39.

5.7K 177 4
                                    

"Kak, please. Jangan lakuin itu, gue belum tau pasti gimana dia sama mantannya itu. Buat kebelum pastian itu, please jangan hajar dia. Karena gue sayang dia," ucap ku lalu memeluk kak Kelvin.

**
2 minggu kemudian.

Kakiku sudah sembuh total, sekarang aku sudah tidak lagi menggunakan bantuan alat untuk berjalan.

Aku melangkahkan kakiku untuk turun ke bawah untuk mengambil minum, karena hari ini rasanya aku haus sekali.

Saat sampai di depan pintu ruang keluarga, aku tak sengaja melihat kak Kelvin sedang bersantai di sana dan melihat iklan salah satu minuman.

Aku memiliki ide untuk mengerjai kak Kelvin, aku berusaha masuk tanpa diketahui. Berjalan mengendap-endap, dan satu dua tiga.

"Dooorrr!!!!" teriakku dan menepuk pundak kak Kelvin.

"Wassalam," ucapnya terkejut.

"Hahahaha," aku tertawa.

"Dasar ya lo jail banget sih jadi orang,"

"Hehe, ya sorry kak."

"Sini, temenin gue nonton," ucapnya menepuk sofa sebelahnya yang kosong.

"Enggak ah, gue mau ke supermarket soalnya,"

"Ngapain?" tanya kak Kelvin.

"Beli minum,"

"Itu di kulkas juga banyak minum, lo mau beli apa?"

"Tadi yang ada di iklan,"

Melihat iklan minuman tadi membuatku sangat ingin merasakan minuman tersebut, bisa dibilang aku termakan oleh iklan minuman tersebut. Tapi jujur, aku sangat menginginkannya.

"Gue anter ya," tawar kak Kelvin.

"Gak usah, gue sendiri aja,"

"Ya udah, mau naik apa lo? Mobil gue aja nih, soalnya mobil yang lain lagi diservis termasuk mobil lo,"

"Jalan kaki aja deh, lagi pengen jalan soalnya,"

"Lumayan jauh dek, yakin lo mau jalan? Bentar lagi hujan kayaknya,"

"Gak papa, bentar doang. Bye kakakku yang bawel," ucapku lalu melangkah keluar.

"Bawa payung jangan lupa," teriak kak Kelvin.

"Iya bawel," teriakku berlari keluar.

**
"Benar kata kak Kelvin, jalannya agak jauh. Kapok gue jalan ke supermarket," batinku.

Aku sangat lelah berjalan, jarak antara rumah sampai supermarket hampir 1km. Namun, aku yakin pasti minuman itu akan membayar seluruh lelahku. Itung-itung sekalian olahraga bukan.

Sesampainya di supermarket aku langsung masuk ke dalam dan mencari minuman yang ada di iklan tadi, setelah mendapatkannya aku pun langsung mengambil dan membayar.

Karena masih begitu lelah aku memutuskan untuk duduk di kursi yang disediakan sambil meminum minuman yang aku beli tadi. Dan rasanya tidak sesuai dengan ekspektasi ku, minumannya memang enak. Tapi rasanya terlalu manis dan nyangkut di tenggorokan.

Akupun memutuskan untuk membeli air mineral untuk menghilangkan rasa manis yang menyangkut di tenggorokan.

"Tau gini gak jalan jauh-jauh gue, kalo ujung-ujungnya beli air mineral juga. Di rumah juga banyak," batinku.

Namun saat aku melangkahkan kakiku keluar, hujan pun turun sangat deras. Akhirnya aku memutuskan untuk duduk kembali di kursi tadi sambil menunggu hujan turun, karena tadi aku lupa membawa payung.

Sudah setengah jam aku menunggu namun hujan turun begitu deras, akhirnya aku memutuskan ke dalam untuk membeli payung atau jas hujan.

Namun saat mengitari supermarket ini, aku tak menemukan payung ataupun jas hujan sama sekali. Akhirnya aku memutuskan untuk bertanya pada salah satu pekerja disini.

"Permisi mbak, saya cari payung atau jas hujan kok gak ada ya?" tanyaku padanya.

"Oh maaf kak, persediaan payung dan jas hujan kami sedang habis. Ini dalam proses pengiriman, nanti sore mungkin sampai," jawabnya.

"Nanti sore? Keburu hujan reda kale mbak," batinku.

"Oh gitu ya, makasih mbak,"

Aku langsung melangkahkan kakiku keluar. Satu-satunya jalan hanya meminta kak Kelvin menjemputmu, namun sayang sudah berulang kali aku menghubunginya namun tak diangkat sama sekali.

Satu-satunya yang bisa kumintai tolong adalah kak Reza, namun semenjak kejadian aku marah padanya. Dia sama sekali belum menyadari kesalahannya, bahkan dia sama sekali tak bisa kuhubungi. Namun, aku harus menurunkan egoku mungkin aku yang salah juga waktu itu tidak meminta penjelasannya.

Aku langsung mencari contact kak Reza dan menelponnya, namun selalu di reject. Aku memutuskan untuk men-chat nya.

"Sayang, kamu dimana? Bisa jemput aku di supermarket deket komplek aku? Aku kedinginan, dan persediaan jas hujan atau payung di supermarket ini habis. Bisa minta tolong jemput segera?" Send. (Read)

"Aku lagi di luar temenin mamah belanja, sekitar 1 jam lagi baru bisa jemput. Gak papa?"

"Ya udah, gak usah deh. Aku pulang sendiri aja," send. (Read)

"Hati-hati,"

Akupun memutuskan untuk menerjang hujan.

Akupun langsung berlari keluar supermarket, terkadang aku berjalan pelan terkadang berlari bahkan terkadang membuat tarian dibawah hujan ini. Pasti aku disangka orang tak waras, namun siapa peduli.

Tak sengaja mataku melihat motor yang aku kenali, yaitu motor kak Reza.

"Kak Reza," gumamku.

Aku melihat yang di bonceng, wanita. Tapi itu bukan mamahnya, melainkan wanita lain.

--------------------------------------------------
Hay😊
Gimana kabar kalian nih? Semoga baik baik saja ya😊
Makasih kalian udah selalu nunggu kelanjutan cerita ini, tanpa kalian cerita ini gak ada apa apanya.
Sekali lagi terimakasih 😚

Ketika Cinta Tak Harus MemilikiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang