Taehyung menahan geli sambil berkacak pinggang di bawah sebuah pohon, memperhatikan Jimin yang hampir saja terjatuh dari atas pohon. Kasihan juga kalau pantat apple itu mendarat di atas tanah yang berjarak dua meter dari posisi Jimin sekarang.
"Terima kasih~" Taehyung duduk diatas cap mobil mempertahankan wajah dinginnya saat melihat Jimin sudah berhasil menyelamatkan seekor kucing yang terjebak di atas pohon pada pemiliknya. Jimin berlari kecil ke arahnya.
"Sudah, ayo kembali ke kantor." Taehyung mengulurkan kedua tangannya mengundang alis Jimin terangkat sebelah.
"Gendong?" Jimin menghela napas, dia berbalik memunggung, menunggu Taehyung naik ke atas punggungnya.
"Hap!"
"Bagaimana kalau menemui Namjoon hyung dulu?"
"Makan dulu Jim, mana bisa bertugas saat lapar."
"Astaga, sebentar saja."
"Oke, kau yang traktir." Taehyung melempar senyuman berbentuk hati pada Jimin. Jimin hanya mendengus dan ikut masuk ke dalam mobil.
***
"Itu apa?" Taehyung hampir saja menyentuh kantong plastik berwarna putih karena terletak tak jauh dari kripik kentang Namjoon di atas mejanya sebelum Namjoon buru-buru mengambilnya dengan mata tajam kesal karena Taehyung selalu saja seenaknya masuk ke dalam ruangan atasannya sambil memakan segala makanan di sana.
"Astaga, pelit sekali."
"Kau punya peliharaan kaya, tapi masih saja mencuri makananku?"
Taehyung mengumpat dengan senyum geli. "Hyung, aku ini polisi."
"Ya, kau polisi, siapa yang bilang kau bukan polisi?" Taehyung mengambil duduk di atas meja Seokjin yang tidak jauh dari meja Namjoon. Bukankah keuntungan sendiri memiliki pangkat tinggi? Bisa meminta kekasihnya satu ruangan dengannya.
"Jangan mengejekku."
Tentu saja Namjoon hanya mengejek dari nada suaranya. Tapi Namjoon segera menepis perasaan bersalahnya melihat bagaimana Taehyung menyeringai padanya. Anak manis itu terkadang terlihat liar dan menakutkan saat ada yang membuatnya tidak senang.
"Jadi itu apa?"
"Yang penting ini bukan makanan. Ayolah, apa kau tidak ada tugas?"
"Ada, menurunkan kucing dari atas pohon tadi. Dan sekarang aku sangat lelah."
Fuck. Bahkan yang menurunkan kucing tadi bukan Taehyung, anggap saja Taehyung sedang marah secara halus karena seharusnya Namjoon menghubungi pemadam kebakaran, bukan dia yang sedang kelaparan untuk menunda jadwal makan siangnya menyelamatkan kucing milik mertua Namjoon.
Dan sekarang siapa yang akan bertanggung jawab saat dia kelaparan?
"Kau tahu benar apa yang aku pikirkan hyung, berikan itu."
"Ini bukan makanan, Tae."
Taehyung mengerutkan keningnya, sepertinya Namjoon memasang ekspresi panik yang tidak terlalu terlihat.
"Lalu?"
"Sesuatu yang bisa membunuhku kalau Kepala Jeon sampai tahu."
"Jeon? Jeon.. Jungkook?"
Namjoon duduk diatas mejanya sendiri, tampak begitu banyak beban di wajahnya, Taehyung jadi tidak tega sendiri melihatnya. Entah kenapa dia jadi tahu alasan kenapa Namjoon terlihat seperti pria yang berumur.
"Seperti yang kau tahu, Jungkook adalah anak Kepala Jeon. Setiap laporan kriminal sekecil apapun akan masuk ke dalam agenda harian, dan kepala Jeon akan mengeceknya setiap minggu." Taehyung mendengarkan dengan baik sampai mata lesu Namjoon menatapnya melas.
