.
.
.
Baekhyun berlari ke taman belakang sekolah, sesak dan pusing rasanya melihat orang yang kita cintai mencintai orang lain dan bermesraan didepan mata. Sesampai di taman belakang ia duduk di salah satu bangku sudut taman. Beruntung sedang tidak ada murid karena mereka sedang menjinakkan cacing cacing di perut mereka.
"Hiks.. Sakit" tangan kanan baekhyun memegang dada sebelah kiri sedangkan tangan kiri memegang kepalanya.
"Baekhyun! Kau dimana?" Samar samar baekhyun mendengar suara kyungsoo, namun ia seakan tidak punya kekuatan untuk menjawab pertanyaan Kyungsoo.
"Baek, Gwenchana? Kau kenapa?" Dan sekarang suara itu menyapu pendengaran baekhyun.
"Kyungie?" Baekhyun mencoba mendongak kan kepalanya ke pada kyungsoo.
"Ne, ini aku. Gwenchana Baek?" Ulang Kyungsoo.
"Kyungie, aku... kepalaku..." Kyungsoo mulai panik, ia teringat perkataan jungkook yaitu baekhyun bisa menjadi trauma.
"Mmm... Bagaimana ini? Ah, obat mu Baek, obat mu" Baekhyun merogoh saku celananya dan mengeluarkan satu pil obat dari botol obat itu.
"Bagaimana?" Tanya kyungsoo khawatir.
"Obatnya sedang bekerja Kyung" ucap baekhyun lesu. Kyungsoo menghela nafas nya kemudian berkata.
" Baek Ingatlah, kepedihan kita hari ini akan terasa indah dan manis saat kita mengingatnya kelak. Jadi jangan menyiksa diri mu sendiri Baek, pikirkanlah mereka yang menyayangi mu" ucap Kyungsoo menenangkan perasaan baekhyun.
"Kalau kau merasakannya Kyung, Kau akan melakukan apa yang aku lakukan" jelas baekhyun.
"Aku tau, aku juga akan merasakannya suatu saat nanti. Tapi hei, Tuhan sebenarnya tengah bermain catur dengan kehidupan kita. Dia menggerakkan bidak-bidaknya bernama tantangan, cobaan dan godaan, kemudian duduk kembali melihat reaksi kita. Jadi buatlah langkah terbaik sebelum Tuhan memberi kita Skak Mat" Baekhyun menatap Kyungsoo bingung, setelah beberapa saat loading(?) Akhirnya dia mengerti apa yang ingin di katakan kyungsoo.
"Aku juga tau Kyungie. Tapi bukankah tuhan memberikan cobaan tidak lebih dari kemampuan kita?" Baekhyun masih menghalau Kyungsoo.
"Kau mampu Baek, hanya saja kau tidak melihat dari sisi positif mu. Mmm... begini Hidup ibarat menaiki sepeda, agar tidak terjatuh dari sepeda dan menjaga keseimbangan, kita harus terus bergerak, dan mengayuhkan kaki. Jadi Baek, Berduka, berkabung dan menyesali tak kan pernah mampu mengubah keadaan. Hanya bergerak, melangkah dan berbuatlah yang bisa menggantikan kedukaan menjadi kebahagiaan" Kyungsoo masih mencoba meyakinkan.
"Aku tidak yakin bisa Kyungie" Baekhyun menahan air matanya.
"Berbuatlah dan jalankan semua impianmu, karena sebenarnya dalam dirimu baek telah terdapat energi dan kemampuan untuk melakukan apapun, hanya saja kau belum mampu untuk mengerti semuanya. Jika kamu tidak suka apa yang ada di sekeliling mu, ubahlah, setidaknya ubahlah dirimu sendiri. Ingat, kamu bukan sebatang pohon yang hanya akan berdiri melihat ke depan Baek. Jika kau mampu untuk memulai berarti kau juga harus mampu untuk mengakhiri, HARUS MAMPU" Ulang Kyungsoo di kata 'harus mampu' itu.
"Bagaimana kalau aku tidak mampu?" Baekhyun masih saja menolak perkataan Kyungsoo.
"Kalau begitu jadilah burung hantu" sekarang baekhyun mulai tidak mengerti.
"Maksudmu Kyung?" Kyungsoo tersenyum lembut.
" banyak orang yang bilang bahwa Burung Hantu itu adalah simbol kebijakan, karena Seekor burung hantu yang bijaksana duduk di sebatang dahan. Semakin banyak ia melihat, semakin sedikit ia berbicara. Semakin sedikit ia bicara, semakin banyak ia mendengar. Mengapa kau tidak mencoba menjadi seperti burung hantu yg bijaksana itu?" Baekhyun pun berpikir arah pembicaraan ini.
"Oh, aku hanya tidak bisa menjadi seperti itu" ucap baekhyun sedih.
"Pasti bisa, jangan pesimis dulu Baek, Kau hanya belum mampu untuk memahami semuanya, tunggulah di masa kau akan memahami semuanya. Ingat! jangan hanya melihat sisi negatif nya, tapi Baek, Kau harus mampu melihat sisi positif ini. Tuhan sudah memiliki rencana yang lebih baik, Kau harus berterimakasih pada semua orang yang sudah pernah membuat hati mu sakit Baek, karena dengan itu kau akan menjadi lebih kuat. Teruslah melangkah Baek, pantang mundur dari kenyataan. Fighting!" Kata Kyungsoo memberi semangat.
"Aku tidak sanggup melangkah lebih dalam lagi" Kyungsoo mengangkat wajah baekhyun untuk melihatnya.
"Jika kau takut melangkah Baek , lihatlah bagaimana seorang bayi yang mencoba berjalan. Maka akan kau temukan, bahwa setiap manusia pasti akan jatuh. Hanya manusia terbaik lah yang mampu bangkit dari ke jatuhannya, hanya manusia yang kuat lah yang mampu berdiri dari keterpurukan nya, dan hanya manusia yang tegar lah yang mampu berenang dari tengah samudra ke tepi nya dengan tidak membiarkan dirinya tenggelam di tengah samudra itu" Baekhyun memeluk kyungsoo yang terus menyemangati nya dengan untaian kata kata nya itu.
" dengarkan aku Baek, Akan ada ketenangan dibalik setiap kegelisahan, ada tawa dibalik setiap air mata, jika kamu selalu menyertakan Tuhan dalam setiap langkahmu. Percayakan saja pada tuhan ne? Yakinlah, nanti kau akan dapatkan yang lebih baik dari sekarang. Kau percaya pada ku kan?" Baekhyun mengangguk mengerti.
"Aku percaya padamu Kyungie. Gomawo sudah ada untukku saat aku sedang kesusahan. Dan kau tau Kyungie? Ternyata buka hanya mata mu yang seperti burung hantu, tapi kebijaksanaan mu juga"
"Itu pujian atau penghinaan?" Kyungsoo bersedekap dada.
"Dua dua" jawab baekhyun santai.
"Ck, Kau ini. Bagaimana mood mu?" Kyungsoo melepas tangan dari dadanya.
"Walaupun masih belum seutuhnya kembali, tapi ini lebih baik" Baekhyun tersenyum kecil.
"Kajja, kita membeli coklat". Ajak Kyungsoo.
"Aku lebih tertarik strawberry" tolak baekhyun.
"Arraseo.. setidaknya buah itu bisa mengembalikan mood mu" sekarang seperti yang di pikirkan Kyungsoo, baekhyun melompat lompat kegirangan sambil berteriak.
"Kajja Kyung! Oh iya, bagaimana kalau pulang sekolah kita ke rumah sakit dulu? Aku merindukan jungkook" dan kyungsoo hanya bergumam sebagai jawabannya.'apa pun akan ku lakukan untuk mengembalikan senyummu Baek" batin Kyungsoo.
Sepanjang jalan, baekhyun terus mengoceh yang hanya di jawab dengan gumaman tanda ya atu tidak dari kyungsoo.
.
.
.
.
.
.
.
..
...
....
Sekarang adalah jam pulang sekolah, baekhyun dan kyungsoo serta kai yang nyelip(?) Langsung melesat ke rumah sakit. Sebenarnya bukan hanya ingin menemui jungkook baekhyun pergi rumah sakit, tapi itu juga salah satu alasan untuk membiarkan Chanyeol pulang berdua dengan luhan, tentu saja atas perintah Chanyeol juga. Ia juga jengah lama lama berdiri dekat mereka karena ia bagaikan babu yang di suruh suruh oleh sepasang kekasih (walau belum jadi kekasih). Chanyeol seperti sudah memberi harapan pada baekhyun karena kejadian malam kencan mereka (menurut baekhyun), padahal Chanyeol hanya ingin mengucap terimakasih telah membuat nya dekat dengan luhan.Huh, hidup sedang tidak berpihak pada baekhyun sekarang.
'I'm tired too long time with all this. I hope that with this I could forget Chanyeol' batin baekhyun.
'나는 또한 그것을 가질 수 있어야합니다. 그는 전혀 나를 사랑하지 않았기 때문에하지만 이기적이어야한다. 그는 단지 루한 친구를 사랑
=
naneun ttohan geugeos-eul gajil su iss-eoyahabnida. geuneun jeonhyeo naleul salanghaji anh-assgi ttaemun-ehajiman igijeog-ieoyahanda. geuneun danji luhan chinguleul salang
=I also want to be able to have it. But I should not be selfish because he did not love me at all. He just loved Luhan friend
=
Aku juga ingin bisa memilikinya. Tapi aku tidak boleh egois karena dia tidak mencintaiku sama sekali. Ia hanya mencintai luhan sahabatku' (Ciee... author udah bisa bahasa korea dikit dikit :-D).TBC
Mianhe baru update sekarang ne? Sebenarnya author udah buat ff nya kemaren, tapi terhapus semua. Sedih li author.
KAMU SEDANG MEMBACA
TORTURED IN BETWEEN LOVE(ChanBaek)
Romansa"Aku mencintaimu"-baekhyun "Aku mencintainya"-Chanyeol "Aku ingin kau bersamanya"-luhan