NICOLE

5 2 0
                                    

  Nicole mendatangi Bele, Charlie dan Kate yang sedang membeli makan siang. Mereka hendak menyapa Nicole ketika Nicole memotong pembicaraannya.
  "Tau gak? Tau gak? Tadi gue sekelompok sama Ray lagi!! Udah 4 pelajaran gue sekelompok sama dia, apa ini pertanda gue jodoh?" Nicole segera mencerocos. Charlie menahan dirinya untuk tidak memutar bola matanya, karena itu saja yang diomongi Nicole akhir-akhir ini, tentang cowok yang disukainya, dan betapa Nicole menyangka bahwa Ray sungguh menyukainya, atau bahwa mereka adalah jodoh. Dan ini menbuat Charlie muak.
  "Asik!!" Belle berusaha terlihat bersemangat. Nicole hanya tersenyum sumringah.
  "Yang lain mana?" Nicole bertanya pada akhirnya.
  "Ari, Christine, Gabby sama Tammy masih latian basket. Kita nunggu di pinggir lapangan aja yok!" ajak Charlie. Mereka pun segera mengambil makanan mereka dan segera berjalan ke pinggir lapangan.
  Di tempat mereka biasa duduk-duduk, ternyata sudah ada Vincent yang sedang duduk, beristirahat sejenak.
  "Yo," sapa Vincent sambil menyodorkan tangan untuk tos. Mereka satu persatu pun tos dengan Vincent.
  "Gak main, cent?" Belle bertanya sambil duduk di sampingnya.
  "Yang cowok tadi udah, sekarang giliran yang cewek." jawabnya sambil mengambil makanan Belle. Lalu terdengar bunyi pluit bertanda latihan selesai. Anak-anak pun berhamburan meninggalkan lapangan.
  "Lo harus tau hari ini gue capek banget!" Ariana tiba-tiba muncul dan berbicara kepada mereka.
  "Ari! Ari! Sini deh! Gue mau cerita soal cogan gue!" Nicole berseru dengan semangat. Ari hanya menghela nafas.
  "Aduh, entar dulu ya cole, gue lagi capek, lagi males dengerin soal Ray!" Ari menolak lalu duduk bersama mereka.
  "Hah? Ray lagi? Ga capek apa lu ngomongin dia mulu? Lu terobsesi sama dia ya?" Vincent bertanya dengan heran. Muka Nicole pun berubah rautnya. Ari pun kembali bercerita. Mereka semua pun asik bercerita dan bercanda, sampai akhirnya Nicole dengan kasar berdiri dan meninggalkan mereka. Mereka semua hanya berpandangan dan diam.
  "Kebiasaan. Udah, gak usah dikejar."

Di Penghujung HariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang