disampingnya.

Ya, beberapa jam yang lalu Jisung tiba-tiba merengek pada sang bunda entah karena apa dan anehnya saat Johnny mengambil alih tubuh Jisung dari gendongan Jiyeon - anak berusia tiga tahun ini tiba-tiba diam dan berhenti merengek. Apa Jisung senyaman itu berada didekatnya?

Senyum Johnny yang mengembang, tiba-tiba pupus - saat ia mengingat satu kenyataan yang baginya tak masuk akal.

Jisung, anak ini adalah anak dari sahabatnya sendiri - Joshua?

Hell. Kenyataan macam apa ini? Johnny masih tak habis pikir, bagaimana bisa Joshua tak mengetahui bahwa ia memiliki Jisung? Apa ia tak merasa bahwa sebelumnya ia pernah menodai gadis polos seperti Jiyeon?

Ingin rasanya, Johnny memukul wajah polos tanpa dosa milik Joshua, bagaimana bisa ia hidup dengan nyaman dan bahagia seperti saat ini - padahal diluar sana anak dan mantan kekasihnya hidup dalam ketidakpastian dan rasa sakit yang ia berikan.

Pantaskah Joshua dipanggil sebagai seorang pria?

Entah mengapa, Johnny berharap bahwa sampai akhir - Joshua tak akan pernah tau rahasia ini. Rahasia bahwa terdapat Jisung diantara Jiyeon dan Joshua. Bagaimanapun, Johnny tak akan pernah melepaskan Jiyeon. Karena bagi Johnny, ia-lah satu-satu nya pria yang pantas membahagiakan Jiyeon. Bukan Joshua ataupun yang lain.

"Aku akan menggantikan posisi yang kau tinggalkan. Terimakasih untuk kebodohanmu - sa-ha-bat"

--

Pagi menyapa, saat ini keadaan Jiyeon telah dapat dikatakan baik. Tak ada lagi air mata yang membasahi wajah cantiknya - cukup kemarin ia terlalut dalam kesedihan akan masa lalunya. Hari ini Jiyeon akan memulai hidupnya yang baru - hidup sebagai Jiyeon yang kuat dan melupakan masa lalu kelamnya.

NOT Over Yet [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang