Chapter 14

1.9K 157 5
                                    

Tuk.

Tuk.

Tuk.

Sejak beberapa menit yang lalu, yang terdengar samar - samar di kamar Zandar hanyalah bunyi tuk karena Zandar memukulkan bagian atas pensil yang seharusnya ia gunakan untuk belajar. Akan tetapi pemuda itu malah kembali larut dalam pikirannya.

Sungguh Zandar merasa tersinggung dengan apa yang dikatakan Hani tadi siang, akan tetapi tetap saja otaknya aktif untuk terus memikirkan segala sesuatu yang berhubungan dengan gadis itu!.

"Gue cuman pengen Hani ketawa lepas kayak waktu di perkemahan" gumam Zandar pelan.

Jujur Ia sangat ingin melihat sikap Hani yang apa adanya, seperti para gadis pada umumnya, Zandar Ingin melihat gadis itu marah tanpa sebab ataupun merajuk tanpa alasan yang jelas.

Tapi semua itu terasa seperti bayangan saja ketika Hani bahkan terlalu keras kepala untuk melihat dunia luar.

Andai saja Hani suka jalan - jalan dan berhenti mengurung dirinya dirumah. Andai saja Hani suka berada dikeramaian daripada didalam perpustakaan yang padahal sudah bisa dipastikan kesunyiannya.

Andai saja Zandar bisa menyeret gadis itu dan memperkenalkannya pada dunia luar.

"Bingo!!!" Ucap Zandar tiba - tiba sambil berdiri dan mengambil kertas A4 yang ada didalam laci meja belajarnya.

Mungkin Hani akan langsung menanggapi apa yang ia lakukan  dengan sinis, akan tetapi Zandar sudah merasa mantap akan melakukan hal ini.

Ia akan memulai project merubah seorang Haniah.

Merubahnya agar menjadj seorang gadis biasa yang tidak introvert. Kalau perlu Hani harus menjadi gadis Extrovert .

.......

"Heh Lang!" Panggil Zandar pada Elang yang sibuk dengan kegiatannya - pdkt - dengan Cassie yang menurut Zandar sedikit tidak penting.

"Apaan sih?" Tanya Elang dengan nada tak suka ketika mendengar suara berisik Zandar yang mengganggu acara ngobrolnya dengan Cassie.

"Gue mau bicara!" Ucap Zandar to the point .

Berbeda dengan Hani  yang akan memberi umpan pada Elang jika pemuda itu tidak bisa diajak bicara dengan cara baik - baik, Zandar malah tidak melakukan hal tersebut.

Zandar adalah orang melakukan segala sesuatu secara spontan dan jika ia ingin bicara dengan Elang, yang perlu dirinya lakukan hanyalah menyeret pemuda itu ketempat yang nyaman untuk berbicara.

Karena tidak ada umpan dalam bentuk apapun ditangan Zandar, yang ada hanya rasa kesal Elang karena sifat Zandar yang sedikit semena - mena.

"Zandar! Mau lo apa?" Tanya Elang ketika langkah kaki Zandar yang menyeretnya secara paksa mulai melaju.

Bukan karena apa, tapi masalahnya saat ini adalah Zandar menarik kerah baju Elang dari belakang, jadi jika Elang tidak mengikuti kecepatan langkah orang yang menyeretnya ia harus mengucapkan selamat tinggal pada seragam sekolahnya.

"Mau lo apa Zandar!" Tanya Elang saat mereka sudah sampai ditempat yang lumayan sepi disekolah mereka.

"Gue cuman mau diskusi kok sama elo" jawab Zandar sekenanya "oh mungkin lebih tepatnya gue mau nanya - nanya sama elo" sambung Zandar setelah terdengar bunyi jentikan jarinya.

"Nanya apa?" Ucap Elang pada akhirnya.

"Kebiasaan Hani itu kayak gimana sih ?" Tanya Zandar dengan nada suara yang terdengar sangat ganjil ditelinga Elang.

INTROVERTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang