terlalu pedih

339 14 2
                                    

.
.
.
Kyungsoo masuk ke ruang Baekhyun di ikuti kai di belakangnya. Ia melihat sahabat kesayangannya sedang terbaring lemah di ranjang rumah sakit. Kyungsoo langsung duduk di dekat ranjang tempat sahabatnya itu, ia memegang tangan baekhyun seolah olah menyalurkan kekuatan.
      "Baek, apa yang terjadi sih? Kenapa kau sampai seperti ini?"  Kyungsoo menunggu jawaban yang pastinya tidak akan di dengar oleh baekhyun.
      "Huh, kenapa tidak menjawab pertanyaan ku sih?"  Kyungsoo berkata dengan nada sebal.
       "Ayo buka matamu, aku ingin melihat senyum indah mu. Kau tau Baek? A second thin smile to you, is more valuable than a second you face grim. Because you're too good to hurt you like a human being to be an angel. Therefore, you are willing to take for the sake of your happiness in others"  puji kyungsoo sambil mengelus rambut baekhyun.
       "Baek, jika kamu tidak membuka mata mu, aku akan merasa bahwa aku adalah sahabat yang paling jahat, aku membiarkan mu menderita sedangkan aku bahagia. Aku menutup mata ku untuk melihat penderitaan kamu, aku menutup telinga agar tidak mendengar keluhan tentang kamu, aku menutup mulut ku untuk tidak memberi solusi pada semua masalah kamu, aku mengikat tangan ku agar tidak dapat mengulurkan tangan saat kamu jatuh, aku mengikat kaki ku untuk tidak ikut melangkah pada penderitaan yang seharusnya kita lewati bersama sama, aku..."
       "Cukup Kyung!"  Kai benar benar tidak tahan lagi mendengar kyungsoo bicara seperti itu.
        "Kau salah kyung, kau tidak perlu seperti itu. Kau sudah melakukan yang terbaik semampu mu, kau sudah melakukan apa yang bisa kamu lakukan, kau sudah melakukan sebatas yang boleh kamu lakukan. Itu sudah cukup Kyung, kamu sudah menjadi sahabat yang baik, berhentilah menyalahkan dirimu sendiri karena itu hanya akan membawa pada sakit di hati mu, itu juga bisa berpengaruh terhadap sahabat kamu Kyung"  nasihat kai lembut.
       "Tapi, aku belum bisa melindunginya dari hal hal seperti sekarang ini. Aku belum bisa jadi duri untuk melindungi mawar, seandainya saja kai dia mengalami trauma jatuh cinta, aku tidak bisa memaafkan diriku. Kau tau kan penyakit trauma jatuh cinta itu bukan hal yang sepele, bagaimana kalau ia takut dengan hal yang di namakan cinta? Apa yang akan terjadi padanya di masa depan nanti?"  Kai bungkam mendengar penuturan kyungsoo.
       "Kalau begitu, aku juga bukan sahabat yang baik untuk nya. Bahkan saat aku sudah mengetahui segalanya, aku diam rusak peduli"  Kai tertunduk mengingat seberapa kejam ia untuk sahabatnya sendiri.
        "Tapi aku yang paling dekat dengannya"  sergah kyungsoo.
        "Aku juga sahabatnya"  tegas kai.
        "Aku yang..."
        "Engh"  perkataan kyungsoo terpotong mendengar suara dari orang yang ia genggam tangannya.
        "B..Baek, kau sudah sadar?"  Kai berjalan ke samping baekhyun.
         "Baek? Apa yang terjadi? Kau berhutang penjelasan pada kami"  baekhyun sedikit demi sedikit membuka matanya, lalu membiasakan mata indahnya terbiasa dengan sinar matahari.
         "K...Kyung, ka..i"  suara Baekhyun bergetar.
         "Ia Baek, ini kami. Apa kau butuh sesuatu?"  Kyungsoo terlihat senang ketika baekhyun buka suara.
         "K..Kyung, mi..n..um"  kyungsoo segera mengambil di atas meja dekat tempat tidur. Pantas baekhyun ingin minum, kalian ingatkan? Baekhyun berteriak sebelum pingsan. Baekhyun  meminum air yang di berikan kyungsoo sedikit, kemudian menjauhkan kepala dari gelas itu tanda cukup.
       "Baek, apa yang terjadi? Kenapa kau ke atap sekolah? Kenapa juga sampai pingsan? Apa ada orang yang memukul dan meninggalkan mu di sana? Kalau begitu siapa orang itu? Ah, tidak mungkin pintu terkunci dari dalam, apa kamu bunuh diri? Atau sedang istirahat dan pingsan karena kena bola? Apa karena kena bola kamu tidak tau jalan? Kalau begitu kenapa tidak meminta tolong ku? Sebenarnya apa yang terjadi sih?"  Kyungsoo langsung menyerbu Baekhyun dengan berbagai pertanyaan, membuat dua makhluk lagi jatuh rahangnya. Bagaimana tidak? Kyungsoo bertanya dalam satu kali tarikan nafas.
       "Kyung, jangan bertanya dulu. Dia baru sadar, bisa bisa pingsan lagi mendengar pertanyaan mu itu"  ingat kai baekhyun hanya tersenyum melihat tingkah ajaib sahabat nya itu.
        "Mianhe Baek"  kyungsoo menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
        "Hahahahaha... Gwenchana Kyung, kalau aku berada di posisi mu pasti aku akan melakukan hal yang sama"  suara Baekhyun kembali normal seperti biasa.
        "Kalian, rusak beritahu Oemma  appa dan yang lain kan?"  Tanya baekhyun ketika teringat sesuatu.
        "Belum, karena pasti kamu tidak ingin di beritahu pada yang lain"  baekhyun lagi lagi tersenyum, rangking lamanya mereka bersahabat sampai tau kebiasaan masing masing.
        "Kalian memang yang terbaik"  mereka terdiam dengan pikiran masing masing.
         "Baek, sebenarnya kamu kenapa?"  Kyungsoo bertanya dengan hati hati.
         "Apa ini karena Chanyeol?"  Perkataan kai sukses membuat mata sipit baekhyun terbelalak.
         "B..bagaiman Kau bisa tau?"  Cicit baekhyun.
         "Sejak kalian bicara di koridor sekolah tentang Chanyeol"  jawab kai santai.
         "Omo, bagaimana ini?"  Gumam baekhyun yang masih bisa di dengar kaisoo.
         "Kkkk... tenanglah, aku tipe yang dapat di percaya"  Kai mengacak rambut Baekhyun gemas.
         "Kau janji ya?"  Kai mengangguk dan mengaitkan jari kelingking nya pada kelingking baekhyun.
          "Ekhem... Aku keluar saja ne? Dari pada menjadi nyamuk di antara duo manusia Idiot ini" kyungsoo ingin melangkah keluar tapi di tahan kai.
          "Aigo...uri kyungsoo cemburu hm?" Goda kai.
           "Yak! Aku tidak cemburu bodoh"
 
'tapi hanya merasakan sakit di dada kiri ku. Apa yang terjadi di dalam sana?'  Lanjut kyungsoo dalam hati.
  
         "Hei, lihat sekarang kau melamun"  suara Baekhyun menyadarkan kyungsoo yang ternyata melamun.
         "Arraseo Arraseo.... Kau belum menjawab pertanyaan ku Byun baekhyun"  kyungsoo mencoba ganti topik pembicaraan.
         "Pertanyaan apa?"  Yang langsung di terima otak polos baekhyun.
          "Apa yang terjadi sebenarnya?"  Raut baekhyun berubah cemberut ia sekarang mendadak lemas. Tangan kanan Baekhyun memegang kepala, dan kirinya memegang dada tempat hatinya bersimpuh.
         "Apa aku harus bercerita?"  Ujar baekhyun.
         "Jika tidak bisa, tidak apa apa juga. Tapi Baek, aku merasa aku adalah sahabat yang tidak baik sehingga kau yang notabene adalah sahabat ku sendiri sah tidak ingin menceritakan masalahnya padaku. Padahal aku ingin sakit yang sama seperti mu terjadi padaku, bukankah itu gunanya sahabat?"  Kyungsoo tersenyum kecut.
         "Sebenarnya..."
          "Jika kau tidak ingin cerita tidak apa apa, kami tidak memaksa"  potong kai di ikuti anggukan dari kyungsoo.
         "Sebenarnya aku.."  baekhyun berhenti sebentar, ia menahan air matanya yang ingin jatuh.
         "Chanyeol dan luhan, berciuman di ruang UKS"  final baekhyun

TBC
Hai, Mianhe kalau kurang puas sama ff ini. Oemma author lagi killer sekarang, jadi harus buat alasan jaringan wi-fi untuk buat pr.
Huuu..... tolong di bantu ya, setidaknya kasi semangat buat author. Besok author coba curi waktu lagi ne?
   

TORTURED IN BETWEEN LOVE(ChanBaek)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang