kebahagiaan tidak betah.

308 22 4
                                    

.
.author cuma mau bilang aja kalau alur cerita ini author percepat, karena menurut author ceritanya sudah sangat panjang. Jadi harus segera di end kan, kelihatannya juga para readers udah bosan sama cerita gak nyambung ini. Entah apalah yang udah author tulis...
.
.
Selama ini, Protective shield sudah berbuat banya pada baekhyun, mereka berhasil mencapai misinya yaitu membuat baekhyun selalu tersenyum. Dan itu terbukti karena selama 3 tahun ini Baekhyun tidak pernah menangis atau muram lagi, ia kembali seperti dulu. Baekhyun yang suka tersenyum, ceria, kekanakan, tapi belum bisa menganggap masalah nya sebagai suatu hal yang remeh seperti dulu, jika di tanya kenapa? Ia akan menjawab 'agar tidak di hukum tuhan dan alam karena menganggap takdir sebagai sebuah game yang harus di selesaikan, bila tidak nanti akan kalah' begitu jawaban yang selalu dikeluarkannya. Kyungsoo, Kai dan Sehun sangat senang karena mereka bisa menjalankan misi mereka untuk terus membuat baekhyun tersenyum dan tidak menangis. Hingga sekarang, hari ini,.hari yang bersejarah bagi seluruh murid, sekarang adalah hari kelulusan mereka setelah menjalani proses belajar yang buat kepala seakan akan meledak, membosankan, dan melelahkan. Ke sepuluh sahabat terpopuler ini sedang merayakan hari ini dengan semangat, sekali kali para fans mereka menyapa, meminta foto, bahkan tak urung ada yang minta di peluk dengan alasan sebagai sebuah kenangan saja. Para sahabat itu tampil dengan tampilan yang berbeda beda sesuai yang ingin mereka pakai malam itu juga semua terlihat bagus.
















        "Lay!"  Baekhyun menepuk bahu lay.
        "OH, hai Baek. Chukae ne?"  Baekhyun mengangguk.
        "Kau juga, wah... selera fashion mu bagus ne?"  Puji Baekhyun.
        "Gomawo, kau juga. Sebenarnya oemma yang memaksa ku untuk memakai pakaian ini, kau tau kan? Aku buka Orang yang gila fashion. Hampir saja aku memakai baju spongebob ku untuk kemari"  Baekhyun terjatuh rahangnya, namun hanya sebentar karena sedetik kemudian ia tertawa keras.
          "Hahahahahahaha.... selera fashion mu sangat buruk lay, Hahahahaha..."  Baekhyun memegang perutnya sakit.
          "Apa kami meninggalkan sesuatu yang seru?"  Tanya teman teman nya menghampiri ketika mendengar tawa baekhyun.
          "Ne, sesuatu yang sangat seru"  jawab baekhyun semangat.
          "Ceritakan lah pada kami Baek"  kata Luhan yang di sambut anggukan oleh yang lain.
          "Kalian tau lay ham...hmmmptt"  Lay menutup mulut Baekhyun dengan tangannya.
          "Jangan beritahu, aku malu"  perintah lay.
          "Hmmptt mmr rmpt nmmmtp"  Baekhyun tidak bisa bicara karena mulutnya di tutup oleh lay dengan kuat.
         "Bicara lah yang jelas"  Ya tuhan, buat otak makhluk ini bekerja malam ini.
         "Lay, bagaimana bisa dia bicara jika kau menutup mulutnya? Lepaslah"  perintah suho lembut seperti biasa, ia mengangkat tangan lay dari mulut Baekhyun.
         "Kau ini! Aku hampir kehabisan nafas tau?"  Omel Baekhyun.
         "Ok, Mianhe"  Lay tersenyum manis hingga kedung pipinya makin jelas saja. Baekhyun jadi tak tega mengatakan pada mereka tentang betapa buruknya fashion lay.
         "Dari pada kita bahas masalah lay, bagaimana jika kita bicara masalah jurusan yang akan kita ambil saat masuk universitas nanti?"  Usul xiumin.
         "Usulan yang bagus Umin"  chen merangkul xiumin agak keras.
         "Yak! Minggir sana. Kau bau"  xiumin mendorong chen agak kuat, sehingga mampu melepaskan rangkulan nya dari leher xiumin. Sahabatnya yang lain hanya tertawa melihat tingkah kekanakan ini.
         "Mungkin iya juga. Kita akan berpisah, tapi akan reuni lagi. Namun tetap saja kita akan lama bertemu"  kai menghela nafas, rasanya berat setelah bertahun tahun bersama tapi akhirnya harus pisah.
          "Ok, kita akan bicara masalah jurusan dan universitas yang akan kita masuki"  setuju Kyungsoo. Mereka hanya mengangguk setuju.
          "Di mulai dari Chanyeol"  Chanyeol yang sedang minum tersedak, karena namanya disebut tiba tiba.
          "Kyung, kau mengagetkan ku. Baiklah, aku akan mengambil jurusan kedokteran dan akan kuliah di harvard medical school university, di amerika"  jawab Chanyeol, ke sembilan sahabatnya itu terkejut.
           "Amerika? Kenapa jauh sekali? Dan tunggu dulu, kau bilang apa? Harvard medical school university? Bukankah itu universitas kedokteran terbaik? Wow, kau hebat"  Puji lay.
          "Baik, next. Selanjutnya sehun"  kata kyungsoo.
         "Aku? Oh, aku akan mengambil jurusan militer dan universitas nya adalah royal military college of canada yaitu di kanada"  lagi lagi mereka kagum.
         "Militer? Kau strong"  Baekhyun menampakkan dua ibu jarinya.
         "Next, aku penasaran dengan Luhan"  Lay melirik ke arah luhan.
         "Kalau aku mengambil jurusan kuliner, jadi universitas nya di sekolah memasak toscana saporita, dan kalian dan pasti tau jika universitas ini tidak tetap di suatu tempat"  mereka mengangguk paham.
         "Ok, next kai"  Luhan menyuruh kai mengatakannya.
         "Aku masuk jurusan ke film an universitas nya di chapman university di amerika"  kai melirik kertas Chanyeol, saat Chanyeol melihatnya, dia tersenyum.
         "Jinja? Woa.... Kita akan sama nanti, aku juga ke universitas itu"  ujar Kyungsoo semangat.
         "Benarkah? Aaah...  Aku sangat senang"  kai dan kyungsoo beria ria.
         "Sudah sudah. Lanjut ke Baekhyun sekarang"  kini semua menatap Baekhyun.
         "Aku akan masuk jurusan teknologi, universitas Massachusetts Institute of Technology di amerika"  Baekhyun berkata semangat.
         "Memang kau ingin menjadi apa? Kau bilang dulu ingin jadi penyanyi"  xiumin menggeleng kepalanya.
         "Itu dulu hehehe... dan soal aku ingin jadi apa, itu rahasia"  ucap baekhyun.
         "Hm, lanjut ke chen"  perintah kyungsoo.
         "Aku ingin mengambil jurusan musik, universitas  The Julliard School di new york" ujar chen dengan bangganya.
         "Aku suka musik, itu kan keren"  suho menggigit bibir nya.
         "Hahaha... Gomawo. Sekarang Umin"  lempar chen.
         "Aku ambil jurusan bisnis universitas Stanford University di amerika"  Ujar nya.
         "Sekarang suho"  perintah xiumin.
         "Aku satu universitas dengan mu Umin, karena aku ingin melanjutkan perusahaan appa"  nah, dua orang masuk ke universitas yang sama.
         "Kalau lay?"  Tanya baekhyun.
          "Mmm... Aku ingin ambil jurusan analisis riset komputer, universitas imperial college london. Yah, sesuai namanya letak di london"  ujar lay.
         "Wah... Lay, kita sama sama bagian teknologi, mengapa tidak masuk ke universitas yang sama dengan ku?" Tanya baekhyun.
          "Aku lebih tertarik pada london dari pada amerika" lay bertingkah lugu. Mereka selanjutnya membahas masalah rencana masa depan mereka masing masing, sesekali mereka tertawa jika ada salah satu diantara mereka berdebat tak jelas. Huh, mereka makin sulit untuk melepas satu sama lain...
         "Ekhem... Aku ke kamar mandi dulu ne?"  Sehun menaruh gelasnya dan pergi ke kamar mandi.
         "Kyungsoo"  panggil seorang wanita paruh baya.
         "Oemma? Ada apa?"  Tanya nya.
         "Ada sesuatu yang ingin oemma sampai kan"  Kyungsoo mengangguk, ia pamit pada teman teman nya, lalu berjalan ke luar.
         "Suho.. Appa ingin bicara masalah sekolah mu, ajak juga xiumin"  Eh eh, Appa suho malah ikut ikutan.
         "Ck, mereka ini. Saat detik terakhir malah sibuk sendiri"  chen menggeleng kepalanya.
         "Oppa kai. Bisa kita berselfi?"  Dan tau apa yang terjadi? Kai menerimanya, lalu hilang di balik kerumunan para yoeja.
         "Si hitam itu"  Gumam Baekhyun.
          "Aku tinggal sebentar ne?"  Chanyeol juga pergi.
          "Huh, ini berawal dari sehun"  kesal lay. Jika di pikir ia benar, yang pertama pergi kan sehun. Baekhyun menghela nafas.

Tuk

Listrik tiba tiba padam, semua orang yang ada di ruangan itu seketika panik, karena tidak bisa melihat apa apa.
        "Tes tes"  mix berbunyi, dan tunggu, bukankah itu suara Chanyeol?
        "Tolong harap semua tenang. Aku yang memadamkan lampunya. Aku di malam bersejarah ini hanya ingin menyampaikan sesuatu"

Plump

Lampu hidup di bagian tengah tempat Luhan. Yang lain menjauh darinya.
           "Aku?"  Teriak luhan.
           "Ya, kau"  tiba tiba suara ada di dekat Luhan.
           "Chan?"  Bingung nya. Luhan terkejut karena Chanyeol menunduk dan memegang tangan Luhan.
           "Xi luhan, Saranghe. Maukah kau menjadi kekasih ku?"  Air mata Luhan jatuh.
           "Aku mau"  jawabnya cepat. Chanyeol tersenyum, ia berdiri kemudian menarik Luhan. Tak berapa lama, bibir mereka menyatu, Chanyeol melumat bibir luhan, luhan pun membalas. Suara tepukan tangan menggema di mana mana. Tentu saja ada seorang yang terluka melihat pemandangan ini, siapa lagi kalau bukan Baekhyun. Ia menangis sekarang, untung saja lampu nya mati sehingga orang orang tidak tau. Baekhyun menahan isakannya, ia berlari keluar dari ruangan itu. Ini yang kedua kali ia melihat pemandangan menyakitkan itu, dan untuk yang pertama kali ia menangis lagi. Baekhyun berlari jauh dari tempat itu, setelah di rasa jauh dan sepi, Baekhyun menangis sejadi jadinya.

Tap

Seseorang memegang bahu Baekhyun, ia melihat kebelakang. Ia menangis lagi dan memeluk orang itu. Bagaimana Ny.Byun bisa tau jika Baekhyun di sana? Padahal ia juga sedang di pesta. Ya, orang itu adalah Ny.Byun.
           "Oemma tau itu sakit Baekki, jangan menangis lagi ne? Ssstt Gwenchana"  ny.Byun menenangkan Baekhyun dengan menggosok gosok tubuh baekhyun.
           "Baek!"  Panggil tiga orang di belakang baekhyun.
           "Hiks... Kyung, Kai, sehun... Hiks..."  mereka menghampiri Baekhyun.
          "Jangan menangis baek"  kyungsoo menghapus air mata baekhyun. Mereka berempat menenangkan Baekhyun yang menangis dengan kata kata penenang mereka. Setelah dirasa Baekhyun cukup tenang, mereka berhenti berkata kata.
           "Oemma..."  Panggil baekhyun.
           "Ne sayang?"  Jawab Ny.Byun lembut.
           "Aku ingin segera ke amerika besok"  mereka terkejut.
           "Baek, bagaimana dengan kami?"  Kyungsoo berkaca kaca, Kai yang melihat itu menghibur Kyungsoo.
           "Mianhe"  Jawab Baekhyun.
           "Baek, kasihan teman teman mu"  ujar Ny.Byun.
           "Tapi aku tersiksa di sini Oemma, aku selalu berusaha melupakan Chanyeol, usaha ku hampir berhasil, luka ku kembali tertutup karena aku tidak pernah melihat Chanyeol dan luhan bermesraan lagi. Tapi usaha ku tidak membuahkan hasil apa apa. Luka yang dulu kini terbuka lagi, bahkan semakin besar. Sakit oemma"  adu Baekhyun membuat ny.byun, Kyungsoo, Kai, dan sehun iba.
          "Arraseo.. mari pulang. Kita persiapkan barang barang"  ajak Ny.Byun.
          "Oemma, tolong telpon aku kapan kalian pergi"  ujar kyungsoo.
          "Baik. Kalian kembalilah"  mereka mengangguk dan pergi dari sana.

TBC
Huh, Baekhyun mau pergi tuh! Kasian kan? Tapi nanti akan ketemu, dan Chanyeol sadar perasaan Baekhyun. Luhan juga suruh si chan nemuin Baek. Penasaran? Tunggu lanjutan nya....
  

  


  
   

TORTURED IN BETWEEN LOVE(ChanBaek)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang