HOME

1 1 0
                                    

  Sangat merepotkan kalau ingin ke rumah Charlie. Rumah dia jauh dari jalan Raya, dan transportasinya pun jarang. Hal ini membuat teman-temannya malas ke rumahnya, sesering apapun dia menawarkan rumahnya untuk jadi tempat nongkrong. Dan dia pun memaklumi hal itu.
  "Ya udah," hanya itu jawaban Kate kalau teman-temannya ingin ke rumahnya. Rumahnya tidak terlalu jauh dan transportasinya pun mudah. Walau begitu, rumahnya kecil, tidak terlalu nyaman untuk dijadikan tempat nongkrong. Tapi tentu saja dia tidak menolak jika mereka ingin ke rumahnya, walau dia sangat mengerti kalau mereka tidak ingin.
  Nicole selalu menolak jika teman-temannya ingin ke rumahnya, dan tidak ada yang tahu kenapa. Padahal rumahnya dekat dari rumah, hanya berjalan kaki bisa. Sudah 4 tahun berteman dan tidak ada yang pernah masuk ke dalam rumahnya, paling jauh hanya halaman rumahnya.
  "Nginep di rumah Belle aja," Charlie sempat mengajak beberapa kali. "Jangan di rumah Gabby mulu." Rumah Belle memang besar, cukup untuk menampung jumlah mereka yang banyak. Walau begitu, rumahnya sumpek karena benar-benar tertutup.
  Lebih parah dan lebih berantakan dari rumah Belle, begitulah rumah Hayley. Alasan teman-temannya mau ke rumahnya adalah AC yang dingin dan WiFi gratis yang cepat.
  Rumah Ari adalah basecamp terbaik mereka. Rumahnya ada di seberang sekolah, dan juga cukup besar untuk menampung mereka. Hampir setiap hari mereka ke situ. Baik untuk belajar, mengerjakan tugas, maupun hanya main-main saja.
  "Nginep di rumah Gabby yuk," mungkin itu yang paling sering dilontarkan mereka. Rumah Gabby adalah rumah yang paling besar dan paling nyaman di antara rumah mereka.
  Rumah Tammy adalah yang terjauh. Walau begitu, rumahnya besar. Tapi tetap mereka jarang ke rumahnya, bahkan di antara mereka ada yang belum sama sekali.
  Rumah Christine juga cukup dekat dari sekolah. Walau begitu, mereka baru ke sana 2 kali. Itu pun karena Christine sendiri adalah orang yang jarang bersosialisasi, setelah sekolah dia langsung pulang. Kalau dipikir-pikir, dialah orang yang paling jarang ngobrol dengan mereka, di antara mereka.
  Tapi mau bagaimanapun dan di manapun rumah mereka, 'rumah' mereka adalah saat mereka sedang bersama.

Di Penghujung HariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang