CHARLIE & TAMMY

11 2 0
                                    

  "Lu tau nggak kalo William suka Batman?" Tammy bertanya dengan semangat kepada Charlie.
  "Iya, tau kok," Charlie menjawab malas-malasan sambil sibuk melihat timeline instagram-nya.
  "Iya? Kok tau?" sekarang Tammy menjadi penasaran. Charlie menegang sedikit.
  "Ehm, iya, gue pernah denger dia cerita-cerita soal Batman sama temennya.." Charlie menjawab sambil memalingkan pandangannya dari handphone-nya ke Tammy.
  "Oh, gitu.. Gue kira dia emang cerita ke elo, soalnya lo kan emang deket banget sama dia," jantung Charlie hampir berhenti berdetak saat dia mendengar ini.
  "Enggak, ah. Biasa aja. Sama aja kayak deketnya lo dan dia." Charlie berusaha terdengar santai. Tammy hanya mengangguk dan menjawab "Hmm". "Lu ngomongin dia mulu dah. Suka yaa?" Charlie memancing sambil tersenyum iseng, walau dia sendiri sudah tahu jawabannya, tapi dia ingin mendengarnya langsung dari mulut Tammy.
  "Enggak, elah. Gue suka orang kayak dia? Hih." Tammy memasang muka jijik. Charlie hanya tertawa lepas. "Dia tuh nyebelin abis. Udah pelajaran nilainya bagus semua, olahraga jago, ganteng, kaya, baik banget lagi! Kayak nggak ada kekurangannya! Coba, emang ada manusia kayak gitu?!" tanya Tammy dengan penuh emosi. Charlie tertawa terbahak-bahak.
  "Jadi makin cinta ya?" Charlie bertanya iseng. Tammy membantah dengan sangat, walau terlihat rona merah muda di pipinya. "Ya nggak apa-apa sih kalo suka sama dia, toh dia emang perfect, siapa sih yang nggak bakal kepincut sama dia?" 'termasuk gue,' Charlie melanjutkan dalam hati. 'Maaf ya Tam, gue bener-bener nggak bermaksud buat nikung lo.'

Di Penghujung HariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang