Jeon Jungkook
Kim Taehyung***
"Oppa."
Lelaki tinggi kurus bernama oppa- maksudnya, bernama Kim Taehyung, umur sekitar sepuluh tahun- wajahnya tapi, umur sebenarnya sembilan tahun - menurut tingkah laku, baiklah, umur yang paling benar adalah sepuluh tambah sembilan, yup, tiga puluh satu, maaf ulangi, sembilan belas tahun.
Taehyung menatap aneh perempuan random yang masuk ke pekarangan rumahnya sambil memeluk lengannya.
"Siapa?" Perempuan itu cemberut. "Aku Somi."
Somi? Somi.. siapa ya?
"Oppa mau jadi pacarku?"
Eh, gila. Taehyung berkedip beberapa kali, mari mengulang beberapa menit sebelumnya. Taehyung baru saja pulang kuliah, dan saat mau masuk ke rumah tiba-tiba si Somi ini menyambar lengannya.
"Kau siapa sih?" Akhirnya Taehyung yang galak mulai risih.
"Aku Somi! S-o-m-i. Aku stalkermu oppa. Aku suka-"
Bla bla bla. Taehyung mencoba menjauhkan tangan perempuan bernama s-o-m-i itu tapi heck, kenapa kuat sekali? Astaga lengan kurus tidak berguna, mana mungkin kalah sama lengan perempuan?
Jika sepupu gilanya tahu dia seperti ini, mungkin dia akan ditertawai-
"Oi, sepupu Kim!"
Masa bodoh. Taehyung merasakan sudut bibirnya berkedut, kesal dan malu. Panjang umur Jeon.
"Ah, sayang!"
"A-apa?" Somi lengah, Taehyung segera melepas dan berlari kecil dengan ceria menuju lelaki tinggi berambut coklat cerah yang menatapnya hina sekali.
"Bantu aku." Taehyung mengeratkan giginya dan menyingkirkan koper di hadapannya. Sepupu Taehyung itu cepat tanggap walaupun tidak tega untuk tertawa jadi dia berdehem dan mengusap rambut Taehyung, hingga yang punya melotot.
"Halo sayang. Aku sudah pulang,Kau menyewa pembantu baru lagi?" Somi menjatuhkan rahangnya beberapa senti, matanya memerah marah. Taehyung memeluk lengan sepupunya itu dan bersandar di pundaknya. "Bukan. Aku bahkan tidak kenal dia."
Sialnya, si lelaki satunya malah menganggap Taehyung terlalu imut, dan lupa bahwa mereka sedang berakting, jarang-jarang juga si manis ini jinak, pikirnya.
Dan jahilnya datang. Sepupu Taehyung, pemilik gigi kelinci itu memeluk pinggang Taehyung mesra. Membuat Taehyung hampir tersedak.
"Ah.. uh- Jungkook?"
"Iya sayang?" Taehyung menggeliat tidak nyaman dan Jungkook malah menikmati reaksinya.
"Lepas bodoh! Dia sudah pergi!"
Jungkook melongo melihat si perempuan tadi sudah lenyap. The real Taehyung is back.
"Dasar mesum, gila, psyco, sinting, biadab, kurang ajar, keparat." Taehyung melenggang pergi tanpa peduli dengan dua koper besar milik sepupunya itu. Kemana rasa terima kasihnya?
Tapi manis kok, manis sekali. Jungkook rasanya gemas sendiri, jadi ingin menjambak perempuan tadi hingga botak, Jungkook sangat bersemangat karena di sambut sangat istimewa."Ah sepupu Jeon, kau hanya tinggal di sini sebulan bukan?"
"Hm, aku hanya melakukan study di daerah sini lalu pulang." Tekannya di kata terakhir, Taehyung tersenyum puas. Tapi tetap tidak senang karena harus tinggal berdua dengan sepupu mesum dan biadab itu. Rasanya sangat mengganggu.
Bagaimana kalau dia ikut khilaf nanti? Ah, mereka kan saudara sepupu, mana mungkin sih?
Yang sangat tidak mungkin, seperti kemungkinan bahwa ibunya lebih menyayanginya daripada Jungkook, kita bicara tentang ibu kandungnya yang rasa ibu tiri karena dengan teganya membiarkan anak perawan mereka tinggal hanya berdua dengan lelaki sebuas Jungkook.