February 14th, pt1

2 1 0
                                    

  "Hadeuh, hari ini mah indahnya cuma buat yang udah punya pacar doang," Belle memutar bola matanya. "Contohnya buat yang di sebelah gue," Belle merujuk pada Kate. "dan yang di depan gue." Belle merujuk pada Hayley. Kate hanya menyeringai dan Hayley hanya mengangkat bahu.
  "Jangan gitu dong, sayang, jangan sedih di hari seindah ini!" Caleb yang kebetulan lewat dan mendengar hal itu menimpali Belle. Belle hanya menunjukan muka jijik. Lalu dia menyapa cepat Vincent dan tersenyum manis pada Charlie, hal ini dilihat Belle dengan jelas, lalu pergi.
  "Cepet-cepet berakhir dong, 14 Februari! Hanya mengingatkan betapa menyedihkannya menjadi jomblo..." Nicole mengeluh.
  "Lebay ah lo. Hidup nggak selalu tentang pacar, kali?" seorang cowok besar di sebelahnya, Vincent, berkomentar. "Malah, gue rasa, hari ini bakal ada yang putus."
  "Kok lo bisa mikir gitu?" Charlie bertanya dengan penasaran.
  "Cuma firasat," dia mengangkat bahu.
  "Nggak mungkin, lah! Yang ada juga orang jadian!" Nicole berargumen.
  "Mau taruhan?" Vincent berkata dengan santai. Nicole yang bergengsi tinggi pun tidak mau mundur.
  "Oke. Yang menang traktir Cadbury." Nicole menantang. Lalu mereka berdua pun bersalaman.
  "Jadi gimana nih, Kate? Hayley? Hari ini mau jalan ke mana sama pacar kalian?" tanya Ariana super penasaran.
  "Belom tau nih, Ar." jawab Kate santai. Ariana pun memalingkan mukanya ke arah Hayley, menunggu jawabannya.
  "Tau, deh. Paling dia lupa hari ini hari apa," jawab Hayley ketus, mengingat pacarnya yang tidak peka.
  "Gue juga hari ini mau ada date loh!" jawab Ariana, walau tidak ada yang bertanya, dengan super excited. Semua menatapnya terkejut.
  "Oh ya? Sama siapa? Kok gue baru tau?" tanya Charlie dengan menggebu. Ariana hanya tertawa terbahak-bahak melihat muka mereka.
  "Sama standing character Louis Tomlinson gue!" Ariana tertawa terbahak-bahak. Teman-temannya hanya memandangnya dumbfounded.
  "...jones banget sih lo." ucap Belle dengan kesal. Ariana hanya melanjutkan tertawanya. Gabby hendak mengatakan sesuatu ketika dia melihat seorang cowok tinggi datang ke arah mereka.
  "Omgomgomgomg!! Noel dateng ke arah sini!!" Gabby berkata dengan kalang kabut. Teman-temannya semua melihat ke arah cowok yang notabene adalah crush Gabby.
  "Wah, Gab, bentar lagi lo mau dieksekusi kali!" Belle berkata jahil. Yang lain pun ikut mengiyakan. Noel pun, shockingly, ternyata memang mendatangi Gabby.
  "Gab, sini bentar deh, gue mau ngomong." Noel mengajaknya. Teman-temannya yang mendengar pun saling pandang dan menahan jeritan.
  "I, iya.." Gabby hanya sanggup menjawab itu lalu pergi mengikuti Noel. Setelah mereka berdua meninggalkan tempat tadi, teman-temannya histeris.
  "Tuh, gue bilang juga apa! Pasti mereka jadian! Siap-siap cadbury ya!" Nicole tertawa mengejek Vincent. Vincent hanya menjawab dengan santai sambil tersenyum menantang, "Kita liat aja nanti."

  "Lo mau ngomong apa?" tanya Gabby setelah dia berusaha menenangkan jantungnya yang dari tadi berdetak kencang. Noel lalu menyeringai.
  "Lo temennya Melissa kan?" Noel bertanya. Gabby yang mendengar ini tiba-tiba langsung mengerti arah pembicaraan ini.
  "Iya," jawabnya dengan suara pelan. Noel pun terlihat bersemangat setelah mendengar jawabannya.
  "Tolong Kasih coklat ini ya, ke dia. Bilang, dari Noel Arthur. Soalnya dari tadi gue nggak ketemu dia. Please banget ya Gab?" Noel memohon dengan sangat. Tentu saja Gabby tidak tahan melihat senyuman 1000 watt Noel. Gabby hanya mengangguk, karena dia tidak sanggup berkata-kata lagi. Noel pun bersorak bahagia.
  "Makasih ya Gab! Makasih banget! You're the best lah! Gue nggak bakal lupain ini! Makasih banget!" Noel meremas tangan Gabby. "Makasih ya, Gab! Gue balik dulu ya ke kelas, masih ada tugas soalnya!" Noel lalu pergi meninggalkan Gabby. Gabby pun hanya menghela nafas dan tersenyum pahit. At least dengan ini dia nggak bakal lupain gue.

Di Penghujung HariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang