-Reza POV-
"Ya tuhan, jika ini kenyataan ku mohon hentikan waktu sekarang juga, aku nyaman berdua dengannya. " batinku.
"Kak Rez? " panggil Sisca lirih namun masih bisa ku dengar.
"Hmm? " jawabku.
"Kok semua pakaian yang ada di lemari kamarku pas semua ukurannya? Kak Reza tau dari mana ukuranku? Mana bajunya baru semua lagi, jangan-jangan kak Reza selalu ngajakin cewek kesini buat ena ena ya? " tanya Sisca ngelantur, dia lucu dan polos buat jantungku deg degan aja.
"Otak lo tuh ya emang mesum doang isinya! " jawabku dan menjitak kepala nya yang sedang aku elus.
"Awwww sakit tau kak, elus lagi gak sampe sembuh! " jawabnya langsung menaruh kepalanya di dadaku dan tanganku di letakkan di bagian yang aku jitak tadi.
"Dasar manja! Masalah pakaian itu aku punya adik perempuan, kamarnya ada di lantai tiga dan badannya kalo aku liat gak beda jauh sama kamu kok malahan lebih gendut kamu mungkin." jawabku lalu terkekeh.
"Uhhh nyebelin, kak Reza punya adik perempuan? " tanya Sisca.
"Punya, seumuran elo juga. " jawabku.
"Ohh. "
"Udah gak sakit? " tanyaku.
"Udah. " jawabnya.
"Ya udah sarapan yuk kasian mbok Ijah udah nyiapin sarapan. " ajakku beranjak berdiri, tapi saat melangkah tanganku ditahan oleh Sisca. Aku langsung menatapnya dan mengangkat satu alisku, memberi pertanda apa yang dia inginkan lagi.
"Kan lukanya belum dicium jadi belum 100% sembuh. " jawabnya.
Aku langsung membungkuk dan mencium kepalanya yang luka serta puncak kepalanya, lalu menunggu reaksi Sisca. Dia mematung sepertinya terkejut karena aku mencium puncak kepalanya tanpa izin dari empunya, aku langsung menggandeng tangannya dan mengajaknya untuk turun.
Aku dan Sisca langsung melahap sarapan yang sudah disiapkan mbok Ijah.
"Kak Reza, hari ini mau kemana? " tanya Sisca.
"Gak kemana mana, perginya ntar malem. " jawabku.
"Lohhh kak, kok ntar malem sih?" jawabnya dengan membentuk bibirnya melengkung kebawah.
"Emang bagusnya ntar malem nona jutek. " jawabku menekan pada kata terkhir.
"Jih, bilang aja gue cantik. Gitu aja gak mau jujur, ya kita ketempat lain hari ini. Keliling daerah sini kek atau kemana. " pintanya dengan memasang wajah puppy eyes nya yang lucu.
"Oke deh, ntar kita pergi. " jawabku pasrah.
"Ayeeeyyyyy. "
Selesai sarapan aku bergegas ke teras untuk menikmati suasana pagi di Puncak, di sampingku sudah ada Sisca yang membuntutiku kemana saja. Aku langsung duduk di kursi dan menikmati sejuknya udara disini.
Setelah menikmati segarnya udara disini aku langsung mengajak Sisca berkeliling daerah villaku, dia tampak begitu manis dan cantik. Aku juga mengajak Sisca ke sungai dekat villaku, airnya masih jernih dan sangat segar.
Selesai berjalan-jalan aku mengajak Sisca pulang untuk beristirahat, karena nanti malam aku akan mengajaknya ke tempat spesial.
Sorepun tiba, aku dan Sisca sudah siap untuk pergi ke tempat yang akan kita tuju. Perjalanan dari villa ke tempat itu memakan waktu 2 jam, dan sekarang pukul 5. Kami langsung bergegas untuk mengejar waktu yang sangat mepet, di tengah perjalanan kami menyempatkan sholat maghrib di masjid yang kami lewati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Cinta Tak Harus Memiliki
Teen FictionMaaf.. Aku telah jatuh cinta padamu. Dan maaf.. Karena ku takkan bisa berhenti mencintaimu. kini ku tau, kau telah memilihnya untuk mengisi hatimu. Tuhan, Kenapa kau berikan cinta yang tak bisa ku miliki? Cinta yang hanya menjadi bayangan semu d...