Meskipun yang mendapatkan sikap buruk dari Alvin adalah Zandar, tapi untuk saat ini yang merasakan perasaan canggung luar biasa mungkin adalah Elang. Memang benar jikalau saat ini Zandar tidak sedang bersama dengan mereka karena pemuda itu kelewat malas bermain basket karena Lyora. Meskipun hal itu tetap tidak membuat Zandar mengundurkan diri dari anggota klub basket sekolah.
Tidak hanya lidah Elang yang memiliki refleks yang bisa dibilang bagus , tapi tangannya juga seperti itu. Seperti ketika Elang refleks menangkap bola basket yang entah datang darimana ditengah lamunannya akan retaknya hubungan persahabatan sedari kecil yang begitu Elang kagumi. Pemuda itu kembali melamun sambil menatap bola yang ada ditangannya.
"apaan sih lo! Pemaian basket lagaknya kayak gak pernah main basket" omel si pelempar bola, membuat Elang terkejut, bukan karena ada seseorang yang berani mengomel padanya tapi karena seseorang yang sedang megomelinya adalah Alvin.
Seulas senyum Elang mulai terkembang saat ia menyadari bahwa Alvin bersikap biasa – biasa saja padanya, mungkin dengan begini ia lebih bisa untuk mengatakan yang sebenarnya pada pemuda itu dan mulai membersihkan nama Zandar pada orang yang saaat ini bisa dibilang paling membenci pemuda itu.
Elang tersenyum kearah Alvin dan masih dengan senyuman yang terpampang diwajahnya pemuda itu mendrible bola menuju tegah lapangan.
"yo lang" seseorang menyapa Elang dibalik punggung pemuda itu, membuat Elang membeku tepat ditempatnya berpijak. Aneh memang jika orang yang bahkan harus dipaksa untuk mengikuti kompetisi basket malah tiba – tiba datang untuk ikut latihan basket.
"Zandar" gumam Elang pelan, pemuda itu cukup syok karena kedatangan Zandar yang sama sekali tidak ia duga .
"ngapain lo?" Alvin bersuara dengan nada tidak suka kearah zadar.
"gue?" Zandar menunjuk kearah wajahnya sendiri "ya mau ikutan latihan basket lah" sambung pemuda itu tak perduli dan mengambil bola yang sejak tadi Elang pegang.
Tapi sebelum Zandar sempat mendrible bola tersebut, Alvin sudah memukulnya dan membuat bola itu lepas dari tangan Zandar "sejak kapan orang paling males main basket rajin ikutan latihan huh" Alvin menatap Zandar dengan penuh kebencian.
Zandar maju mendekat kearah Alvin dengan tenang dan tersenyum separuh "sejak sekarang" Zandar tersenyum lebar dan berjalan mundur, pemuda itu berbalik dan berteriak meminta salah satu anggota klub basket untuk mengoper bola basket yang ada pada orang itu padanya.
Elang terdiam saat ia melihat dengan jelas kalau saat ini Alvin tengah menahan emosinya, terlihat dari tangannya yang terkepal dengan eratnya. "mending elo pulang kerumah aja" teriak Alvin penuh amarah, pemuda itu langsung membalik tubuh Zandar dan melayangkan tinjunya tepat diwajahnya.
"vin!"
"vin!"
"vin"
Seluruh anggota klub basket yang tadinya diam saja saat melihat drama antara dua orang sahabat ini langsung berlari menggerumbungi Alvin guna untuk menahan pemuda itu agar tidak semakin menjadi jadi.
"mending kita pulang" Elang membangunkan Zandar yang memang terjatuh dan membawa pemuda itu kepinggir lapangan.
"kalo perlu lo gak usah balik aja sekalian!" teriak Alvin masih dipenuhi dengan amarah.
...
"lo terima kalo diginiin terus sama Alvin?" tanya Elang saat Zandar sibuk membersihkan bibirnya didepan cermin yang ada dikamar pemuda itu.
"mang lo kira gue apaan, terima aja diperlakuin kayak penjahat terkeji didunia" sahut Zandar tak acuh, pemuda itu lalu memasang plester pada sudut bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
INTROVERT
Teen Fiction#16 in introvert #19/01/2019 #18 in Introvert #06/06/2019 Credits Beautiful pic from Anna Abola Art -when a introvert girl fall in love- -a same love that's will changing her self and it started when she's get a papercranes - by '22yuniyu' ...