lelah

493 20 2
                                    

.
.
.
Chanyeol sedang berada di sebuah hotel mewah di amerika serikat. Ia sedang membuka handphone nya untuk mencari keberadaan Baekhyun melalui peta lokasi nya itu. Tapi sejak lima menit berlalu ia mencoba, tetap saja keberadaan Baekhyun tak terdeteksi. Ia mencoba lagi, lagi, lagi dan lagi. Hingga satu jam kemudian..
         "Argh, handphone menyebalkan! Bagaimana bisa ia tidak tau keberadaan Baekhyun. Dulu saja dia yang sering aku cari dan selalu dapat"  kesal Chanyeol sambil melempar handphone nya ke samping, untung saja jatuh di kasur, jika tidak author pastikan Chanyeol menangis.
          "Oke, sepertinya aku harus mencarinya besok. Aku harus pulang istirahat dulu agar semangat"  Chanyeol pun segera membaringkan tubuh nya di kasur menunggu kejutan hari esok yang menghampiri nya. Entah bagaimana nasibnya jika bertemu dengan Baekhyun, atau entah bagaimana nasibnya jika tidak pernah lagi bertemu Baekhyun. Semua itu sudah menjadi takdir tuhan, mmm.. bisa di bilang ada sedikit karma yang akan datang besok (*ngapain di bocorin rahasianya sih thor -_-. Hahahahha... anggap aja sebagai kebaikan bersama(?). Apasih thor. Udah ah, next aja).
.
.
.
.
.
.
.
      "Hoaaaam... Aku masih mengantuk"  Chanyeol membaringkan tubuhnya lagi. Seketika ia teringat pada baekhyun, buru buru ia buka mata dan melesat ke kamar mandi. Selesai mandi dan memakai pakaian yang rapi, Chanyeol berjalan keluar hotel sambil mencari informasi Baekhyun, ia sesekali bertanya pada orang dengan menampakkan foto Baekhyun. Huh, Baekhyun seperti seorang anak yang hilang di cari ayahnya.

Skip~~~

Sudah seharian Chanyeol mencari Baekhyun tapi kunjung bertemu. Ia bermaksud menelpon kai, siapa tau dia punya sesuatu yang di ketahui nya. Tapi saat Chanyeol melihat handphone itu malah habis baterai.
         "Oh, shit! Bagaimana aku bisa mencari informasi jika seperti ini terus?"  Umpat Chanyeol.
         "Baik, aku akan pulang. Besok harus lebih maksimal mencari Baekhyun"  Chanyeol menghela nafas lelah nya. Tapi ia harus bertanggung jawab atas semua ini, juga demi luhan. Chanyeol menaiki mobilnya untuk pulang, tanpa di ketahui nya, Baekhyun sedang lewat di samping Chanyeol saat dia masuk ke dalam mobil. Tentu saja Chanyeol tidak tau karena ia membelakangi nya.
          "Entah kapan aku bertemu Baekhyun. Pada hal baru beberapa hari namun sudah rindu. Saat di korea, tak bertemu dengannya pun tidak apa apa karena ada luhan. Akh.. Chanyeol bodoh bodoh bodoh bodoh bodoh. Oh shit Aku merasa bersalah sekarang, tapi terlambat. Ukhhh.."  Chanyeol mengetuk ngetuk kepalanya, sekilas ia melihat punggung Baekhyun di depan. Setelah itu menepis (yang dianggap Chanyeol) pikiran itu. Mobil Chanyeol kembali melaju ke tempat hotel nya itu, badan dan pikiran nya perlu beristirahat sekarang.

Baekhyun pov
Uuuuh..  tinggal sendiri di negeri orang sungguh merepotkan. Tidur sendiri wajar, tapi makan sendiri? Ayolah, aku selalu makan berjamaah(?) bersama orang tuaku.
          "Bagaimana ini? Aku tidak bisa memasak, bahkan pegang panci saja belum pernah seumur hidup. Aku kan tidak mau jika harus makan cemilan dari pertama kemari sampai habis masa pergi kemari. Huh, seandainya aku pandai memasak seperti Chanyeol"

Deg!

Baekhyun kembali teringat nama itu. Ini sudah ke berapa ratusan kali dia sebut.
          "Apa yang kau katakan mulut? Apa kau mau ku cincang huh? Lupakan park Chanyeol Baek, lupakan. Dasar mulut sialan"  Baekhyun selalu mengumpat pada mulut nya jika tiba tiba menyebut nama Chanyeol. Karena itu benar benar di luar kendali nya.
           "Aku akan ke restoran korea saja walupun sangat jauh. Tapi sekalian lah, aku mencari angin segar amerika"  Baekhyun mengambil jaket, plus dompet nya. Ia sedang malas naik motor, pasti udaranya akan semakin sejuk. Naik mobil? Baekhyun trauma maka ia memilih jalan kaki. Baekhyun berjalan dengan sedikit berlompat lompat dan nyanyian lagu exo lotto. Ada orang yang memandang Baekhyun anak kecil, ada juga yang kagum dengan suara perfect Baekhyun. Setelah berapa lama ia berjalan, akhirnya sampai di restoran yang ia incar itu.

Ting!

Suara dentingan pintu, Baekhyun memilih duduk di pojok dekat jendela. Tak lama kemudia pelayan restoran itu datang.
           "Excuse me, you want to order something?"  Tanya pelayan itu ramah.
           "I want to order kimchi fried rice and a bubble tea. I bundled orders only please. Only that"  ucap baekhyun, pelayan itu sedang mencatat pesanan Baekhyun.
           "Well orders will come, wait a few minutes sir"  sang pelayan membungkukkan badan nya kemudian pergi mengambil pesanan yang Baekhyun inginkan. Sementara pesanannya datang, Baekhyun chattingan dengan Kyungsoo dan kai, ia sesekali tertawa kecil melihat chatting yang lucu lucu. Tanpa ia sadari, pesanan Baekhyun sudah sampai.
           "Enjoy the host. Hopefully satisfactory"  Baekhyun mengangguk, lalu berjalan kembali pulang ke rumahnya, sesekali ia melihat handphone nya yang berbunyi tanda kyungsoo atau pun kai sedang berbicara, Baekhyun hanya sesekali merespon ucapan kai yang hanya bualan dan candaan, juga merespon kyungsoo yang kebanyakan serius dan marah marah. Baekhyun kembali fokus ke depan ketika selesai membalas chattingan kyungsoo yang sedang marah pada kai di grup Protective shield tentunya. Baekhyun tiba tiba berhenti, ia melihat seseorang ingin memasuki mobil, mirip dengan.........................................................
        "Chanyeol?"  Bingung Baekhyun.
        "Ah, tidak mungkin. Chanyeol kan ke mari sebulan lagi. Mungkin aku hanya sedikit merindukannya, atau banyak. Ah, aku pikir apa sih?"  Baekhyun mengibas tangan nya di depan muka seolah olah mengusir pikiran tadi. Baekhyun berjalan kembali ke rumah nya dari samping 'orang itu' karena memang dari sanalah tempat yang aman, jika ke seberang 'lelaki itu' maka dia akan di jemput malaikat maut. Yaitu jalan raya. Baekhyun terus melangkah kaki mungilnya untuk pulang ke rumah yang agak lumayan jauh dari sana dengan pikiran berkecamuk tentang laki laki yang ia sangka (Tapi memang benar) Chanyeol.
(BBH pov end)..

Day 2

Hati ini Chanyeol sudah mempunyai rencana untuk mencari Baekhyun di satu amerika jika perlu. Ia tak peduli lelah, yang penting ia dapat menemui Baekhyun bagaimana pun caranya. Tak peduli hidup atau mat... Eh? Emang Baekhyun mati karena apa? Oh, bisa saja karena di culik orang :v
           "Apa aku harus menyiapkan koper? Siapa tau aku harus menginap di tempat lain, tidak mungkin kan aku meninggalkan baju bajuku di hotel ini. Bisa bisa orang pikir aku kabur, setelah itu bajuku di buang. Huh, aku harus membawa nya"  Chanyeol mengambil koper di atas lemari, ia mulai menyusun segala barang nya. Walaupun sedikit tidak rapi, namun ia menginjak nginjak baju di koper itu agar muat. Setelah di rasa tak ada yang tertinggal, Chanyeol segera pergi mencari Baekhyun dengan mobil satu satunya yang ia punya di amerika.

Chanyeol mulai mencari Baekhyun, ia sangat sibuk hingga lupa rencananya yang ingin mengecas handphone semalam. Chanyeol terus mencari Baekhyun dengan berbagai cara hingga akhirnya
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Malam kembali datang.
             "Huh, aku akan menginap lagi jika seperi ini. Ah, aku akan tinggal di sana saja"  Chanyeol melihat sebuah rumah kecil yang tertulis 'di sewakan hubungi: xxxx xxxx xxxx' Chanyeol segera menelpon sang pemilik rumah sewaan itu.

Halo?

Deg!

Mirip suara Baekhyun.

'halo?'  Ulang orang itu.

"Mmm.. I want to rent this house for this night only. Can it sir?" 

'Oh, of course, can master. For the key under the flower vase on the table'  jawab orang itu.

"Ah, thank you"  kata Chanyeol sambil melihat kearah vas bunga yang diisi bunga palsu yang indah itu.

'You are welcome. good sir'  Chanyeol mematikan handphone nya lalu masuk kedalam untuk tidur. Hari yang melelahkan bagi nya.

TBC
Huaaaaaaaa..... baru sekarang update nya. Maaf ya, tau kan kemaren hari apa? Ini juga ceritanya di buat waktu lagi ngantuk. Jadi wajar amburadul. Udah ah, mau tidur aku

 

         

  
     

TORTURED IN BETWEEN LOVE(ChanBaek)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang