Story VIII

10.1K 939 98
                                    

KookV
Jeon Jungkook
Kim Taehyung

****

"Morning babe."

Seorang lelaki manis berambut hitam baru saja membuka mata saat sudah tidak tahan dengan suara berat berikut tiupan halus di kedua matanya.

"Mana sarapanku sayang?"

Si lelaki tampan berambut sama sepertinya kini tengah merangkak kembali ke atas tempat tidur, si lelaki manis hanya memutar bola matanya malas.

"Mau sarapan?" Tanya si lelaki manis, si tampan bergumam sambil mengusap pipinya.

"Kalau begitu lepaskan ikatan tanganku, bodoh. Kau suka sekali menyiksa orang. Dan jangan ikut-ikutan masuk ke dalam selimut atau tidak ada sarapan." Si lelaki tampan hanya menggeleng menandaskan permintaan lelaki manis yang kini berusaha melepaskan ikatan tali ikat pinggang miliknya yang masih ada di tangannya sejak semalam.

"Kalau aku membukanya malah tidak akan ada sarapan."

"Jungkook!"

****

Jimin menyikut lengan lelaki berambut coklat gelap di sampingnya, mata nakalnya memperhatikan beberapa perempuan seksi di hadapannya.

"Diamlah, kau bisa melubangi lenganku."

"Taehyung, kau tidak seru. Lihatlah, banyak perempuan cantik disana." Taehyung menjatuhkan tas besarnya dan mendudukinya malas.

"Begitukah? Lalu aku harus apa?" Tanyanya tidak berminat, Jimin ikut-ikutan duduk di atas tas panjang Taehyung.

"Dekati salah seorang dari mereka! Junny suka kamu, loh."

"Setelah itu aku akan mengajaknya duduk di sampingku saat bus datang, lalu malam harinya aku akan membawanya ke dalam hutan saat pelatihan organisasi nanti, begitu?"

"Jah! Kau pintar sekali, Tae, tapi berhentilah dengan teori, cepat kau lakukan." Taehyung mendesah dan menggandeng Jimin dengan erat seolah ingin meremukkan tubuh lelaki yang lebih pendek darinya itu. Meski kenyataannya tidak bisa, kita sedang bicara otot bukan tinggi badan.

"Kau ingin tahu jawabanku?" Desis Taehyung rendah. Jimin merinding.

"Tidak, tidak. Kurasa tidak." Jimin buru-buru berdiri saat bus yang akan membawa murid di jurusan mereka ke sebuah tempat yang masih dirahasiakan oleh para pengurus acara datang.

"Tunggu aku, awas kau sampai duduk dengan yang lain." Ancam Taehyung yang dibalas gumaman sebal dari Jimin. Jimin bersiul ringan saat Taehyung dengan mudahnya melewati kerumunan karena badan langsingnya.

"Taetae"

"Hm?" Taehyung membantu Jimin menaruh tas di atas kursi.

"Jangan berkencan dengan wanita."

"Kenapa?"

"Mereka akan berakhir berlari sambil menangis dan mengeluh kenapa pacar lelakinya lebih cantik darinya." Jimin nyengir, Taehyung sengaja menepis ranselnya dan hampir mengenai Jimin, Taehyung dengan jahatnya malah duduk dan tidak mau membantu. Salahkan mulut kurang ajar Jimin, masih untung dia tidak mengumpat bukan?

Karena kontrak forum atau larangan di organisasi saat pelatihan salah satunya adalah jangan berbicara kotor.

"Kenapa menahannya sayang?" Goda Jimin, dihadiahi tatapan imut-coret berbahaya dari Taehyung.

"Oh, komite disiplin satu bus dengan kita, pantas saja." Taehyung tidak memperdulikan ucapan Jimin yang tidak jauh dari para komite itu tampan, bertubuh besar, berwajah dingin, dan sangat ideal untuk menjadi -pengawal- pacar.

Daily KookVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang