0.2 Mali dan Pilihan Basic

1.3K 241 24
                                    

#2 Gianduja
(Jahn-Doo-Yah)

⭕⭕⭕

7 tahun yang lalu

Aku duduk di depan tempat kursusku dengan perasaan takut. Walau masih ada satpam, tetap saja takut. Sudah satu jam sejak aku keluar kelas, namun mama belum kunjung datang menjemput.

Terakhir aku sms, mama telat menjemput karena harus menemui satu client lagi.

Aku menghela napas gugup. Sudah pukul 8 malam. Bukannya menunggu di dalam, Aku malah memutuskan untuk menunggu di pinggir jalan raya.

Prinsipku, lebih baik ditempat keramaian walaupun dengan orang yang tidak dikenal daripada harus ditempat sepi sendiri.

Sambil duduk-duduk di kursi dekat situ, seorang anak perempuan-mungkin-3 tahun lebih tua datang mendekat sambil membawa satu cone ice cream.

"Hei." ucapnya sambil tersenyum lebar.

Aku diam saja. Mama bilang jangan mau diajak ngobrol sama orang yang belum dikenal.

Perempuan itu sepertinya sadar akan penolakan halusku. Dia tersenyum, "Aku enggak gigit."

Aku menoleh, "Es krim?" tanyaku bodoh.

Dia menggeleng, "Gelato."

"Enggak beda ah," ucapku ketus.

"Beda." Jawabnya tak mau kalah.

"Malem-malem kok makan es krim?" tanyaku lagi, menghiraukan pertengkaran kecil kami.

"Gelato," koreksinya. "Emang enggak boleh?"

Aku memutar bola mataku sebal.

"Nama kamu siapa? Anak EF ya?" tanyanya setelah beberapa saat diam. Padahal aku tidak mau berbicara dengannya.

Aku mengangguk sambil berucap pelan,"Rianna."

Dia mengangguk-angguk. "Kelas berapa?"

"Tiga." jawabku singkat.

Dia tersenyum-senyum yang indah harus aku akui-sambil bertanya, "Belum dijemput ya?"

Aku menggeleng. Lagi.

"Aku temenin ya." Katanya santai.

Aku menoleh,"Terserah."

"Kamu enggak mau nyoba gelato?" Tanyanya lagi. Sungguh, perempuan ini cerewet sekali.

"Kamu enggak mau pulang aja?" Tanyaku balik.

"Woah" perempuan itu tertawa, "I love your style. And nope, belum dijemput juga. Mama papa nemenin adek beli mainan tadi katanya." Perempuan itu bercerita.

"Kamu beneran enggak mau nyoba?" tanyanya lagi.

Aku menggeleng, "Pilek."

"Yah kasian banget." ucapnya dengan nada sedih.

"Enggak ada yang harus dikasianin dari orang yang enggak bisa makan gelato karena sakit." jawabku ketus.

Gelato // [cth] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang