Suasana sunyi menjadi latar suasana yang sedikit banyak membuat Zandar merasa tidak bisa berkutik. Saat ini ia sedang bersama dengan Elang didalam kelas yang kosong dan hanya diisi oleh mereka berdua. Karena seisi kelas yang memang duduk sendiri - sendiri, Zandar duduk ditempat duduk yang ada didamping tempat duduk yang diduduki oleh Elang, jarak yang memisahkan mereka mungkin hanya sekitar lima puluh cm.
"Gue gak perduli sama apa yang mau lo bilang" Elang akhirnya memutuskan untuk membuka suara dan memecahkan keheningan yang tadinya sudah mulai menyelimuti mereka berdua. Pemuda itu menoleh dan membalas tatapan penasaran Zandar yang memang terarah padanya sejak awal. "Yang gue perduliin adalah, elo buktiin kalo elo bener - bener udah ngelepas ambisi lo buat ngerubah Hani"
Senyuman Zandar terkembang sekilas "gue bakal mastiin itu" jawab Zandar dengan kepercayaan diri penuh.
Elang berdiri dan berjalan keluar meninggalkan Zandar yang masih diam ditempatya seakan - akan ia tidak percaya dengan ucapan penuh kepercayaan dirinya . Pemuda itu hanya bisa menghela nafasnya pelan dan mulai menelungkupkan kepalanya diatas meja.
......
"Han mp3 gue dah!" Eca menadahkan telapak tangan kanannya kearah Hani. Gadis itu sedang duduk dibangku Iva karena sang pemilik bangku sudah ngacir entah kemana.
"Elo bisa ngasih daftar lagu yang ada disana?" Hani mengeluarkan buku catatannya dan membuka halaman paling belakang dimana terdapat banyak coretan. Gadis itu menyodorkannya kearah Eca. Setelahnya ia mencari benda lain yang ada didalam tas nya.
"Emang elo suka ya?" Eca menerima pulpen yang diberikan oleh Hani, dan mulai menuliskan judul dari lagu yang ia rasa ada didalam mp3nya.
"Ada beberapa yang gue suka" Hani tersenyum lembut kearah Eca dan menerima kembali bukunya. Gadis itu menyerahkan mp3 Eca setelah terlebih dahulu menerima bukunya dan memasukkannya kedalam kolong meja.
"Mau liat dramanya?" Eca bertanya dengan sangat menggebu - gebu.
"Enggak ah" Hani menjawab dengan ekspresi yang terlihat sekali tidak enak.
"Yaaah! Padahal elo dijamin suka" Eca menelungkupkan kepalanya diatas mejanya.
"Sorry" Hani mengelus rambut Eca lembut "tapi gue takut nantinya gak bisa berhenti suka drama" gadis itu memberikan alasan yang memang itu adalah alasannya tidak mau menonton drama korea.
Tuk
Bunyi sebuah benda yang diletakkan secara kasar diatas meja Hani, gadis itu melihat kearah sumber suara dan mendapati headphone yang katanya milik Zandar berada diatas mejaja.
Hani mengangkat wajahnya dan melihat Alvin yang menjadi pelaku atas keberadaan headphone itu dimeja Hani.
"Elo harus ngasih ini sendiri kepemiliknya Han" Alvin berucap tegas, membuat Hani terdiam, gadis itu hanya bisa menundukkan kepalanya dengan lesu.
"Ato elo masih takut sama Zandar, Han?" Kepala Hani terangkat dan gadis itu refleks menatap wajah Alvin yang terlihat sangat peecaya diri dengan ucapannya.
"Eng-gak" Hani beeucap terbata sambil menggeleng lambat.
"Bukti! Gue perlu bukti Han!" Alvin berjalan meninggalkan Hani yang masih saja terdiam dengan posisinya. Gadis itu mengambil headphone yang ada diatas mejanya dan memasukkannya kedalam tasnya.
"Ini seriusan punya Zandar?" Eca menunjuk tas Hani, tempat dimana headphone itu sekarang bersarang.
"Gue gak tau! Padahal yang minjemin ini itu Alvin! Gue inget banget kok masih" Hani menggigit bibir bawahnya. "Gue musti ngedatangin Zandar nih?" Tanya Hani lebih seperti sebuah pernyataan.
KAMU SEDANG MEMBACA
INTROVERT
Jugendliteratur#16 in introvert #19/01/2019 #18 in Introvert #06/06/2019 Credits Beautiful pic from Anna Abola Art -when a introvert girl fall in love- -a same love that's will changing her self and it started when she's get a papercranes - by '22yuniyu' ...