#35 Explain
[NOT] Over yet
LeeHyunRa
wonwoobee
Caramel MacchiatoEven if you're leaving me far way
If I close my eyes, your heart is close
All my love is for you
Nothing left to lose
Because I know the meaning
And power of your love more than anybody else
[All My Love is for You – SNSD]"Josh, rasanya Mama harus bicara denganmu" pinta Nyonya Hong, setelah wanita berumur hampir kepala lima ini masuk kedalam kamar sang anak yang tengah merajuk.
Joshua, pria itu malah menatap sang Mama dengan tatapan tak pedulinya. Ya, saat ini Joshua sedang tak minat untuk berbicara dengan siapapun. Masalah Jiyeon dan Jisung masih dengan setia berkecamuk dalam pria bermarga Hong ini. Tapi, tak mungkin juga bukan jika Joshua mengusir sang Mama. Itu tak sopan.
"Mom, aku sedang tak mood untuk bicara" jawab Joshua seadanya.
Nyonya Hong menghela napasnya pelan, wanita ini tahu dengan pasti bahwa anaknya ini akan menolaknya mentah-mentah. Tapi, Nyonya Hong tak peduli – ia harus berbicara empat mata Joshua sekarang juga.
"Mama tahu, tapi ini tentang Jiyeon dan Jisung. Mama harap kau mau mendengarnya"
Lagi dan lagi, Joshua harus mendengar nama itu. Nama yang sangat Joshua cintai namun disisi lain, Joshua pun kecewa dengan dua nama itu. Mereka telah membohongi Joshua.
"Mom, tak bisakah kita bicarakan hal ini besok? Aku lelah" tolak Joshua halus berharap bahwa sang bunda akan mendengar kata-katanya. Tapi percuma, sosok itu seolah tak peduli dengan keinginan Joshua.
Terbukti saat ini Nyonya Hong telah duduk dipinggir ranjangnya dan mengelus kepala sang anak yang kini tengah berpura-pura tidur.
Tangan lentik Nyonya Hong kini asik bermain-main disekitar rambut sang anak yang kelewat keras kepala ini.
"Josh, kau tau? Mama telah lama tahu jika kau memiliki anak dan aku memiliki cucu diluar sana. Ya, walaupun Mama tak tahu cucu itu ada dimana, tapi Mama tahu jika dia memang ada.." Nyonya Hong tersenyum simpul. "Karena kau dan gadis itu telah membuatnya"
"Meskipun saat itu Mama meminta gadis yang Mama anggap jalang itu untuk pergi dan menggugurkan janin yang mungkin saja sudah terbentuk, tapi saat melihat mata tajam gadis itu – Mama tahu jika gadis itu tak akan melakukannya.."
"Dan disini Mama meminta maaf padamu, karena telah memisahkan kalian berdua dan juga Jisung beberapa tahun yang lalu. Saat itu Mama tak tahu, jika Jiyeon adalah kekasihmu – Mama kira ia hanya seorang gadis penghibur yang kau pungut dipinggir jalan"
"Maaf, Mama tahu – Mama salah. Jujur, Mama saja malu saat pertama bertemu Jiyeon, terlebih Jiyeon adalah anak dari sahabat Mama dulu. Rasanya Mama tak punya muka lagi untuk bertemu dengannya" sesal Nyonya Hong yang kentara sekali jika wanita ini benar-benar menyesal dengan tindakannya dulu.
Joshua, pria yang pura-pura tidur itu sejak tadi dengan setia mendengar penjelasan sang Mama dalam diam. Ya, ini adalah kali pertama Joshua mendengar cerita sang Mama nya tentang Jiyeon. Dan bagaimana bisa Mama nya menganggap bahwa Jiyeon adalah seorang jalang? Hey, itu sangat tidak masuk akal.
Perlahan Nyonya Hong pun melanjutkan penjelasannya.
"Dan Mama harap, kau tak marah dengan Jiyeon. Selama ini dia telah menderita karena Mama dan dirimu Josh, gadis semuda itu membesarkan anak seorang diri – tidakkah kau merasa sedikit bersalah?"
"Mama mohon berhentilah marah seperti ini, bicarakan baik-baik dengan Jiyeon. Kau tak mau kehilangan Jiyeon dan Jisung sekali lagi bukan?"
Mendengar kata kehilangan masuk kedalam rongga telinganya, mau tak mau membuat Joshua bangkit dari aksi berbaringnya dan kini pria itu dengan sempurna duduk dihadapan sang bunda.
"Mom, kau tahu bukan – aku tak akan pernah melepaskan Jiyeon. Tidak akan pernah" yakin Joshua penuh percaya diri.
Mendapat jawaban seperti itu, sontak saja membuat Nyonya Hong menyunggingkan senyum leganya. "Jika memang seperti itu, mengalahlah. Mama tahu, sejak tadi kau mengabaikan telepon dari menantu kesayangan Mama"
"Mom.."
"Kenapa? Kau bingung dari mana Mama tahu? Mama tahu dari Minkyeong tadi"
"dan satu lagi, Mama harap kau tak membatalkan pernikahanmu kali ini" tegas Nyonya Hong sebelum wanita ini bangkit dari acara duduknya.
"Temui Jiyeon besok dan bicarakan semua. Kau mengerti?"
Joshua mengangguk, mengiyakan perintah sang Mama. "Tapi Mom, boleh aku bertanya?" ragu Joshua sebelum sang Mama benar-benar keluar dari kamarnya.
Nyonya Hong menatap sang anak penasaran.
"Bagaimana bisa Mom menganggap Jiyeon sebagai jalang? Dan apa Jiyeon telah memaafkan Mama, maksudku – aku tak bisa menikahi Jiyeon jika, kalian masih berselisih. Kalian adalah dua sosok yang sangat berharga untukku"
Langkah Nyonya Hong yang berniat untuk menggapai pintu pun seketika berubah dan memilih untuk kembali menghampiri sang anak.
Dengan lembut, Nyonya Hong membawa Joshua kedalam dekapannya. "Maafkan Mama. Ini semua salah Mama. Andai dulu Mama tak gegabah, mungkin ceritanya tak akan sepanjang ini"
Perlahan Nyonya Hong melepas pelukan mereka dan menatap sang anak penuh penyesalan.
"Saat itu Mama datang ke Apartemen-mu dan Mama melihat kau yang mabuk dan gadis itu yang berbalut selimut. Well, saat itu Mama menganggap bahwa gadis itu telah menggodamu dan membuatmu mabuk. Mama sangat marah dan kecewa dan hal itu terjadi, Mama murka pada gadis yang tak lain adalah kekasihmu sendiri" jelas Nyonya Hong yang sengaja melewatkan aksi tampar menamparnya, mengingat sebelumnya Jiyeon meminta Nyonya Hong untuk merahasiakan perihal hal itu. Jiyeon hanya tak ingin Joshua semakin membenci ibunya.
"Mom keterlaluan" respon Joshua yang kentara sekali jika pria ini kecewa akan tindakan gegabah sang bunda.
See, mendengar cerita seperti itu saja Joshua sudah kecewa dengan sang Mama. Bagaimana jika Joshua tahu perihal tamparan ibunya? Sepertinya pria ini akan membenci Ibunya dalam waktu lama.
Nyonya Hong menunduk menyesal. "Maaf, Mama salah"
"Jiyeon. Bagaimana dengan Jiyeon? Apa dia telah memaafkan Mom?"
"Ya, kau tahu – Jiyeon itu sangat baik dan Mama menyesal karena telah berlaku jahat padanya. Bagaimana bisa gadis itu memaafkan Mama dengan mudah? Padahal Mama telah keterlaluan padanya" Nyonya Hong sengaja menghela napasnya panjang.
"Jadi, berdamailah dengan Jiyeon"
"Kau sudah tahu semua ceritanya bukan? Perihal bohongnya Jiyeon tentang Jisung, Mama rasa Jiyeon punya alasan tersendiri. Mama mohon mengalahlah, Josh"
"Atau kau akan kembali kehilangan Jiyeon dan anakmu.."
--
Pagi ini, disinilah Jiyeon dan Jisung kini - didepan kediaman Keluarga Hong, yang tak lain adalah rumah dari calon semuanya sendiri. Ya, sesuai janji Jiyeon pada Nyonya Hong kemarin, hari ini Jiyeon akan mengantar Jisung untuk bertemu dengan nenek kandungnya.
Jiyeon tahu kini ia memang tengah bersitegang dengan Joshua, tapi bukankah janji adalah janji? Dan bagaimanapun Janji memang harus ditepati. Toh, tujuan Jiyeon kesini juga untuk bertemu dengan Nyonya Hong dan Jiyeon sendiri yakin jika Joshua tak ada di rumah ini. Peluang Joshua berada di rumah adalah 20%, bagaimanapun pria itu lebih sering menginap di kantor yang sudah ia anggap sebagai rumahnya sendiri.
"Jisung sayang, jangan lupa untuk tersenyum – okay?" ingat Jiyeon pada sang anak.
"Emm, tentu Mama"
Tanpa ragu, Jiyeon pun memencet bel rumah keluarga Hong dan tanpa menunggu lama akhirnya pintu putih itu terbuka dan menampilkan satu sosok yang sangat Jiyeon kenal.
"KAU??"
TBC
161211
✅ 240630 ✅Well. Noona harap kalian menghargai tulisan Noona ini,
Bagaimanapun, Noona udah bersusah payah loh buat bikin cerita ini tetep lanjut kkk.Gak mau kan, kalo Noona nyerah dari cerita ini? :')
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT Over Yet [END]
ФанфикCompleted ♥ 160731 - 170208 #437 in Fanfiction 160924 Bagaimana jadinya jika Joshua bertemu dengan gadis yang ia cintai yang selama ini menghilang? Kemunculan gadis ini ternyata membawa sebuah rahasia yang bahkan hingga detik ini tak diketahui ole...