mencoba

463 14 2
                                    

.
.
.
Namja yang sedang asik tertidur itu kini menggeliat dalam tidurnya. Ia mengucek matanya pelan, hari ini ia harus mencari sahabat yang telah ia sakiti. Ya, park chanyoel ia kembali bersiap siapa untuk mencari baekhyun. Tampak ia sering mengeluh saat sedang bersiap siap itu.
"Ok, aku harus kuat" chanyoel pergi keluar dari sana, ia melihat sebuah kotak di depan pintu rumah sewaan itu. Chanyoel melihat ke kiri dan kanan barulah mengambilnya.

'saya coba hubungi tidak bisa, saya ke sini juga pintu tak di buka. Maka saya ingin anda datang ke rumah XXX nomor XX untuk membayar.

By: bees gem. Pemilik rumah ini'

"Bees gem? Bukankah itu julukan ku untuk baekhyun saat berumur delapan tahun? Atau jangan jangan..." chanyoel terkejut, ia segera berlari ke arah alamat yang tertera di kertas itu. Saat sudah tak terarah ia bertanya pada orang yang berlalu lalang di sana itu hingga akhirnya sampai lah ia ke rumah itu. Chanyoel mengetuk pintu itu kasar.
"Sabar!!!" Teriak orang yang di dalam rumah. Tak berapa lama pintu pun terbuka. Chanyoel tampak terkejut, begitu juga dengan bees gem atau bisa kita sebut baekhyun itu.
"Chan.." baekhyun kembali ingin menutup pintu rumah nya tapi di tahan chanyoel.
"aku penyewa rumahmu, jadi biarkan aku masuk" chanyoel berkata agak keras agar orang orang mendengar nya, dengan begitu ia bisa di beri izin masuk.
"Hanya beberapa menit" baekhyun membuka lebar pintu dan menyuruh chanyoel masuk. Chanyoel duduk di sofa rumah sederhana itu sambil melihat lihat ke sekeliling.
"Cepat bayar lalu pergi" perintah baekhyun. Kalau bukan karena uangnya semakin menipis, ia tidak akan mengizinkan chanyoel masuk ke rumah nya. Bukan karena benci, tapi karena ia masih mencintai chanyoel, ia takut kejadian yang sama kembali menimpanya.
"Aku ingin bicara pada mu baek" baekhyun menghela nafas, ia membuang pandangan ke arah lain.
"Aku tidak ingin bicara pada mu" sergah nya.
"Baekhyun, ku mohon. Aku sangat merindukan mu" pinta chanyoel sambil berlutut.
"Jangan bersandiwara, apa kau tidak puas menyakiti ku?" Sebenarnya baekhyun kasihan dengan chanyoel, bagaimana pun dia itu sahabatnya.
"Aku tidak bermaksud menyakiti mu baek, jika aku tau ini aku tidak akan berpacaran dengan luhan secara terang terangan" chanyoel berdiri saat baekhyun melirik nya. Baekhyun melihat tanda ketulusan di raut wajah chanyoel, namun ia masih keras kepala.
"Apa maksudmu? Aku tidak melarang mu berpacaran dengan luhan. Namun yang aku mau kau menjaga perasaan ku. Sakit di sini chan, jika kau tau rasanya kau...."
"Aku sudah merasakannya baek" baekhyun terdiam, ia tidak tau jika chanyoel merasakannya juga.
"Aku di putuskan oleh luhan saat dia di rumah sakit karena kecelakaan. Luhan menyuruhku pergi untuk mencari diri mu dan menyampaikan permintaan maaf nya. Sakit melihat orang yang kau cintai itu terbaring lemah di rumah sakit sambil mengucapkan kata kata yang tak ingin kau dengar sama sekali dalam hubungan mu. Sudah masalah mu belum selesai, di tambah masalah luhan, aku sedih baek. Jika kau ingin membantu ku, kau hanya tinggal memaafkan ku dan kembali. Setidaknya satu masalah terpecahkan" baekhyun terkejut mendengar luhan masuk rumah sakit. Tapi.. ada yang terdengar ganjal disini.
"Nah, kau mengaku sendiri kalau kau pergi mencari ku atas dasar perintah luhan kan?" Chanyoel menggeleng cepat.
"Bukan baek, aku sudah lama ingin mencari mu tapi...."
"Tapi apa huh?! Sudah cukup chan. Sekarang pintu terbuka lebar untuk mu, silahkan pergi dan jangan pernah kembali" ujar baekhyun dengan suara tinggi, sebelah tangannya membuka pintu.
"Baek.."
"Diam park chanyoel! Sekarang cepat pergi dari sini, kau tau? Ada
Dirimu di sini membawa kesialan tersendiri untuk ku. Sekarang cepat pergi, aku muak melihat wajah sok mu itu" bentak baekhyun.
"Dengarkan aku dulu baek, aku..."
"PERGI PEMBAWA SIAL!!!" Teriak baekhyun sambil menutup mata. Saat ia buka mata terkejut ia melihat chanyoel mengeluarkan air mata, selama ia bersahabat dengan chanyoel baru kali ini ia melihat chanyoel menangis.
"Baiklah aku akan pergi baek. Dan Terima kasih telah menjadi sahabatku Yang selalu setia ada di dekatkuYang mengerti aku dan memahamiku selama ini. Gomawo baek. Baek, mianhe Aku hanya merepotkanmu Aku hanya menyusahkanmu saja. Mianhe..
Sedang aku sibuk menangis meratapi nasib cinta ku yang sudah hancur berkeping keping, Sedang aku sibuk merapat hati mengejar luhan.
Aku tau aku egois. Aku juga kadang memarahimu jika aku sedang sedih
Aku selalu menuntut agar kau selalu ada untukku. Tanpa peduli bahwa aku cuma mementingkan diri sendiri. Mianhe. Aku beruntung bersahabat dengan Sosok yang luar biasa sepertimu baek,
Gomawo untuk semuanya
aku sudah meminta maaf dan memohon untuk di maafkan karena aku tidak ingin kehilanganmu. Tapi kau tidak ingin memaafkan ku, jika saja kau tau kalau aku merasa kehilangan seseorang yang berharga di hidupku, andai kau tau aku hanya bisa menangis saat kau pergi dari korea. Kau berharga baek, coba sekali pikirkan perasaanku, setidaknya pikirkan perasaan sahabat mu yang lain baek. Ingat saat kau berkata pada persahabatan kita bahawa kita semua adalah pemeran utama dalam buku kehidupan kita sendiri, dan yang lain sebagai peran pembantu, jika tidak ada peran pembantu di dalam sebuah buku maka ia tidak akan sempurna. Karena itulah baek kau peran pembantu dalam buku kehidupan ku, kau terlalu penting, karena itu aku menjuluki mu bees gem. Sudah, kau muak pada ku kan? Ok, aku pergi sekarang. Selamat tinggal bees gem ku" chanyoel menghapus air matanya lalu keluar, ia tau jika baekhyun tak membutuhkan nya lagi. Berbeda dengan baekhyun, ia menangis mendengar chanyoel. Ia baru sadar, kenapa ia sangat egois ingin pergi tanpa memikirkan sahabat sahabatnya yang lain. Baekhyun bangun, ia berlari mengejar chanyoel di depan.
"Chan tunggu" chanyoel yang sedang berjalan berhenti, saat ia berbalik baekhyun langsung memeluk nya sambil menangis.
"Baek, kenapa?" Tanya chanyoel khawatir, ia melepas pelukan baekhyun dan melihat sahabat nya itu berlinang air mata. Chanyoel menghapus air mata baekhyun dengan lembut.
"Aku, aku memaafkan mu. Aku tau aku egois hanya memikirkan perasaan ku sendiri. Mianhe cha.." chanyoel menutup mulut baekhyun pakai tangan nya.
"Jangan meminta maaf baek. Sudahlah, kajja ke rumah mu dulu orang orang banyak yang melihat kita disini" baekhyun melihat ke sekelilingnya, benar semua menatap mereka aneh. Tanpa aba aba, baekhyun menarik chanyoel ke rumahnya.
"Syukurlah, jika kau memaafkan ku. Aku pikir ini akhir dari persahabatan kita" baekhyun duduk di samping chanyoel.
"Tidak, ingat kita sudah janji akan tetap bersama" baekhyun dan chanyoel tersenyum
"Ah,baek, bagaimana lalu kita jalan jalan hari ini? Menghabiskan waktu berdua" baekhyun mengangguk setuju. Beginilah, akhirnya mereka menghabiskan waktu di berbagai tempat seperti central park, pAtung liberty, gedung empire state, berbagai museum, rockefeller center, sampai entah karena terlalu Lelah mereka jadi tertidur satu ranjang.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Pagi pun tiba (*cepet banget thor)  dua insan itu masih tidur. O, ada seorang yang sudah bangun ternyata namun ia masih melihat wajah chanyoel. Baekhyun memegang pipi chanyoel, matanya menelusuri setiap lekuk wajah chanyoel mulai dari mata, hidung, pipi, dan berhenti di bibir.
          "Seandainya kau menyadari ketulusan cinta ku chan. Tapi aku juga bodoh, mengharapkan cinta dari orang sesempurna dirimu. Mungkin Aku memang ditakdirkan untuk menjadi sahabat mu saja, jika memang ia aku terima kok yang penting aku bisa selalu bersama mu dan di anggap ada oleh mu tidak seperti saat kau bersama luhan"  baekhyun mengecup singkat bibir chanyoel kemudian ia bangkit ke kamar mandi. Chanyoel membuka mata sebenarnya ia sudah terbangun saat tangan baekhyun berada di pipi nya.
        "Aku akan mencoba untuk mencintai mu baek"  chanyoel menyentuh bibirnya. Ia juga bangkit ke kamar mandi satu lagi.







TBC
Author mau minta maaf atas keterlambatan update nya ya? Masih ada yang nunggu gak ni?

TORTURED IN BETWEEN LOVE(ChanBaek)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang