GABBY

10 2 0
                                    

Rumahnya terasa sepi. Bukan karena tidak ada orang, tapi karena tidak ada pembicaraan. Ia sangat ingin curhat ke ibunya, layaknya seorang remaja putri biasanya. Tapi ia merasa tidak dekat dengan ibunya, ia merasa ibunya tidak akan mengerti permasalahan anak muda, ibunya terlalu kaku. Mungkin itulah yang menyebabkannya jadi sering mengeluh dan berkata kasar, karena amarahnya tidak dapat tersalurkan.
"Gabby, bagaimana sekolahnya?" Padahal, ibunya sering bertanya begitu. Tapi ia tidak hanya ingin menceritakan soal sekolah, ia ingin bercerita hal lain.
"Baik ma, teman-teman baruku asik,"

Di Penghujung HariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang