kejadian UKS

335 17 1
                                    


.
"Kyung, kamu lapar banget ya?" Kyungsoo yang mulutnya di penuhi makanan hanya bisa mengangguk.
"Hati hati, nanti tersedak sakit loh rasanya" nasihat Baekhyun
"Aku.. bou kok, popi aku sangut lopor" Baekhyun menggeleng gelengkan kepalanya, ia sama sekali tidak mengerti apa yang di katakan kyungsoo.
"Kamu kayak gak makan setahun kalau seperti itu" Baekhyun tertawa melihat tingkah sahabatnya itu, sedangkan dia semangkuk Ramen saja cukup. Tapi baekhyun harus bersyukur karena ia bisa sedikit terhibur.
"Kamu gak malu kalau aku seperti ini selalu hm?" Tanya kyungsoo yang sudah selesai makan.
"Kenapa harus malu? Kamu kan sahabat aku Kyung, minumlah" Baekhyun menyerahkan segelas air.
"Aku makan Ramen hari ini brutal, bisa saja kamu malu di lihat oleh pelanggan yang lain" kyungsoo mengelap sisa makanan di mulut nya.
"Tidak, aku tidak pernah malu kalau itu sahabat ku" Baekhyun tersenyum tulus.
"Hahahahaha..... Ya sudah, kajja kita pulang, pasti oemma dan appa khawatir pada kita" Baekhyun mengangguk mengiyakan ajakan kyungsoo. Mereka pun keluar dari sma setelah membayar Ramen yang telah mereka makan.
"Bagaimana mood mu? Baikan?" Kyungsoo membuka pembicaraan di mobil.
"Ne, aku merasa lebih baik" kyungsoo melihat ke samping sebentar. Lalu fokus menyetir lagi.
"Kalau bisa aku bilang, kau tampak lebih pucat Baek. Apa kau sakit?" Kyungsoo memegang dahi baekhyun.
"Tapi tidak demam" heran kyungsoo.
"Aku tidak sakit Kyung, hanya kurang minum saja tadi" kyungsoo ber'o'ria menanggapi nya. Selanjutnya hanya hening yang meliputi kedua insan itu. Setelah sampai di rumah Baekhyun, ia langsung turun.dari mobil membuat kyungsoo bingung.
"Hei tunggu Baek" kyungsoo segera memarkir mobil dan berlari menghampiri Baekhyun.
"Ayo kita selesaikan pekerjaan rumah yang belum di buat" ajak baekhyun semangat. Mereka pun masuk ke dalam kamar dan mengerjakan pr.
.
.
.
.
"Baekhyun, kyungsoo, cepat bangun kalian harus sekolah" teriak ibu dari luar kamar.
"Eunggh.." lengah kyungsoo, ia melihat sekitar. Ternyata ia dan baekhyun terlelap di karpet buku buku yang lembut itu.
"Baek, hei ayo bangun. Ini sudah pagi" kyungsoo menggoyang bahu Baekhyun pelan.
"Hmm...." Baekhyun terbangun, mungkin karena posisinya yang kurang nyaman.
"Aku mandi duluan ya?" Baekhyun yang nyawanya belum sepenuhnya terkumpul hanya bisa mengangguk. Kyungsoo pun langsung melesat ke kamar mandi. Baekhyun berdiri, ia pun memilih untuk merapikan buku, menyiapkan seragam, dan beberapa kebutuhan yang perlu di bawa ke sekolah hari ini.
"Baekki, cepat bangun sayang" teriak Ny.Byun lagi.
"Kami sudah bangun oemma" balas baekhyun.
"Kalau begitu cepet siap siap. Kata guru mu, hari ini ulangan mendadak olahraga" Baekhyun membelalakkan matanya.
"Mwo? Olahraga?" Baekhyun terkejut bukan karena ulangan mendadak nya, karena setiap setahun sekali, semua pelajaran ada ulangan mendadak pada hari yang berbeda. Tapi masalahnya, pelajaran olahraga yang dia dan kyungsoo semalam tidak belajar karena mengantuk. Sedangkan yang lain sudah.
"Oh, bagaimana ini? Aku belajar saja dulu sebentar sambil menunggu kyungsoo selesai mandi" Baekhyun mengeluarkan buku olahraga dan mencoba memahami materi yang telah mereka belajar.
"Baek, cepat mandi aku sud... eh? Kenapa belajar tiba tiba?" Tanya kyungsoo.
"Kyung, hari ini UgMen olahraga" panik baekhyun.
"Mwo? Kita belum belajar itu" Baekhyun memutar bola matanya malas.
"Karena itu aku belajar, sudah setengah buku, tinggal setengah lagi" ujar baekhyun.
"Kalau begitu, sana mandi aku akan siap siap sambil belajar" kyungsoo melempar handuk ke wajah baekhyun.
"Ne, aku mandi" Baekhyun berlari mengambil seragam nya dan melesat ke kamar mandi. Mereka memang ganti baju di kamar mandi.

Sekolah

Dua namja mungil itu( Baekhyun dan kyungsoo) masih asik berkutat dengan buku olahraganya mempelajari nya dengan telaten tanpa ingin ketinggalan satu huruf pun.
"Pagi Baek, pagi soo" Sapa seseorang.
"Hm" yang di jawab dengan gumaman oleh mereka berdua.
"Belajar apa sih? Serius sekali" ujarnya lagi.
"Ribut ah, ganggu konsentrasi saja" jawab kyungsoo acuh.

Srek

"Eh, kembalikan buku ku" terkejut mereka berdua.
"Kalau lagi bicara, tatap orangnya" Baekhyun mendengus sebal.
"Chanyeol, berikan buku itu" Baekhyun dan kyungsoo mencoba meraih buku yang di lambungkan Chanyeol tentu saja mereka tidak sampai. Lihat saja perbedaan tingginya kurcaci dengan raksasa /pok- di pukul pake panci kyungsoo/.
"Kenapa serius sekali sih? Jawab dulu baru di beri balik" ancam Chanyeol.
"Memang kamu gak tau? Hari ini UgMen olahraga kelas kita" mulut Chanyeol terbuka.
"Hari ini?" Tanya Chanyeol ulang.
"Ne, tadi pagi di kirim pengumuman nya lewat handphone Oemma ku" jelas baekhyun.
"Bagaimana ini? Aku tidak belajar" Chanyeol sangat khawatir, ia memang selalu mendapat nilai jelek di setiap UgMen.
"Kembalikan buku kami" perintah kyungsoo. Chanyeol pun mengembalikannya.
"Kamu bisa pelajaran olahraga gak lu?" Chanyeol melihat ke sampingnya.
"Ada luhan juga ya dari tadi? Kenapa pendiam hari ini? Kamu sakit?" Chanbaek yang menyadari itu kembali menatap Luhan.
"Kepala ku berdenyut" jujur Luhan sambil memegang kepalanya. Chanyeol pun memegang dahi Luhan.
Sedangkan baekhyun mencengkeram erat tangan kyungsoo.
"Kamu demam lu, kajja ke UKS" Chanyeol menggenggam jemari Luhan membuat baekhyun makin mencengkeram tangan kyungsoo yang tengah menahan sakit di tangannya itu.
"Tidak apa chan" tolak Luhan lembut.
"Tidak ada penolakan lu" Chanyeol mengelus rambut Luhan, kemudian menarik Luhan dari tempat itu.
"Baek, Gwenchana?" Kyungsoo melihat baekhyun menundukkan kepalanya.
"Kyung.." Oh, suaranya bergetar sepertinya sedang menahan tangis.
"Kau harus kuat" kyungsoo berdiri di depan baekhyun.
"Hiks... Kyung, sakit Kyung, Hiks.. Hiks.." Baekhyun menepuk nepuk dada kirinya. Tapi isakannya tidak besar, hanya bisa di dengar oleh orang yang berada di sampingnya.
"Aku tau, jangan menangis lagi. Matamu sudah lelah menangis" hibur Kyungsoo
"Kau pikir aku ingin menangis selalu? Tidak Kyung, tapi terlalu sakit di sini tiba tiba menyebabkan aku harus menangis" Baekhyun menunjuk hatinya.
"Ayolah Baek, kadang, kamu terlalu sibuk tangisi pintu yang tertutup, hingga tak menyadari bahwa tak semua pintu itu terkunci" Baekhyun terdiam mendengar kata kata kyungsoo yang ada benarnya.
"Seandainya Kyung, seandainya kau rasai apa yang aku rasai, Mungkin kau akan mewajarkan apa yang aku lakukan sekarang" pandangan Baekhyun tiba tiba berubah kosong.
"Aku mengerti Baek, sudahlah ayo kita ke kelas untuk sekarang cukup fokus pada UgMen mu ok?" Baekhyun mengangguk lesu, kyungsoo merangkul pundak sahabat yang sudah berubah lesu itu.
"Hai Kyung, Baek" Sapa kai.
"Hai juga kai" jawab mereka serempak.
"Kenapa baekhyun harus di rangkul seperti itu? Apa dia sakit?" Kau ikut bergabung dengan.Mereka berdua.
"Aku tidak sakit kai, kami kan sahabat jadi wajar saling merangkul benarkan soo?" Kyungsoo tersenyum lebar.

TORTURED IN BETWEEN LOVE(ChanBaek)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang