mencoba menutup kesedihan

282 16 0
                                    

.
.
.
    Tap tap tap

   "Byun baekhyun!"  baekhyun berbalik mencoba untuk melihat siapa yang memanggilnya.
    "Ne? Oh, Kyungie selamat pagi!"  Senyum baekhyun.
    "Pagi Baek, mmm.... dimana Chanyeol?"  Tanya kyungsoo langsung.
     "Aku tidak tau, saat aku pergi ke rumahnya yoora noona bilang sudah pergi duluan"  jawab baekhyun.
     "Oeh? Dia pergi duluan? Tumben, biasanya dia tidak bisa bangun pagi"  kyungsoo mengernyit heran.
     "Sudahlah, apa nya yang harus di khawatirkan? Bagus dong dia bisa memulai kebiasaan bagus"  kyungsoo manggut manggut saja.
     "Aku hanya bingung, dia bukan tipe orang yang akan berubah secara drastis, tapi akan berubah sedikit demi sedikit. Lagian kenapa harus tinggalin kamu Baek? Dia kan bisa menjemput kamu duluan. Apa dia punya janji?"  Seketika itu baekhyun langsung ingat kejadian semalam, ia kembali sakit hati mengingatnya.
      "M..mung..Mungkin Dia janjian sama luhan"  baekhyun mencoba santai, tapi bahunya di tepuk kyungsoo.
      "Sabar ya? Tenang saja Kebahagiaan tidak akan habis hanya karena membaginya. Tapi kebahagiaan bertambah ketika kita bersedia untuk berbagi"  bijak kyungsoo.
      "Apa maksudmu?" Baekhyun gelagapan sendiri.
     "Hahahahahahahaha... Baek aku sudah tahu, kau menyukai Chanyeol kan?"  Baekhyun malu ia hanya mengangguk kecil.
    "Kentara sekali ya?"  Tanya nya.
    "Tidak, jika tidak memperhatikan mu baik baik, mungkin aku masih belum tau"  santai kyungsoo sambil berjalan duluan meninggalkan Baekhyun.
     "Yak! Tunggu aku"  baekhyun mencoba mensejajarkan langkahnya dengan kyungsoo.
     "Hei, Baek, Kyung"  tepuk seseorang di pundak mereka. Di belakang nya ada seorang lagi.
     "Hai, xiumin, hai chen"  balas mereka kompak.
      "Ayo ke kelas bareng"  Ujar xiumin semangat.
      "Umin, aku mau ke toilet dulu, kalian pergilah duluan"  chen langsung berlalu.
      "Ya sudah kajja!"  Three small pun berjalan dengan di temani canda tawa, koridor di penuhi tawa pagi hari karena mereka.
       "Hahaha....ada ada saja. Oh ya? Di mana Chanyeol?"  Tanya xiumin ketika teringat akan sahabat nya yang satu itu.
      "Dia pergi duluan"  lagi lagi pertanyaan yang di hindari baekhyun terlontar lagi.
       "Eh, tumben banget"  jangankan sahabat sahabat mereka, tersebar di sekolah pun mereka pasti akan bilang 'tumben'.
       "Apa kepalanya terbentur sesuatu sampai otak nya geser?"  Canda xiumin yang di balas tertawaan oleh kedua teman mungil di samping kirinya itu.
       "Iya, mungkin otaknya sedikit geser"  setuju kyungsoo.

'dan itu di sebabkan oleh virus cinta'  kata baekhyun dalam hati, ia tersenyum kecut.
       "Eh, aku duluan masuk ya? Bye baeksoo"  xiumin melambaikan tangannya.
       "Bye, umin"  balas mereka berdua. Dan langsung jalan beriringan ke kelas.
       "Baek, apa ada orang lain yang tau ini?"
       "Tau apa?"  Baekhyun menatap mata owl kyungsoo.
       "Kamu menyukainya?"  Ingat kyungsoo.
       "Ada, oemma"  jawab baekhyun, sebenarnya ia malas jika harus membahas ini.
       "Selain itu?"  Baekhyun memajukan bibir bawahnya.
       "Tuhan, karena aku curhat sama tuhan"  kyungsoo memutar bola matanya malas, sahabatnya yang satu ini selalu seperti itu.
       "Curhat apa?"  Baeksoo menahan nafasnya saat suara baritone itu menyapu gendang telinga mereka.
      "Chanyeol?"  Teriak mereka bersamaan, tentu saja yang di teriak merasa heran.
      "Wae? Kenapa kalian berteriak? Kalian tau suara kalian sangat nyaring. Aww telingaku berdengung"  Chanyeol mengusap telinga peri nya.
      "Sa..salah sendiri, s..siapa yang menyuruh mu em...mengagetkan Kami?"  Jelas kyungsoo bohong, karena sebenarnya mereka takut Chanyeol mendengar pembicaraan mereka dari awal sampai akhir.
      "Aku tidak mengagetkan kalian, aku hanya bertanya curhat apa?"  Chanyeol mengerucut kan bibirnya.
      "Curhat... itu em.. Curhat strawberry ku sudah habis, ya, ha ha hal biasa kan?"  Chanyeol menyipitkan mata bulatnya, yang membuat baeksoo semakin gugup.
      "Hm, aku percaya tapi ken..."

Kring saatnya jam pelajaran pertama di mulai kring.

     "Ah, chan nanti saja ne? Kita masuk yuk"  kyungsoo sangat bersyukur pertolongan datang tepat waktu. Ia langsung menarik baekhyun sahabatnya itu untuk masuk ke dalam kelas mereka, sedangkan Chanyeol ia hanya melihat mereka dan masuk ke dalam kelas juga.
      "Kyungie, aku takut"  baekhyun memeluk lengan kyungsoo.
      "Sudahlah untuk sementara ini, kita aman dua tidak jadi menyelidiki kita tadi. Lain kali kalau ingin bicara rahasia, jangan besar volume bicaranya"  kyungsoo mengelus rambut sahabat yang paling di sayang itu.
      "Baiklah, lain kali aku akan lebih hati hati. Tapi bagaimana kalau Chanyeol menanyakannya lagi saat jam istirahat?"  Kyungsoo melepas pelukan baekhyun dari lengannya.
     "Tidak akan, percayalah padaku"  Baekhyun mengangguk lalu pembicaraan di hentikan karena choi seosangnim masuk.

   Ribuan lilin dapat di nyalakan dengan satu lilin, kebahagiaan tidak akan berkurang meski setiap saat di bagi bagi.

TBC
Maaf telat update, pendek lagi. Author lagi sibuk akhir akhir ini, ini pun di sempat sempatkan lagi.

Gomawo   = buat yang setia
Mianhe     =  kalo kurang bagus
Saranghe = buat semuanya

TORTURED IN BETWEEN LOVE(ChanBaek)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang