-Hesti POV-
"Ehem!! " kata Puput.
"Ada yang gak inget ada banyak orang disini. " kata Nisrina.
"Eh , sorry - sorry." kata cowok itu.
"Iya gak papa, kenalin nama gue Hesti." kata gue dengan memperkenalkan diri gue.
"Oh hai, nama gue Ifan. Lengkapnya Ifan Pratama. Lo kelas apa?" balas Ifan.
"10-8, lo?" tanyaku.
"Gue 10-7, gue balik ke kelas dulu ya." kata Ifan.
"Eh jangan balik dulu, kenalin nih temen gue satu-satu." kata Hesti menahan Ifan yang hendak ingin pergi."
Setelah itu Ifan memperkenalkan dirinya kepada teman Hesti satu persatu, setelah itu Ifan langsung pamit pergi dengan terburu-buru.
Saat Ifan pergi terjadi kehebohan diantara kami.
"Ciyee Hesti dapet kenalan baru, ceritanya bakal jadi teman tetangga yap." kata Hesti.
"Hahahaha." tawa semua teman-teman Hesti.
"Bakal jadi pacar nih." kata Herera.
"Wah bakal dapet traktiran nih, hehehe." kata Frista.
"Apaan sih kalian, udah yuk balik ke kelas." kata Hesti.
Setelah itu semuanya kembali ke kelas karena sebentar lagi waktu istirahat akan selesai.
Saat di kelas, susana sangat berbeda.
-Sisca POV-
"Guys, liat deh gue udah temenan sama Abiyoga." kataku dengan antusias.
"Bakal dinner bareng Abiyoga nih." kata Frista.
"Wahhh, so sweet." kata Nisrina.
"Aku kapan?." kata Puput, Hesti, Herera bersamaan.
Tiba-tiba Jasmine datang dengan Hani.
"Sis, dapet pinnya Abiyoga?." tanya Jasmine.
"Dapet dong, bahkan udah temenan. " kataku dengan bahagia.
"Enak banget ih, bagi dong. " minta Jasmine.
"Ogah, cari aja sendiri sono. " kataku.
Pembicaraan terputus karena kak Abiyoga dan kak Dea sudah masuk ke kelas.
"Halo dek. " kata kak Abiyoga.
"Gimana, siapa yang udah dapet pin gue yang pertama dan udah jadi temen gue. Sini maju ke depan. " kaya Abiyoga dengan tangannya menyilang di dada.
Tidak ada satupun yang maju ke depan selain aku, jujur aku sangat malu karena hanya aku yang maju ke depan.
Saat aku di depan semua mata memandangiku.
"Saya kak. " kataku dengan berjalan ke depan kelas.
"Wahhh, hebat juga kamu ya bisa taklukin kak Reza. Oke, sesuai perjanjian malem minggu besok gue jemput. Contact lo? " tanya Abiyoga.
"Fransisca Anastasya Valerie kak. " balasku.
"Okey, ntar gue chat. Silahkan duduk. " pinta Abiyoga.
Setelah itu kegiatan berjalan dengan baik, hari berlalu sangat cepat dan sudah tidak terasa ini adalah hari ke-3 hari terakhir masa orientasi siswa.
Pada jam terakhir nanti ada ujian penjurusan. Aku sangat takut, karena aku tidak yakin apakah aku akan masuk ipa atau ips. Tapi semalam aku sudah berusaha belajar mati-matian untuk ujian hari ini.
Ujian pun berlangsung, suasana begitu menegangkan. Guru yang mengawasi kelasku pun sangat galak. Ujian sudah selesai dan semua siswa pulang, aku sudah tidak sabar besok aku masuk kelas apa. Dan aku berdoa semoga aku sekelas dengan Puput, Nisrina, Hesti, Herera, Frista, Hani dan Jasmine.
Hari ini hari yang kutunggu, aku langsung menuju papan pengumuman. Dan aku melihat aku masuk kelas 10 ipa 5, yang semakin buat aku bahagia aku sekelas dengan mereka.
Akupun langsung menuju ke kelas 10 ipa 5 dan duduk di sebelah Puput. Depan belakang dan sampingku masih tetap sama. Karena ini hari pertama setelah MOS semua guru mengawali dengan perkenalan tanpa pelajaran.
Saat jam ke 6 berlangsung ada seorang wanita yang masuk ke kelasku bersama wakasek kesiswaan.
"Permisi bu, ini ada siswa baru pindahan dari SMA Pelita Kalimantan. " kata Pak Budi.
"Oh iya pak, mari masuk dan perkenalkan diri. " kata Bu Yayuk.
"Baik, saya tinggal dulu ya bu. Permisi. " kata pak Budi.
"Iyaa pak. "
"Ayo perkenalkan diri kamu ke teman-teman. " kata Bu Yayuk.
"Hay teman-teman. Nama saya Reina Pratama Putri, saya berasal dari SMA Pelita Kalimantan. Kenapa saya pindah? Karena papah saya pindah dinas di Jakarta. Dan sekarang saya tinggal di rumah mamah, karena selama papah dinas di Kalimantan sama saya, di Jakarta mamah tinggal sama kakak saya. Sekian dan terimakasih. " kata Reina.
"Oke, kamu duduk disana sebelahan dengan Syasya. " kata bu Yayuk.
Kriiiiiingggg.
Bel istirahatpun tiba, dan aku serta teman-temanku berjalan ke kantin. Saat aku sedang berjalan di kantin Reina jalan dengan kak Reza, dia kelihatan dekat sekali dengan kak Reza. Bahkan seperti orang pacaran, tangan Reina menggelayut di tangan kak Reza.
"Kenapa aku sangat benci melihat Reina sama kak Reza? " batinku.
"Argghh!!! Apaan sih? Apa hubungannya sama gue? Gue kan sukanya sama Abiyoga? Ngapain juga cemburu sama kak Reza!"
"Eh, ngapain lo? Cemburu yak! " kata Frista mengejutkanku.
"Apaan sih? Kagak!!! "
Setelah itu aku melanjutkan jalan ke kantin. Selama di jalan aku masih memikirkan ada hubungan apa kak Reza dengan Reina, kenapa hati ini begitu panas.
---------------------------------
Hai readers.
Makasih udah baca:)Jangan lupa vote dan comment yap :)
MAKASIH.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Cinta Tak Harus Memiliki
Teen FictionMaaf.. Aku telah jatuh cinta padamu. Dan maaf.. Karena ku takkan bisa berhenti mencintaimu. kini ku tau, kau telah memilihnya untuk mengisi hatimu. Tuhan, Kenapa kau berikan cinta yang tak bisa ku miliki? Cinta yang hanya menjadi bayangan semu d...