Story I (Sekuel)

12.6K 1K 51
                                    

KookV
Jeon Jungkook
Kim Taehyung

______________________________________

"Aku mencintaimu, Tae."

Dari sekian alasan konyol untuk menghindari Jungkook, Taehyung hanya bisa memilih alasan payah semacam sakit. Sungguh, ciuman, pernyataan Jungkook, baunya, sentuhannya pada malam itu masih berbekas, masih teringat dan masih bisa Taehyung rasakan. Dia memeluk tubuhnya sendiri dan bayangan Jungkook akan muncul, itu membuatnya malu setengah mati.

"Sayang, ada Jimin."

Jimin?

Oh-hanya Jimin.

Jimin membuka perlahan pintu merah itu, dan mendapati Taehyung yang tertutup selimut hingga dadanya.

"Kau tidak pakai baju Tae?"

Bugh

Lemparan bantal terbaik selama hidup Jimin, tepat mengenai hidungnya meski dalam radius yang jauh.

"Diam, dan kenapa kau kemari?" Jimin dengan hati-hati mendekati Taehyung, mengambil duduk diujung tempat tidur luas itu. Dan bisa Jimin lihat Taehyung memang tidak memakai kaos, karena pundaknya terlihat.

Jimin jadi tidak fokus. Taehyung memang tidak memakai kaos, dia harus bergelung di dalam selimut dan itu membuatnya gerah.

"Kau sudah lama tidak masuk English club, Jungkook mencarimu." Cicit Jimin pada kalimat terakhir. Wajah Taehyung agaknya berubah jadi sedikit menjijikkan untuk terlihat oleh Jimin, jadi dia menatap ke arah lain.

"Sekolah jadi sepi tanpamu,"

Biasanya kan ramai kalau sudah ada Taehyung dan Jungkook yang suka membuat keonaran.

"Aku akan mengirim surat dokternya untuk ijin sepuluh hari ke depan."

Jimin berkedip.

"Apa? Sepuluh? Kau sakit apa?"

"Sakit jiwa."

"Yah! Kau pasti sakit serius? Kanker?" Jimin lebih dulu menarik guling di dekat Taehyung sebelum lelaki cantik itu kembali melemparnya.

"Serius Taehyung, matamu kenapa?"

"Aku tidak bisa tidur."

"Apa? Kenapa bengkak juga?"

"Aku memukulnya agar bisa tidur."

"Serius Kim!" Taehyung mendesah berat. Bagaimana mungkin Jimin dengan polosnya bertanya begitu? Sementara Jimin juga tahu sendiri ceritanya, iya! Namjoon menyebarkan rekaman itu ke seluruh sekolah! Tiba-tiba Taehyung menyipitkan matanya curiga.

"Jimin, ini aneh jika kau menjengukku. Bahkan saat aku jatuh dan kepala ku terbentur sepulang dari rumah Namjoon kau hanya mengirimiku sms."

"Ha? Lalu?" Jimin jadi gugup. Taehyung mendekatkan wajahnya, bermaksud mengintimidasi. Jimin menunduk kalem.

"Katakan."

"Apa Kim?"

"Kau bersekongkol juga kan? Atau.."

Jimin langsung menyergap bahu Taehyung dengan tatapan aneh. Dan mengulum bibirnya sendiri. Taehyung mengangkat sebelah alisnya, Jimin langsung menunduk lesu.

"Maafkan aku Tae.. aku bukannya bermaksud begitu, aku hanya ingin kau baikan saja, maksudku.. sampai kapan kalian akan bertengkar?" Jimin memejamkan matanya siap di pukul, tapi dia juga mencengkram bahu Taehyung agar lelaki cantik itu tidak melakukannya.

Daily KookVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang