Cantik

2 1 0
                                    

  "Tammy tuh cocok jadi model. Tinggal kurusin badan dikit," ujar Kate sambil menyendokan es krim ke dalam mulutnya.
  "Emang! Setuju banget! Liatin aja ntar kalo Tammy jadi model, pada nganga-nganga tuh cowok-cowok yang ngeledekin lu sekarang!" Charlie menambahkan berapi-api. Tammy hanya menatap mereka aneh lalu melanjutkan memakan es krimnya. Tammy memang sering diejek karena badannya yang besar dan gemuk, tapi dia tidak peduli. Mungkin karena sudah terbiasa diejek.
  "Eh, liat deh, Belle di sini lucu!" ujar Kate sambil menyodorkan sebuah foto muka Belle dengan smokey eyes.
  "Hm, Belle emang photogenic orangnya," Charlie menyetujui yang diikuti dengan anggukan Tammy.
  "Aku mah apa atuh, di dunia nyata jelek, di kamera juga jelek," ujar Kate bercanda.
  "Ih, apaan deh, Kate! Badan lu tuh body goals banget, tau! Gue pengen punya badan sekurus lo! Kayaknya gue dari dulu diet ga ampuh deh," ujar Christine kesal.
  "Paling enggak lu tinggi, Chris. Nggak kayak gue," ujar Charlie santai sambil menikmati es krimnya.
  "Tapi badan lo kurus, Charlie!" ujar Tammy gemas.
  "Enggak." Charlie mengelak.
  "Iya!" Tammy tidak mau kalah.
  "Enggak."
  "Iya!"
  "Enggak!"
  "Iya!" Tammy berteriak sambil berpura-pura mencekik Charlie. Charlie pun berusaha membebaskan diri dari cengkraman Tammy, yang akhirnya berlanjut ke sesi saling kelitik. 5 menit sendiri hal itu berlangsung sampai akhirnya keduanya tenang lagi.
  "Badan lo kurus, titik." Tammy memulai lagi. Charlie hanya memutar bola mata.
  "Trus? Hanya karena lo nggak kurus, nggak berarti lo nggak cantik, Tam. Mungkin lo bosen denger ini, tapi semua orang pada dasarnya emang cantik. Tinggal bergantung pada 2 hal. Satu, gimana cara kita ngerawat diri. Dua, selera tiap orang beda. Menurut gue cakep, belom tentu menurut lo cakep. Sesimpel itu." Charlie berkata panjang lebar.
  "Wes, Charlie lagi bijak nih," ujar Christine bercanda. Charlie hanya tersenyum simpul. Tapi itu adalah hal yang sangat mereka perlu dengarkan. Dan mereka merasa lebih baik setelah mendengar itu.

Di Penghujung HariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang