Chapter 40

1K 88 1
                                    

"nyari siapa lo?" tanya Iva tiba – tiba saat Hani tengah sibuk melihat kearah barisan anak laki – laki ketika mereka akan melakukan kegiatan senam yang rutin dilakukan satu bulan sekali disekolah. Membuat Hani langsung terkesiap karena terkejut, betapa tidak! Iva berbicara tepat didepan telinganya.

"lo bikin gue kaget" Hani mengusap dadanya, gadis itu dengan cepat mengabaikan Iva dan kembali celingak – celinguk mencari Zandar.

"lo nyari siapa han" tanya Iva lagi, kali ini gadis itu menarik rambut Hani yang dikucir kuda.

"gue nyari Zandar" jawab Hani jujur, dan langsung membuat alis Iva tertaut, gadis itu langsung bingung sendiri dengan tingkah laku Hani, apalagi ketika gadis itu sudah melihat keberadaan Zandar yang nyaris tak terlihat diantara Elang dan Alvin yang kelewat bersemangat. Hani tersenyum tipis dan melihat kearah depan dimana ada guru yang ternyata akan mulai berbicara.

Iva langsung membalik tubuh Hani agar menghadap kearahnya "lo sakit ya?" gadis itu mulai memeriksa suhu badan Hani "apa waktu elo nginep dirumah gue kepala lo kebentur sesuatu? Kejatohan barang? Ato ditendang Eca?" tanya Iva dengan panik. Dan Hani langsung kebingungan karena tidak mengerti apa maksud Iva.

"jangan bawa – bawa gue napa" Eca mencubit pinggang Iva.

"heh ca! Elo gak sadar kalo Hani lagi aneh?" Iva melotot kearah Eca yang tengah nyengir lebar kearahnya dan sudah pasti tidak mengerti dengan apa yang ia maksud. Iva memutar bola matanya

"lo gak sadar kalo Hani gak kabur dari sini? Kalo Hani gak keliatan loyo?" Iva berkacak pinggang.

"lo bener juga!" Eca bergumam pelan, "biasanya juga Hani loyo banget kalo ada acara beginian" Eca mulai memainkan wajah Hani dengan tangannya.

"apaan sih" Hani menjauhkan wajahnya dari tangan – tangan usil Eca. "gue bersikap biasa – biasa aja tuh"

"ngibul lo" Eca menggeleng dengan kuat, "elo itu biasanya bakal jongkok sambil ngegambar gak jelas ditanah, bukannya berdiri trus merhatiin orang – orang"

"serah lo dah" gumam Hani sambil maju kedepan, keposisi barisan yang tadinya diisi Eca dan sekarang kosong karena gadis itu tinggalkan.

"menurut lo Hani kenapa ya va?" tanya Eca pada Iva yang mulai sibuk memperhatikan siswa lain yang menjadi instruktur.

"gak tau" Iva berhenti bergerak dan berkacak pinggang "anehnya dia itu nyariin Zandar mulu dari kemarin"

"apa Hani suka sama Zandar?" tanya Eca tiba – tiba membuat Iva menyadari sesuatu.

"lo bener juga kenapa gue gak kepikiran ya" Iva mengetuk dagunya pelan.

"kenapa kalian malah bicara! Ayok olah raga!" teriak salah satu guru yang ternyata ada dibelakang Iva dan Eca tanpa kedua gadis itu sadari sejak kapan guru tersebut datang.

"iya bu" sahut mereka bersamaan.

.....

"kenapa han?" tany Iva saat Hani tiba - tiba berdiri setelah melihat ponselnya.

"Elang minta beliin air sama gue" gumam Hani pelan, gadis itu tersenyum simpul dan mengangkat bahunya.

"mang dia ngapain coba? Gak bisa beli sendiri apa?" Iva bersedekap dengan raut tak suka.

"paling – paling maen basket" Eca menyahut tanpa diminta.

"yaudah gue keluar dulu ya, mau ngebeliin apa yang Elang minta" Hani menunjuk kearah luar kelas.

"mau gue temenin?" Iva memberikan tawaran.

"gak usah lah, kalo elo bantuin gue nanti catetan kecil yang Elang bikin musti kita bagi dua" Hani tersenyum lebar lalu berjalan keluar kelas.

INTROVERTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang