3.

16.7K 485 2
                                    

Semua mata masih menatapku dengan kak Reza mengisyaratkan untuk menjawab apa yang terjadi denganku dan kak Reza.

"Permisi." Kata kak Reza.

"Iyaa rez?" Balas kak Dea matanya menatap tanganku yang masih digenggam kak Reza.

"Ini ada yang terlambat, maaf tadi gue pinjem bentar nemenin gue keliling." Penjelasan kak Reza.

"Oke, suruh duduk aja za." Kata kak Dea.

"Udah gih sana duduk." Pinta kak Reza.

"Tapi kak..." kataku dengan mataku yang menatap tangan kak Reza yang masih menggenggam tanganku.

Kak Reza mengikuti arah mataku, dan dia langsung melepas genggaman tangannya.

"Sorry sorry." Ucap kak Reza dengan memberi senyum manisnya.

Tanpa menjawab pertanyaan kak Reza aku langsung duduk di bangku ku.

"Eh, lo serius tadi nemenin kak Reza keliling?" Tanya Puput.

Saat aku ingin menjawab terpotong oleh pertanyaan-pertanyaan dari teman temanku.

"Gimana ceritanya sis?" Tanya Herera.

"Sumpeh demi apa lo digandeng ama kak Reza? Serius tadi itu beneran elo?" Tanya Hesti dengan gaya khasnya dia yang polos dan asal ceplos.

"Siskaaa, gue pengen." Kata Jasmine.

Aku pusing dengan semua pertanyaan-pertanyaan yang memekakkan telingaku.

"Ah diem deh, ntar gue ceritain." Kataku.

"Elahh, sekarang aja." Kata Hani penasaran dengan apa yang terjadi denganku.

"Diliatin sama kak Dea tuh, mau pada dihukum." Ancamku.

"Yahhh, okelah." Ucap Nisrina.

Setelah semua diam aku merasa lebih tenang. Sekarang suasana menjadi hening hanya celotehan-celotehan kak Dea yang mengisi kelasku.

Saat suasana hening tiba-tiba ada yang masuk, seorang lelaki. Menggunakan jas osis, dia kelihatan sangat tampan dan cool.

Semua mata memandanginya kecuali anak laki-laki karena pasti mereka tidak tertarik, iya kali cowok suka sama cowok.

"Halo kak Dea, sorry gue telat tadi ngurusin proposal bentar." Kata laki-laki itu.

"Oke gapapa, kenalin diri kamu dulu ke adeknya." Balas kak Dea.

"Oke kak." Kata laki-laki itu.

"Halo adek-adek, perkenalin nama gue Abiyoga dari kelas XI mipa 4. Disini gue temenin kak Dea jadi pengampu kelas kalian selama MOS berlangsung, ada yang ingin ditanyakan?."

Kak Abiyoga terlihat sangat ganteng, keren ditambah lagi lesung pipit di kedua pipinya. Senyumannya begitu manis membuat semua wanita meleleh mrlihatnya, termasuk aku.

"Kayaknya gue naksir deh sama Abiyoga." Kataku dengan masih menatap lekat-lekat wajah manis Abiyoga.

"Gak cuma lo doang yang naksir, gue juga naksir." Balas Jasmine.

"Punya gue tuh jangan lo embat!" Kataku kesal menatap sinis Jasmine.

"Ya siapa cepat dia dapat." Balas Jasmine.

"Gimanapum caranya harus gue yang bisa dapetin Abiyoga! Harus!" Batinku.

"Pin BB kak?" Tanya Jasmine dengan nada yang keras.

"Kalo kalian mau dapetin pin BB, line dan semua sosmed gue minta sama Kak Reza." Kata kak Abiyoga.

"Dan yang pertama bisa dapetin itu bakal gue ajak dinner berdua."

Mendengar ucapan kak Abiyoga suasana kelas menjadi ramai, sepertinya mereka sedang membuat siasat untuk mendapatkan pin BB kak Abiyoga.

Jasmine juga sepertinya sedang menyusun siasat, untuk apa menyusun siasat? Sedangkan cuma minta buat apa mikir susah-susah. Nanti waktu istrirahat aku lebih baik langsung menghampiri kelas kak Reza untuk minta pin BB kak Abiyoga.

Sepertinya sangat susah untuk meminta pada kak Reza, karena aku tau ketos itu pasti tegas dan pinter drama. Ini pasti akal-akalan kak Abiyoga biar ga ada yang bisa dapetin pin BB dia, bagaimanapun aku harus bisa dapetin.

Waktu yang ditunggupun datang yaitu saat istirahat, akupun mengajak puput, hesti, nisrina, herera, frista untuk ke kelas kak Reza. Hani dan Jasminepun sudah pergi sejak tadi entah kemana mereka, yang aku tau pasti mereka sedang mencari kak Reza.

"Eh cuy, yuk temenin gue buruan." Kataku dengan menarik tangan Puput.

"Kemana?" Tanya Puput.

"Kelas kak Reza lah, nyari pinnya kak Abiyoga." Balasku.

"Yuk, semuanya ikut. By the way Hani sama Jasmine kemana?" Tanyaku.

"Gak tau, mungkin nyari pinnya Abiyoga juga." Kata Herera.

Setelah itu aku dan teman-temanku langsung pergi ke kelas kak Reza, disana sudah banyak teman cewek kelasku. Aku mencari celah untuk bisa sampai depan, dan akhirnya akupun sampai depan.

Tepat di depanku ada kak Reza, dia sepertinya terkejut melihatku ada di hadapannya.

"Kak, minta pin BB kak Abiyoga dong?" Pintaku pada kak Reza dengan ekspresi pulpy eyes.

"Loh, lo kok disini?" Tanya kak Reza.

"Iyalah gue disini mau minta pinnya kak Abiyoga." Kataku.

"Ada syaratnya." Balas kak Reza dengan senyum sinis.

"Apaan?." Kataku dengan antusias.

"Bagi pin BB lo."

Syarat yang diucapkan kak Reza membuat semua teman kelasku bingung. Dan tentunya membuatku sangat bingung.

"Buat apaan?." Tanyaku.

"Udah bagi sini." Kata kak Reza.

"Okedeh, sini mana kertas sama pulpen." Balasku.

Kak Reza lansung memberikan kertas dan bolpoin tanpa berkata apapun. Akupun langsung menulis pin BB ku, bukan hanya pin BB, id lineku juga aku tulis.

"Nih." Kataku dengan menyodorkan kertas dan bolpoin yang diberikan kak Reza tadi.

"Oke, nih pin BB Abiyoga sama id line nya juga gue tulis disitu." Kata kak Reza.

Setelah mendapatkan pin BB kak Abiyoga aku dan temanku langsung meninggalkan kak Reza.

Saat dijalan menuju kelasku tiba-tiba ada seorang cowok yang menabrak Hesti, cowok itu terlihat keren dan tampan dengan kacamata yang melekat di wajahnya.

"Eh maaf-maaf ya aku gak sengaja." Kata cowok itu.

Ternyata cowok itu adalah teman seangkatanku.

"Eh iya gak papa, aku tadi juga ga fokus jalan." Kata Hesti.

Ternyata ada barang Hesti yang terjatuh, dan saat bersamaan Hesti dan cowok itu mengambil barang milik Hesti.

Yang terjadi adalah tangan cowok itu memegang tangan Hesti, dan terjadi tatap muka yang sangat dekat antara Hesti dan cowok itu. Seakan waktu terhenti karena kejadian tersebut.





--------------------------------

Makasih udah baca.

Maaf kalo ceritanya gaje, dan aku menjawab permintaan kalian buat bikin cerita yang lebih panjang.

Jangan lupa vote dan comment yap.

Ketika Cinta Tak Harus MemilikiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang