#31 Our Future✅

759 85 12
                                    

#31 Our Future
[NOT] Over yet
LeeHyunRa
Caramel Macchiato

Even if you're leaving me far way
If I close my eyes, your heart is close
All my love is for you
Nothing left to lose
Because I know the meaning
And power of your love more than anybody else
[All My Love is for You – SNSD]

"Dan saya adalah ayah kandung Jisung"

.
.
.
.
.
.

Nyonya Kim membeku dalam duduknya, ia tak mengerti mengapa calon menantunya ini tiba-tiba mengatakan hal yang baginya tak masuk akal. Bagaimana bisa Joshua mengatakan hal gila seperti ini? maksudnya, ia yang menghamili Jiyeon? astaga. Omong kosong macam apa ini?

"Apa maksudmu, Nak? Ayah – Hey, kau tak perlu mengada-ngada seperti ini" ucap Nyonya Kim diiringi tawa hambarnya.

"Nyonya Kim, aku serius. Aku memang Ayah kandung dari Jisung, dan maafkan aku karena aku baru mengakuinya hari ini" serius Joshua yang sontak saja membuat Nyonya Kim menatapnya tak percaya.

"Kau serius? Bagaimana bisa?"

Dibanding menjelaskan semuanya dengan kata-kata, Joshua lebih memilih untuk mengansurkan sepucuk surat yang beberapa hari lalu ia terima. Sepucuk surat yang akan menjelaskan semuanya secara jelas dan gamblang.

Tanpa ragu, Nyonya Kim pun meraih surat itu dan membukanya perlahan. Kedua mata Nyonya Kim seketika membulat, saat menangkap dua kata yang tak ia duga, 'Tes DNA'.

"Tes DNA?"

Joshua mengangguk seraya tersenyum simpul.

Dengan was-was, Nyonya Kim membaca kalimat demi kalimat yang tercetak dengan jelas di kertas putih itu. Hingga wanita berumur lima puluh tahunan ini, menangkap satu hal yang berhasil membuatnya membeku, 99.99999999999% Positif.

Joshua – sang pelaku pemberi surat pun hanya bisa duduk dengan was-was, pria ini sedang menerka-nerka, respon apa yang akan diberikan oleh Nyonya Kim. Apakah ia akan ditampar? Disiram? Atau bahkan dipukuli? Entahlah. Tapi Joshua berharap kejujurannya ini tak akan membuat Nyonya Kim membenci dirinya – walaupun itu sulit.

"Kau.."

--

"Jisung, apakah ia anak Joshua? Cucu ku?" tanya Nyonya Hong ragu setelah ia dan Jiyeon terlibat pembicaraan yang panjang.

Ya, setelah adegan permohonan maaf itu. Nyonya Hong pun mulai menceritakan kesalahpahamannya akan Jiyeon empat tahun yang lalu. Dan siapa yang menduga, ternyata Jiyeon dengan segera memaafkan Nyonya Hong. Bagaimanapun, Nyonya Hong adalah Ibu dari Pria yang Jiyeon cintai. Jadi, tak salah bukan jika Jiyeon memaafkan Nyonya Hong dengan mudah?

"Nyonya Hong, sebenarny-"

"Mama, kau bisa memanggilku Mama," ucap Nyonya Hong ramah lengkap dengan sebuah senyum yang merekah.

Mendengar hal itu, Jiyeon tak bisa menahan bibirnya untuk ikut tersenyum. Perlahan Jiyeon mengangguk dan kebenaran itu akhirnya terucap, "Jisung memang anak Joshua"

Mendapat jawaban seperti itu, sontak saja membuat Nyonya Hong senang. "Benarkah? Astaga, terimakasih Jiyeon – karena kau telah membesarkan Jisung selama ini dan maafkan Mama, sebelumnya" lagi dan lagi, Nyonya Hong mengucapkan kata maaf yang entah telah berapa kali ia ucapkan hari ini.

Nyonya Hong kelewat senang, ternyata cucu yang sempat ia tolak – kini telah tumbuh menjadi sosok yang menggemaskan. Nyonya Hong memang tak pernah melihat sosok sang cucu secara langsung, namun foto yang diperlihatkan oleh Jiyeon telah mengungkapkan semuanya.

Cucunya sangat tampan, mata sayu sang cucu benar-benar mirip dengan mata sayu sang anak, Joshua. Ternyata benar darah memang lebih kental dari air.

"Dia tampan – Mama jadi ingin bertemu dengannya"

Mendapat respon baik dari sang mertua, Jiyeon pun tak bisa untuk tak tersenyum. "Aku akan membawa Jisung ke rumah besok – itu, jika memang Mama besok ada waktu"

"Benarkah?" riang Nyonya Hong. "Tentu, Mama akan selalu ada waktu sayang. Terimakasih – datanglah. Harus"

Jiyeon mengangguk. Ternyata Nyonya Hong tak seburuk yang Jiyeon pikirkan selama ini. Entah mengapa perubahan sifat Nyonya Hong ini membuat Jiyeon semakin berharap bahwa ia dan Joshua memang ditakdirkan untuk bersama.

"Jadi, apa Jisung selama ini memakai margamu?" tanya Nyonya Hong – setelah wanita itu puas menikmati wajah menggemaskan sang cucu.

Jiyeon menggeleng. "Tidak Eommonim"

"Marga Joshua?"

Jiyeon tetap menggeleng, "Jisung memakai marga mendiang tunanganku, Park – Park Jisung"

"Apa? Bagaimana bisa? Mengapa kau tak memakai marga ayah kandungnya sayang?" heran Nyonya Hong – tak habis pikir dengan fakta yang baru ia dengar saat ini, bagaimana bisa cucu kesayangannya memakai marga orang lain.

Satu jari Jiyeon kini asik bermain-main diatas cangkir coffee-nya. Jiyeon bingung bagaimana ia harus mengatakannya.

"Itu-" ragu Jiyeon. "Itu karena Joshua belum tahu tentang Jisung." ujar Jiyeon pada akhirnya.

"Joshua tak tahu, jika Jisung adalah anaknya.."

"Apa?"

--

"Bisa kau jelaskan apa ini?" dingin Nyonya Kim – setelah ia membaca hingga akhir selembar kertas yang diberikan oleh Joshua.

Joshua – pria itu hanya bisa menunduk malu. Sebenarnya bukan hanya Nyonya Kim yang shock setelah membaca hasil itu, Joshua pun beberapa hari yang lalu merasakan hal yang sama. Joshua tak menyangka jika Jisung – anak yang selalu ia katakan mirip dengannya itu adalah benar anak kandungnya.

"Maaf-" Jawab Joshua singkat – Jujur, Joshua sendiri bingung ia harus menjawab apa. Joshua tahu bahwa kata maaf saja memang tak cukup, tapi apa yang bisa ia lakukan? Joshua sendiri tak tahu, jika ternyata ia dan Jiyeon sebelumnya pernah melakukan kesalahan yang sangat fatal.

Kesalahan yang membuat masa depan Jiyeon hancur. Dan sialnya Joshua tak tahu jika ia telah menghancurkan masa depan gadis yang selalu ia cintai.

"Maaf? Hanya maaf?" ujar Nyonya Kim tak percaya. "Mengapa kau baru mengaku sekarang? Kemana saja kau selama ini?" sinis Nyonya Kim.

"Kau telah menghancurkan hidup anak tunggalku – dan sekarang, kau datang dengan sebuah kata maaf. Apa kau pikir itu cukup?" ledak Nyonya Kim – masih tak menyangka dengan apa yang ia tangkap saat ini.

Joshua semakin menundukan kepalanya menyesal. Joshua sendiri merutuki mengapa ia baru mengetahui fakta perihal Jisung baru-baru ini. Kemana saja Joshua selama ini?

"Kenapa kau tak menjawab? Kau punya mulut bukan?" lagi dan lagi untaian kata sinis terlontar dari mulut Nyonya Kim.

"Maafkan aku. Maaf karena aku baru mengetahuinya sekarang"

Nyonya Kim menghembuskan napasnya berat, ia tak menyangka jika menantu kesayangannya ini ternyata tak sebaik yang ia pikir selama ini.

"Jadi, apa yang akan kau lakukan?"

Joshua mengangkat kepalanya, hingga kedua pasang mata itu bertemu. "Aku akan bertanggung jawab – aku akan menikah dengan Jiyeon" yakin Joshua – sangat.

Mendengar keputusan Joshua itu, Nyonya Kim pun tak bisa untuk tak tersenyum sinis. "Kau pikir semudah itu?"

"Jauhi Jiyeon – aku tak sudi memiliki menantu sepertimu.."

"Nyonya Kim!!"

"Jauhi, anak dan cucuku. Apa kau tak mengerti?"




TBC




161101

✅ Edit : 240630 ✅

Noona telat banget update-nya?

Noona akui itu 😫 maaf yaaa.

Dan yang sebelumnya ngerasa nyasar, kenapa om Jojo tiba-tiba tau hehehe

Tenang, semuanya pasti Noona ungkap kok 😉 sabar yaaa..

NOT Over Yet [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang