Chapter 10

102 11 1
                                    

Malam itu sekitar jam 3.45 Yoonhe terbangun dari tidurnya ia meraba tempat tidur terasa tak ada orang disebelah nya, ia kemudin membuka matanya ternyata benar , disebelahnya tak ada orang dimana Ny.Ahn? Yoonhe memanggil Ny.Ahn, namun tak ada jawaban. Beberapa menit kemudian sebuah suara seperti orang yang terjatuh. Yoonhe terkejut mmendengar itu dan ia berlari kearh kamar mandi yanga da dikamar Ny.Ahn.

"Ahjumma... Ahjumma.. Buka pintunya ahjumma... Astaga .. Apa yang terjadi oada ahjumma.. Kupanggil Sehun . "
Yoonhe berlari menuju kamar Sehun dengan panik.

"Sehun-ssi.. Sehun-ssi.. Buka pintunyaa..."

"Yak.. Kau menggangguku sa.."

"Ahjummma.. Ahjumma dia berada dikamar mandi tapi sudah lama sekali ku takut terjadi sesuatu padanya"

Tanpa berbicara apapun Sehun lngsung bergegas menuju kamar ibunya.

"Ibu.. Ibu... Buka bu... Ibu....."sehun mencoba mendobrak pintunya dan akhirny berhasil terbuka.
Telihat Ny.Ahn tergeletak dilantai kamar mandinya dengan darah yang keluar dihidungnya.

"Ibu...  Ibu... Bangun bu ..."

"Kita bawa kerumah skit sekarang"

"Bantu aku mengangkatnya kemobil cepat.."

"Biar aku yang menyetir, kau masih dalam masa pemulihan . percayalah padaku.."

Mereka berdua membawa Ny.ahn pergi kerumah sakit, merek berdua benar-benar panik sampai melupakan Dahyun yang masih tidur nyenyak dirumah.

Sampainya mereka dirumah sakit Ny.Ahn langaung dibawa keruang ugd untuk diperiksa Yoonhe dan sehun tak diperbolehkan masuk kedalam ruang pemeriksaan.

"Arghh.. "

"Ada apa ? Apa lukamu sakit?"

"Gwaenchana.. "

Beberapa lama kemudian Dokter ugd yang sedang bertugas malam keluar dari ruang pemeriksaan.

"Bagaimana keadaan ibu saya?"

"Cukup mengkhawatirkan, tumornya sudah semakin membesar dikepalanya, jadi kita harua mempercepat operasi, kalau tidak ininakan berakibat fatal"

"Tunggu, tumor? Mengaoabibubtak pernah bercerita padaku?? "

"Ini adalah surat persetujuan untuk menyetujui pelaksanaan operasi jika kau setuju maka berikan padaku dan aku akan memberi tahu dokter Yixing untuk segera melakukan opersi pada Ny.Ahn"

"Baikalh terima kasih"

Sehun duduj disamping tempat tidur ibunya, ia melihat wajah pucat yang menghiasi wajah orang yang sangat ia cintai itu. Tak sadar sebuah beningan air jatuh daru matanya, denga sigap Sehub menghapusnya. Ia memegang tangan ibunya dengan erat seolah tak ingin ibunya pergi dari sisinya. Jam sudha menunjukkan pukul 5 pagi namun ny.Ahn belum juga sadar, sehun tetap dengan posisiny duduk sambil memegang tangan ibunya.
Beberapa saat kemudian mata ny.Ahn terbukan dan melihat kearah langit rumah sakit.

"Ibu sudah bangun?"tanya Sehun.

"Dimana ini?"

"Ibu berada dirumah sakit"

"Bagaimana bis.. Dahyun? Dimana dia?"

"Astaga kau melupakannya, dia msih berada dirumah. Tapi ibu tenang saja dia akn baik-baik saja"

"Ibu mau pulang sekarang, kasian dahyun dia harus sekolah sekarang"

"Ibu.. Ibu.. Jangan terlalu banyk bergerak ibu sedang sakit, dahyun akan baik baik saja "

"Tapi Sehun.."

"Ibu , ibu sedang sakit. Sakit ibu juga tidak biasa"

Ny.ahn terdiam mendengar perkataan Sehun yang mengatakan bahwa penyakitnya bukan penyakit biasa.

GONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang