.
.
.
'Sometimes, love is always made me go into the hole in pain. I have always tried not to love you even forget you, but it all feels useless because the more I tried to dismiss these feelings, the more I love you figure that always fill my day with die rather day. I'm sick and tired and bored with always saw you with someone else, what I too look forward to you? Even though I was sick, tired, and tired of all of this I still love him. It's sick god! Is this what my life is always the way? Is this what my life story line? Is this the way my destiny? What all that bad I slapped my love to my destiny loud? I felt immersed in the middle of the ocean, falling in the middle of the street without anyone who wants to help me'
.
.
.
"Baekki, bangunlah. Kenapa hari ini kamu sangat malas bangun hm?" Ny.Byun terus membangunkan anaknya. Baekhyun pun tersadar dari mimpi tak jelas nya itu.
"Eunggh?" Baekhyun segera duduk dengan mata terpejam.
"Bangunlah sayang, Kau harus ke sekolah hari ini!" Perintah Ny. Byun.
"Ne oemma" baekhyun berdiri dengan hati hati, karena pergelangan kakinya masih sedikit sakit. Ia berjalan ke kamar mandi dengan kaki yang terpincang pincang, membuat Ny. Byun heran plus khawatir.
"Ada apa dengan kaki mu sayang? Kenapa ada perban? Apa kau terluka? Mianhe baekki, Oemma dan appa tidak pulang semalam" Ny.Byun merasa bersalah.
"Kali ku tidak apa apa Oemma, ada perban karena semalam aku jatuh, lutut ku berdarah sedangkan pergelangan kai ku terkilir, tenang saja hanya sebelah kiri kok, Chanyeol sudah mengobati ku semalam. Ini bukan salah Oemma dan appa tidak perlu meminta maaf ini bukan salah kalian" baekhyun segera berbalik ke kamar mandi. Ny.Byun segera keluar kamar karena suaminya memanggil nya.
.
.
.
.
.
.
Baekhyun berjalan ke kelas nya dengan terpincang pincang, membuat para fans nya khawatir.
"Baekhyun? Kamu kenapa?" Tanya seorang wanita.
"Jiyoen? Aku tidak apa apa, hanya sedikit terjatuh" baekhyun tersenyum manis pada jiyoen kemudian berlalu meninggalkan nya yang terpaku karena senyuman baekhyun. Baekhyun lebih banyak diam kali ini, ia pun berjalan sambil menunduk. Sesampainya di kelas pun ia segera duduk di bangkitnya dan menenggelamkan wajah imut nya kedalam lipatan tangannya.
"Baek, ada apa? Apa kau sakit?" Kyungsoo memegang dahi baekhyun.
"Aku tidak sakit Kyung" baekhyun menepis tangan kyungsoo dari dahinya.
"Baek apa Chanyeol menyakiti mu?" Yang namanya di sebut menoleh.
"Heh owl! Jangan menuduh yang tidak tidak" Chanyeol melayangkan tatapan tajam pada kyungsoo dan ikut ke tempat Baekhyun.
"Baek, apa ini karena kaki mu? Apa masih sakit?" Baekhyun menggeleng.
"Kaki? Kenapa kakinya?" Kai ikut gabung.
"Terkilir. Sudahlah itu tidak penting, apa masih sakit?" Lagu lagi baekhyun menggeleng.
"Tatap aku baek" baekhyun masih dalam posisi semula.
"Ku bilang tatap aku Baek" Chanyeol menarik wajah baekhyun sampai namja itu melihatnya.
"Chanyeol! Jangan menarik wajah baekhyun seperti itu!" Bentak kyungsoo.
"Ini kulakukan agar dia menatapku" bela Chanyeol.
"Tapi tidak begitu caranya Yoel" ucap kai tenang.
"Huh, ok Mianhe aku yang salah" Chanyeol mengalah.
"Kalian ini kenapa sih?" Tanya baekhyun.
"Baek, Gwenchana?" Mata kyungsoo tersirat kekhawatiran.
"Ne, memang aku kenapa?" Baekhyun masih dengan senyumnya membuat chankaisoo mengernyit heran.
"Tadi kau seperti orang yang sedang punya masalah" jelas kai.
"Benarkah? Sampai segitu nya ya?" Mereka makin mengernyit.
"Apa yang terjadi sih?" Chanyeol makin bingung.
"Sebenarnya....Flash back of
Baekhyun turun dari kamarnya dengan tidak semangat.
"Baekki sayang, kenapa terlihat tidak semangat hari ini hm?" Tanya Tn.Byun.
"Bukan tidak semangat. Hanya saja, KENAPA MEMBANGUNKAN KU PADA JAM 04.00 PAGI SIH?" Kesal baekhyun.
"Hahaha... Mianhe. Oemma hanya ingin bermain dengan kalian berdua saja. Jarang jarang kita menghabiskan waktu bersama" ujar Ny.Byun semangat.
"Hoaaaam.... Arraseo, main apa?" Baekhyun mulai tertarik duduk di meja makan.
"Mmm... bagaimana kalau truth or dare?" Baekhyun dan tn.Byun hanya mengangguk menyetujui permintaan seorang yoeja.
"Botolnya?" Ny.Byun mengambil botol bekas kecap dan menaruhnya ke atas meja. Botol pun di putar lalu jatuhlah pada tn.Byun.
"Yeobo, truth or dare?" Sepertinya yang di tanya terlihat bingung.
"Karena aku laki laki aku pilih dare" Ny.Byun tersenyum evil.
"Olahraga seminggu ini setiap pagi tanpa henti" Kalau bagi orang permintaan itu mudah, tidak bagi tn.Byun, ia sangat anti dengan sesuatu yang berbau olahraga.
"T....tapi..."
"Ok, next" potong Ny.Byun. Botol pun di putar lagu dan jatuh pada Ny.Byun sendiri.
"Nah, noona truth or dare?" Tanya tn.Byun.
"Mm... Aku pilih dare saja" tn.Byun menyeringai.
"Kalau begitu, puaskan aku seminggu malam berturut turut" Ny.Byun menjatuhkan rahangnya, sedangkan baekhyun tertawa terbahak bahak.
"Yeobo, bagaimana kalau aku hamil lagi?" Yoeja satu satunya itu ber aegyo di depan suaminya.
"Pakai KB saja dulu" sahut baekhyun.
"Iya, itu betul. Pakai KB" baekhyun makin keras tertawa, sedangkan Ny.Byun mempoutkan bibirnya.
"Next" Botol di putar lagu, kali ini jatuh pada baekhyun.
"Dare" ucap baekhyun yakin
"Aku buat permintaan" Ny.Byun menaik turunkan alisnya.
"Wae?" Baekhyun mulai mencium bau aura permintaan talak sedap.
"Hari ini, pergilah ke sekolah dengan muka punya banyak masalah, berjalan sambil menunduk, dan sampai ke kelas tenggelam kan wajahmu di tangan. Pura puralah tidak peduli pada mereka yang mengkhawatirkan mu" Baekhyun membelalakkan matanya.
"Mwo? Bukankah itu terlalu kejam"
"Oemma/appa juga kejam" ucap orang tua itu bersamaan.
"Arraseo, sampai kapan?" Baekhyun mengalah.
"Sampai dua menit lagi hampir masuk kelas"
"Tapi aku.."
"Pergilah ke sekolah sekarang jika tak ingin telat" perintah Oemma yang kekanakan itu.
"Hm.. Arraseo" Baekhyun pun pergi ke sekolah sambil menerima dare nya.Flash back on
".... setelah itu aku eligible sekolah dan tamat" Baekhyun mengakhiri ceritanya.
Tuk. Tuk.Tuk
" Aww... kenapa kalian memukulku?" Ringis baekhyun.
"Salahmu, kenapa membuat kami khawatir?" kai melayang kan death glare nya pada baekhyun.
"Hehehe... Mianhe" Baekhyun pasang muka watados nya.
"Kau ini.."Kring, saatnya jam pelajaran pertama di mulai kring
"Sudah masuk, duduklah ke tempat masing masing. Mereka menghela nafas lalu duduk ke tempat masing masing.
"Baek" panggil kyungsoo yang duduk di sebelah baekhyun.
"Mwo?" Kyungsoo mendekatkan wajahnya ke telinga baekhyun lalu berbisik.
"Nanti aku akan memberi obat mu. Kata jungkook obatnya harus di minum saat pikiranmu sedang stres saja, karena itu adalah obat penenang pikiran" Baekhyun mengangguk, benar kata Chanyeol bahwa dia sedang stres akhir akhir ini.
"Ok"•°•°•
Jam istirahat.....
"Baek, ini ambillah. Kita jungkook kau harus membawa nya kemana pun, karena stres mu bisa kambuh kapan saja. Dan, pergilah duluan aku akan menunggu kai" Baekhyun mengambil obatnya kemudian keluar kelas.
"Hai, chan, lu. Kemana yang lain?" Sapa baekhyun sampai di kantin.
"Oh, hai Baek. Mereka lagi di ruang belum selesai tugas" luhan tersenyum.
"Hm, aku mau pesan makanan, apa kalian ingin?" ChanHan mengangguk, baekhyun pun mengambil makanan. Setelah mengantri panjang, dan terjepit jepit akhirnya baekhyun kembali membawa 3 ice cream dan 3 ramyun.
"Gomawo Baek, maaf merepotkan" Chanyeol tersenyum simpul. Chanbaek pun memakan ramyun, dan Luhan ice cream.
"Kamu pandai pelajaran matematika lu?" Tanya Chanyeol.
"Ne, memang kenapa? Apa kamu tidak bisa Yoel?"
"Tidak. Maka kau akan menjadi guru privat ku"
"Aku jika kurang bisa" gabung baekhyun.
"Ok, aku akan menjadi guru"
"Aku akan sangat senang"
"Aku juga" balas Luhan.
"Aku juga akan senang" sambung baekhyun lagi.
"Jadi kapan kau mulai mengajarkan ku?" Baekhyun sedari tadi terus mencoba bergabung bicara, tapi mereka hanya menganggap baekhyun angin yang lewat hingga tidak menyahut nya seolah olah dia tidak bicara.
'mereka tidak memperdulikan ku' Baekhyun sangat sedih di anggap tidak ada."Kenapa kau tidak memakan ramyun mu?" Chanyeol menatap mangkuk ramyun Luhan yang masih penuh.
"Aku tidak mau" jawab luhan
"Kenapa? Bagaimana kalau sakit lagi seperti saat itu?"
"Tapi aku tidak mau"
"Cobalah sedikit" Chanyeol mendekatkan sumpitnya ke mulut Luhan.
"Tidak mau" luhan menutup mulutnya.
"Ayolah Luhan sayang"Deg
Baekhyun menggigit bibir nya, dada nya sesak. Mendengar 3 kata itu.
"Baiklah, hanya sedikit ne?" Chanyeol mulai menyuapi Luhan. Kepala baekhyun sakit, dadanya perih.
"Ah, aku lupa. Aku di panggil jung seosangnim. Permisi" Baekhyun berlari meninggalkan kantin, tapi ada Kyungsoo di depannya.
"Baek, mau kemana?" Baekhyun tidak menjawab ia melewati sepasang manusia yang sedang kebingungan itu.
"Kai, ada apa dengannya?"
"Mungkin karena itu" Kai menunjuk ke arah chanHan.
"Gawat! Dia bisa stres lagi. Kau susul lah mereka, aku akan mengejar baekhyun" Kyungsoo berlari mengikuti baekhyun.TBC
Huh, lelah :,)
KAMU SEDANG MEMBACA
TORTURED IN BETWEEN LOVE(ChanBaek)
Romance"Aku mencintaimu"-baekhyun "Aku mencintainya"-Chanyeol "Aku ingin kau bersamanya"-luhan