26.

7.7K 238 1
                                    

Sekarang aku sedang merapikan baju-baju ku, aku berniat untuk pergi dari rumah ini. Entah kemana aku akan tinggal dan menetap. Aku tak tahu. Masalah uang aku masih memiliki tabungan yang isinya cukup untuk menghidupi ku di luar bahkan lebih. Jika nanti isinya menipis mungkin aku akan bekerja paruh waktu.

****
Aku menelfon kak Reza meminta jemput padanya.

20 menit kemudian kak Reza sudah sampai di depan rumahku.

"Kamu mau kemana?" Tanya kak Reza.

"Nanti aku ceritain, sekarang anterin aku ke apartemen aku dulu."

"Gimana caranya coba? Kamu bawa koper segede gajah gitu." Ucapnya terkekeh.

Aku memukul lengannya pelan.

"Terus gimana dong?" Tanyaku.

"Kamu gak bawa mobil?"

Aku menggeleng.

"Kalo aku bawa mobil, aku bakalan ketauan pergi kemana."

"Ya udah, naik taksi aja. Koper dan tas kamu masukin taksi, kamu bonceng aku."

Aku tertawa mendengar ucapan kak Reza.

"Apaan sih, nanti kalo koperku hilang gimana? Masak ada cuma koper doang yang naik taksi, tapi orangnya enggak." Ucapku terkekeh.

"Ya udah, kamu naik taksi. Aku ikutin dari belakang."

Aku mengacungkan jempolku pertanda setuju dengan ucapan kak Reza, dan langsung memberhentikan taksi.

Selama perjalanan, aku selalu melihat kebelakang. Karena aku khawatir jika kak Reza menghilang, aku seperti anak kecil bukan mengkhawatirkan orang yang jelas jelas tidak akan menghilang?

"Berhenti di depan ya pak." Supir taksi langsung menganggukan kepalanya.

Sampai di depan apartemen aku langsung membayar ongkos taksiku. Dan kak Reza memarkirkan motornya.

Kami langsung melangkah masuk ke dalam. Apartemen ku berada dilantai 30, lantai teratas bangunan ini.

Tepat di depan apartemen nomor 10, aku langsung memasukkan password apartemen.

Apartemen ini aku beli dengan uang yang aku peroleh dari tabunganku juga, tabungan yang aku kumpulkan sejak kecil. Bahkan sejak masih dalam kandungan, karena mamah ingin aku memiliki pegangan jika sudah besar nanti. Nominal yang dimasukkan ke dalam tabunganku tidak pernah sedikit, jadi daripada uang itu jarang terpakai aku belikan apartemen jika aku butuh suatu saat nanti. Dan see? Aku benar membutuhkannya sekarang, bahkan keluargaku tidak ada yang tau jika aku memiliki apartemen.

Kami langsung masuk ke dalam apartemen, dan betapa terpukaunya diriku dengan apartemen yang tak pernah aku kunjungi.

Kami langsung masuk ke dalam apartemen, dan betapa terpukaunya diriku dengan apartemen yang tak pernah aku kunjungi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ketika Cinta Tak Harus MemilikiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang