Chapter 38

1K 85 3
                                    


"ngapain lo?" itu kalimat pertama yang Alvin dengar saat ia melihat Zandar keluar dari kamar mandi dengan handuk kecil dibahunya, Alvin tersenyum lebar kearah Zandar selayaknya anak kecil yang sedang meminta lolipop ukuran besar pada ibunya. Memang baru tadi siang ia mengetahui fakta tentang Zandar dan sekarang ia sudah bersikap seakan - akan tak pernah terjadi apapun antara dirinya dan pemuda itu.

"gue mau nginep" Alvin menunjuk kearah tas yang ia bawa dengan penuh semangat, tas yang kebetulan ada tepat disamping kaki Zandar dan langsung beralih fungsi menjadi bola karena Zandar yang menendangnya dengan ekspresi datar. SEcara tidak langsung Zandar menerima kedatangan Alvin karena pemuda itu tidak mengacuhkannya dan malah menendang barang bawaan Alvin.

"lebay lo, rumah lo didepan sana" tunjuk Zandar kearah jendela kamarnya yang memperlihatkan dengan jelas rumah Alvin. "pulang gih!" kali ini Alvin lah yang Zandar tendang.

"wah! Lo bakat banget ngelakuin KDRT" suara Elang menginterupsi kegiatan percobaan pengusiran Zandar atas Alvin dari kamarnya.

"nah loh! Ngapain sih lo bedua?" Zandar menunjuk kearah Elang yang tengah sibuk meletakkan barang bawaannya berupa tas besar yang terlihat sangat penuh.

"lo tuli ato apa, gue bilang kan gue mau nginep dan kalo otak lo yang cerdik itu sadar dan peka, Elang juga mau nginep" Alvin menjulurkan lidahnya kearah Zandar dan melakukan tos bersama Elang. Pemuda itu lalu memungut tas nya "kejam lo Zandar! Gak berperi ketasan"

"tas gak perlu peri" Zandar memilih mengalah dan menyibukkan dirinya dengan rambutnya yang masih belum kering sepenuhnya. Tapi barang bawaan Elang tidak bisa membuat mulut Zandar diam dan ya pemuda itu langsung mengomentarinya "lo mau nginep apa pindah?"

Pertanyaan Zandar sontak menimbulkan tawa ringan Alvin, pemuda itu membuka isi tas Elang guna melihat apa isinya "lo bilangnya mau ngiep dirumah Zandar, tapi kok kayak elo diusir emak lo trus lo lari kerumah Zandar" komentar Alvin sambil mengeluarkan seragam sekolah milik Elang "kalo Zandar ngusir lo pintu rumah gue tertutup rapat buat lo"

"lo itu beneran cowok apa cewek sih?" Zandar ikut - ikutan melihat isi barang bawaan Elang "kok isinya beribet banget! Jangan - jangan lo bawa selimut keberuntunan ato apalah itu" Zandar semakin mengobrak abrik isi tas Elang dan bahkan mengeluarkan isinya.

"lo emang bakat bikin orang kesel ya!" Elang mengomel sambil membereskan barang - barangnya.

"emang iya" sahut Zandar cuek sambil menggantung handuknya.

"boleh gak sih gue berdoa elo itu kelaut aja" Elang dengan gemas mencekik leher Zandar.

....

Hani memakan biskuit berbentuk stik yang berlumuran coklat lebih dari setengahnya, gadis itu memalingkan kepalanya kearah belakang tiap kali ia menggigit satu atau dua kali biskuitnya, dan terus terusan seperti itu hingga stik biskuitnya habis lebih dari lima stik.

"leher lo gak sakit apa han" tanya Iva dengan alis tertaut, jujur gadis itu merasa bingung dengan tingkah laku Hani akhir - akhir ini.

"ato justru leher lo lagi sakit makanya elo ngeliatin kearah jendela mulu?" sahutan sembarang Eca membuat Iva gemas sendiri dan mencubit pipi gadis itu.

"lucu benget dah lawakan elo" sindir Iva sarkasme, tapi Hani hanya melamun dan terus menggigit stik biskuitnya hinga nyaris saja menggigit jarinya sendiri jika saja Iva tidak menjentik dahi gadis itu.

"apaan dah va" gumam Hani sambil mengelus dahinya.

"supaya gak melamun lagi" sahut Iva cuek dan diiringi tawa kecil Eca.

INTROVERTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang