Story XVIII

7.9K 624 83
                                    

Namjoon- seorang polisi berusia dua puluh tujuh tahun, lelaki berambut dark green dengan alis tebal yang menantang bergaris tegas membingkai wajah tampannya, rambut rapi - beberapa saat yang lalu sebelum seorang anak kecil datang ke hadapannya dengan wajah merah muda hampir di keseluruhan wajah kecil itu.

Namjoon membuka dua kancing baju atasnya dan mengangkat panggilan.

"Bibik, apa lagi yang terjadi sekarang?"

Namjoon melirik Seokjin- bawahannya yang sekaligus merangkap sebagai kekasihnya membawa tas besar yang entah apa isinya. Membawa anak berusia sekitar empat tahun itu ke atas mejanya sendiri.

"Siapa namamu hm?"

"Ha..ni."

"Aigooo, Hani-ah, umur berapa sekarang?"

Namjoon kembali fokus pada seseorang yang terdengar kacau disana.

"Jungkook lari bersama seorang janda, dan itu adalah anak janda itu, namjoon. Ku mohon bantu aku membawa Jungkook pulang dari si ja-"

Namjoon buru-buru menutup speaker  ponselnya saat orang itu akan mengatakan perkataan kasar sementara disitu ada anak kecil. Apalagi objek yang dimaksud adalah ibu anak itu, walaupun si anak kecil bernama Hani itu tidak akan pernah mengerti.

"Aku polisi - maksudku, Jungkook kabur dengan keinginannya sendiri. Dia sudah besar bibi Jeon. Biark-"

"Tidak! Dia anak ku satu-satunya. Aku tidak akan membiarkan dia jatuh pada tangan si ja-"

"Astaga, bibi sudah cukup. Baik, aku akan mencarinya."

"Terima kasih Namjoon-ah. Dan kumohon tolong jaga anak itu. Aku benar-benar muak dengan semua ini. Rasanya kepalaku akan pecah. Kenapa anakku sangat-"

Seokjin tertawa pelan melihat raut wajah kusut kekasihnya. Namjoon memijit pelan pelipisnya dan menatap Seokjin juga gadis kecil di sampingnya.

"Kau mengganti pakaiannya?"

"Hm. Cantik bukan?"

Seokjin sangat suka anak kecil, terkutuklah nyonya Jeon yang sama liciknya dengan anaknya -Jungkook yang suka sekali memanfaatkan keadaan. Namjoon bisa saja menolak jika dia tidak ingat bahwa kepala kepolisian adalah Tuan Jeon, ayah Jungkook yang bisa memenggal kepalanya jika sampai tahu Jungkook kabur bersama seorang janda.

"Apa itu baju Namseok?"

Seokjin tersenyum manis. Namjoon mendekat dan mencium pelipisnya.

"Aku akan segera melamarmu hyung. Maaf sudah membuatmu dan Namseok menunggu sangat lama."

****

Apa yang Namjoon takutkan adalah saat dia tidak memiliki solusi apapun atau rencana cepat seperti biasanya. Dia tidak tahu dimana tepatnya lokasi Jungkook berada.

Kepolisian sangat sibuk dan Jungkook berulah saat di situ hanya ada Jimin yang bebas tugas. Selama Jimin melacak posisi Jungkook, Namjoon menunduk malu karena harus di tertawai oleh seseorang yang sudah lama tidak dia temui.

Mantan kekasihnya.

"Kim Taehyung."

"Ya?"

"Berhenti menertawaiku."

Lelaki bertubuh ramping dengan rambut coklat lembut itu menyipitkan matanya dengan tawa yang semakin kencang.

"Baiklah, maafkan aku hyung. Kau terlihat lebih menyedihkan daripada terakhir kali kita putus."

Daily KookVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang