Sekolah yang awalnya sepi mulai ramai dan ribut karena sedikit demi sedikit diisi oleh murid yang berasal dari kelasku, membuatku yang memang datang lima menit sebelum perjanjian hanya mengulum seulas senyuman saat melihat ekspresi kesal yang mereka tunjukkan.
Terutama Alvin dan Rakha.
Alvin yang memang tidak menyetujui ide Rakha sudah pasti tidak akan menampakkan ekspresi bahagia.
Dan Rakha yang tidak senang akan kedatangan Alvin yang mangkir sepuluh menit dari perjanjian.
Rakha dan Alvin itu seperti kucing dan tikus, meskipun bersahabat ada kalanya mereka berdebat dan saling menatap tajam layaknya musuh bebuyutan yang tidak pernah akur.
Terus menerus memandangi Rakha dan juga Alvin membuatku tanpa sadar melamun hingga ketika Elang menepuk bahuku, jantungku berdetak sangat kencang karena terkejut.
Dengan mata membulat aku manatap Elang yang balas menatapku dengan tatapan bingung "nanti kesambet setan Han" Elang berusaha keras menahan tawa geli yang akan meledak dimulutnya setelah berucap.
Membuatku memutar bola mataku malas dan bersedekap.
"Gak bakal soalnya setan didepan gue ini yang bakal selalu jagain gue" kutunjuk elang dengan jari telunjukku dan menghasilkan eksprrsi cemberut diwajah Elang.Saat Elang akan mengucapkan sesuatu untuk membalasku Iva malah memotongnya dengan teriakan yang bisa dibilang membahana.
"Han lo duduknya sama gue ya!" Teriaknya sambil berlari kearahku. Membuatku mengangkat sebelah alisku meskipun tetap menganggukkan kepalaku.
"Bagus! Yuk kita pilih tempat duduk"
Iva langsung menarikku membuatku melambaikan tanganku pada Elang dengan cengiran tanda maaf.
Sekarang tinggal masuk kedalam bis yang belum terisi oleh orang - orang.
"Va kok barus kita yang masuk?" Tanyaku pada Iva yang melirik kekiri dan kanannya.
"Akses V.I.V " ucap Rakha yang entah datang darimana, tangan pemuda itu menenteng daftar absensi kelas.
"Karena gue udah ngebantu Rakha nyusun dan ngasih nama tas dan perlengkapan orang dikelas, gue diizinin Rakha buat milih duluan tempat duduk" Iva berucap bangga dengan senyuman lebarnya "so menurut lo dimana tempat terbaik buat kita duduk?"
Membuatku tersenyum sinis "lo yakin nanyain gue?" Iva mengangguk semangat atas pertanyaanku membuatku langsung menunjuk kearah kursi pengemudi "menurut gue itu tempat terbaik" .
Membuat Iva seketika melongo dan Rakha yang sudah tertawa akan kelakuan anehku "yaelah Va, gue dimana aja seneng kali" ucapku sambil mengetuk daguku pelan "tapi kayaknya gue lebih suka deket jendela" sambungku sambil nyengir.
"Yaudah! Gimana kalo disitu" Iva menunjuk bangku yang berada tepat ditengah bis. "Kita bisa tau keadaan depan dan belakang"
Aku mengangguk dan langsung duduk dikursi yang ditunjuk Iva, dan sudah pasti dekat jendela.
Tidak lama berselang, seluruh penghuni kelas kami memasuki bis dengan keributan yang tidak pernah kusangka.
"Wooy gue disini"
"Pindah dong"
"Ih kok kena belakang sih"
"Eh gue disitu"
"Pindah gih"
"Elo gak liat ada tas gue disana!"
"Lo ngapain disitu"
"Lo laki gak sih! ngalah sama cewek dong!!!"
"Lo!"
"Lo!"
KAMU SEDANG MEMBACA
INTROVERT
Teen Fiction#16 in introvert #19/01/2019 #18 in Introvert #06/06/2019 Credits Beautiful pic from Anna Abola Art -when a introvert girl fall in love- -a same love that's will changing her self and it started when she's get a papercranes - by '22yuniyu' ...