Story XIV

8.1K 725 19
                                    

I don't have to write the main pair and the main cast everytime. Actually, This is KookV's story.

Happy reading!

***

Primadona malam ini adalah Park Jimin, kediaman megah milik Kim Seokjin sedang melakukan pesta besar yang dilakukan tidak tanggung-tanggung oleh tuan rumah. Remaja nakal itu memanfaatkan rumah besar yang orang tuanya belikan di kota besar Seoul untuk berpesta sepuasanya dan hampir setiap minggu. Tamu yang hadir bisa saja ada yang tidak di undang, who's cares?

Seokjin hanya mahasiswa kaya yang masih semester tiga tapi dia berpesta setiap minggu entah tujuannya apa.

Kembali pada Park Jimin, lelaki super seksi yang kini berdiri dengan elegan berbalut kemeja maroon tipis, menunjukkan bentuk tubuh luar biasa seksi dimata semua orang. Rambut perak yang di rapikan ke samping, mata sayu yang akan selalu tampak seksi juga bibir penuh yang menggoda. Siapa yang tidak ingin berakhir dengannya malam ini? Sadar menjadi rebutan, Jimin membuat pesta kali ini jadi berbeda.

"Bagaimana kalau seluruh penerangan di ruangan ini dimatikan lalu siapa yang bisa menangkapku atau bahkan menciumku akan menjadi pasanganku malam ini." Disambut oleh riuh para tamu yang hadir, Jimin tersenyum angkuh, semunya setuju, mata tajam seorang lelaki tampan berambut coklat terang kini menatap Jimin penuh hasrat, dia menyeringai.

"Park Jimin menantangmu, Jungkook." Hoseok menepuk pundak lelaki tampan di sebelahnya yang meminum wine berwarna merah darahnya dengan tenang. Jimin jelas menatap ke arah Jungkook dengan senyum menantang yang membuat Jungkook tersenyum licik.

"Jelas sekali, dia cari mati. Akan ku ikat si nakal itu di ranjang malam ini." Jungkook mengusap bibirnya yang basah. Seokjin tertawa dan menuju ke arah para pelayan, memberi instruksi untuk mematikan penerangan setelah dia memerintah nanti.
Ah, Jungkook, lelaki tampan menyaingi sang dewa itu harus menjadi sedikit buas untuk mendapatkan incarannya, meski biasanya dia bisa saja memacari semua orang tapi dia suka yang susah di dapatkan.

Contoh, Park Jimin.
Sesuai harga, sesuai kualitas bukan? Jungkook sangat suka tantangan.

"Siapapun yang kalian cium maka akan jadi pasangan kalian malam ini." Tambah Seokjin yang malam ini tidak kalah menyita perhatian dengan rambut soft pink dengan tubuh tinggi tegap dan gagah berbalut jas abu-abu, mengangkat jemarinya bersiap untuk menjentikkannya.

Klick!

Kemungkinannya adalah jika Jimin menyukainya juga, lelaki itu tahu harus melangkah kemana, karena nyatanya Jungkook belum bergerak dari tempatnya. Dan benar saja, Jimin terkikik di hadapan Jungkook.

"Kau sangat mengenalku." Jungkook tertawa, dia tahu Jimin ada di hadapannya meski begitu gelap.

"Kenapa tidak bilang saja kau ingin aku, hm?"

"Jahat sekali Jeon. Kau bahkan tidak berusaha mencariku."

"Untuk apa? Kau pasti akan datang sendiri." Jungkook menarik lengan yang dia yakini adalah Jimin karena bergerak di depannya. Menarik lengannya dan meraup bibirnya. Tapi bibir ini tipis dan beraroma coklat, apa Jimin semanis ini?

"Jungkook?" Tanya Jimin heran karena Jungkook diam.

"Mmmphhtt!" Jungkook membuka matanya lebar-lebar, saat di dorong dengan kasar oleh seseorang, penerangan kembali hidup. Dan Jungkook kembali di buat terkejut dengan lelaki berambut blonde yang menatap sangar padanya dan mengusap-usap bibirnya kasar.

"Si-" Jimin menatap lelaki yang lebih tinggi darinya itu. Cantik, benar-benar cantik tapi juga tampan, tidak, manis, astaga mata kucingnya menggemaskan sekali, bibirnya semerah mawar, hidungnya tinggi. Jimin sampai mengakui lelaki ini ratusan kali lebih seksi dari Jungkook atau dirinya.

Daily KookVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang